SN-Media™ Ngawi-Mendasar data yang diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, terhitung sejak 2019 hingga 2022, luasan tanam tembakau mengalami penurunan 65%, atau dari semuala luas tanam mencapi 2000 H tinggal 700 Ha saja.
Pihak DKPP setempat, melakukan inisiasi dengan memberikan motivasi bagi petani tembakau agar bisa meningkatkan produktivitasnya, yakni salah satunya dengan adanya dukungan sarana dan prasarana tananaman tembakau.Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura pada DKPP Ngawi, Hendro Budi Suryawan, menjelaskan, dengan bantuan sarpras tanaman tembakau, diharapkan bisa mampu memaksimalkan produksi maupun peningkatan luasan areal tanam tembakau pada tahun-tahun mendatang.
Dia menambahkan, bahwa pangsa pasar tembakau masih terbuka luas, dan secara analisa usaha tani ketika dikelola dengan baik, hasil dari menanam tembakau bisa lebih besar jika dibandingkan dengan menanam padi.
“Diharapkan brand tembakau Ngawi utamanya wilayah Kecamatan Karangjati akan bangkit lagi dan bisa menjadi ikon tersendiri buat komoditi perkebunan di kabupaten Ngawi,” kata dia.
Dapat diinformasikan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023, memberikan bantuan sarana alat mesin berupa Hand Sprayer untuk 20 Kelompok Tani, Cultivator untuk 10 kelompok tani, kendaraan roda tiga untuk 10 kelompok tani dan hand traktor untuk 2 dua kelompok tani.
“Eksistensi tembakau Ngawi harus tetap dijaga, diantaranya dengan memberikan bantuan sarpras alat tanam dan pasca tanam tembaku, dengan harapan baik secara kualitas serta kuantitas hasil produsi maupun areal tanam tembakau bisa menggeliat kembali,” pungkasnya.
Pewarta: TiM
Editor : Asy
Foto : Dok dam
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda