SN-Media™ Ngawi - Kabupaten Ngawi masih menghadapi masalah serius minimnya penerangan jalan umum (PJU). Dari total 3.306 titik PJU yang terpasang, masih terdapat kekurangan lebih dari 11 ribu titik untuk memastikan seluruh ruas jalan, termasuk penghubung antar kecamatan dan desa, terdapat penerangan yang layak.
Minimnya penerangan ini memicu kekhawatiran berbagai pihak. Selain berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas pada malam hari, kondisi gelap di sejumlah jalan sepi juga rawan menjadi sasaran aksi kriminalitas. Kepala Bidang PJU Dinas Perhubungan (Dishub) Ngawi, Sri Bimo Hariotejo, menyatakan pihaknya berkomitmen menuntaskan defisit PJU secara bertahap.“Tahun anggaran 2025, kami menyiapkan 300 titik lampu PJU baru dengan pagu anggaran sekitar Rp 4,3 miliar. Alokasi akan didistribusikan merata ke 19 kecamatan,” ujarnya, Rabu (30/04/2025).
Saat ini, tim Dishub tengah melakukan survei lapangan dan inventarisasi lokasi prioritas. Fokus utama adalah daerah rawan kecelakaan, titik yang sering dilaporkan masyarakat, serta ruas dengan lalu lintas padat namun minim cahaya.
“Data lapangan kami padukan dengan aduan warga melalui layanan pengaduan online. Ini untuk memastikan anggaran dipakai tepat sasaran,” tambah Bimo.
Sementara permasalahan pemeliharaan PJU eksisting juga menjadi sorotan. Beberapa bulan terakhir, perbaikan lampu mati sempat tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Namun, menurut Bimo, sejak April 2025, proses perbaikan dan penggantian lampu mati telah berjalan normal kembali.
Dengan target 300 titik PJU baru pada 2025, Dishub Ngawi menegaskan akan terus memantau progres pekerjaan hingga pemasangan lampu menyala sempurna. Pemerintah daerah pun berjanji membuka kanal aspirasi publik agar masyarakat dapat terus menginformasikan kebutuhan penerangan di lingkungan masing-masing.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Illustrasi
Copyright : SNM