media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 01 September 2025

Home > > Kacacekung dan JFA Hidupkan Semangat Sineas Ngawi Lewat Workshop Sinema

Kacacekung dan JFA Hidupkan Semangat Sineas Ngawi Lewat Workshop Sinema

Kacacekung dan JFA Hidupkan Semangat Sineas Ngawi Lewat Workshop Sinema

SN-Media™ Ngawi – Dunia sinema di Kabupaten Ngawi mulai menemukan ruang baru. Sabtu (30/08/20250 lalu), aula SMAN 1 Ngawi dipenuhi antusiasme puluhan pelajar, guru, hingga komunitas film yang mengikuti workshop bertema Belajar Mencipta, Belajar Berkarya. Kegiatan ini digagas Komunitas Kacacekung dengan menggandeng Jogja Film Akademi (JFA), Forum JAFF, serta BSM Yogyakarta.

Sebanyak 55 peserta memperoleh pengalaman langsung dari praktisi film nasional. Tidak hanya mendengarkan paparan, mereka juga dibimbing menelusuri proses kreatif mulai merumuskan ide cerita, menyusun skenario, hingga praktik sinematografi. Tiga narasumber yang hadir yakni Edy Wibowo, Art Director penerima Piala Citra 2019, Suharmono, akademisi JFA, serta Ardian Friatna, dosen JFA yang berfokus pada penulisan naskah dan pengambilan gambar. 

Pendiri Komunitas Kacacekung, Asfi Manar Mustofa, menilai forum ini sebagai pijakan awal untuk menyatukan sineas lokal. Menurutnya, potensi perfilman di Ngawi selama ini belum berkembang karena para pegiat berjalan masing-masing tanpa wadah yang mempersatukan. 

“Kami ingin menghadirkan ruang bersama agar sineas tidak lagi tercerai-berai, melainkan bisa saling berkolaborasi,” tuturnya. 

Selain menyatukan komunitas, kegiatan ini juga menjadi ajang belajar langsung bagaimana sebuah film diproduksi dengan standar profesional. Asfi menegaskan, pembelajaran praktis lebih penting daripada sekadar teori. Harapannya, dari Ngawi dapat lahir karya sinema yang berkelas sekaligus mampu bersaing di tingkat nasional. 

Sementara itu, Suharmono selaku perwakilan JFA, menyampaikan bahwa kunjungan mereka ke Ngawi merupakan bagian dari tur akademi ke berbagai daerah. Tujuannya memperluas ekosistem perfilman agar tidak terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Jogja. 

“Saat ini kita hidup di era visual, kebutuhan konten meningkat drastis. Maka daerah seperti Ngawi perlu menyiapkan generasi baru di bidang film,” jelasnya. 

Ia menambahkan, produksi film nasional masih jauh tertinggal dibanding jumlah layar bioskop yang terus bertambah. Kondisi tersebut menimbulkan ketergantungan pada film impor. Karena itu, keterlibatan sineas daerah akan memperkuat produksi dalam negeri. 

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi. Kepala Dinas Kominfo, Wahyu S. Kuncoro, mengapresiasi terselenggaranya workshop tersebut. 

“Banyak potensi lokal bisa diangkat lewat film, baik sejarah, budaya, maupun kehidupan masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk melahirkan karya yang mencerminkan identitas Ngawi,” ungkapnya. 

Hal senada disampaikan Kepala SMAN 1 Ngawi, Tjahjono Widijanto. Ia menyebut kesempatan sekolahnya menjadi tuan rumah adalah kebanggaan sekaligus tantangan. “Ini bukan sekadar workshop, melainkan embrio yang bisa melahirkan sineas-sineas muda. Semoga dari sini lahir generasi kreatif yang membawa nama Ngawi lewat layar lebar,” pungkasnya.

Dengan hadirnya workshop ini, jalan panjang menuju terbentuknya forum sineas di Ngawi mulai terbuka. Harapan besar kini bertumpu pada semangat kolaborasi agar kreativitas lokal mampu menembus batas. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Aw/Tim
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok Aw
*** : ---- Ngawi
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda