SN-Media™ Ngawi-Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi bersama stake holder terkait yakni dari Bank Indonesia (BI), mengajak petani milenial untuk mengikuti pelatihan digital farming di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) KNOC, Selasa (18/07/2023).
Supardi, Kepala DKPP setempat menegaskan, dengan mendobrak paradigma bahwa petani iku kotor, bertani itu tidak keren, maka dengan samart farming harapnya banyak generai muda yang mau terjun di sektor pertanian sehingga regenaerasi pertanian dapat berlngsung lebih baik lagi.Dia menambahkan, guna mewujudkan pertanian ramah linkungan berkelanjutan, sesuai Misi-Visi Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, maka konsep smart farming yang memanfaatan teknologi di sektor pertanian sedang dan terus dikembangkan.
Tujuannya, dengan smart farming yang merupakan metode pertanian cerdas mampu berbasis teknologi, maka petani dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas berdasarkan data yang diperoleh dari sensor dan perangkat pengelolaan data, sehingga petani dapat mengambil tindakan tepat dalam memperbaiki proses produksi dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
“Penerapan smart farming yang menggabungkan teknologi IoT (Internet of Things), maka secara real time dapat digunakan untuk memantau keadaan lahan pertanian,” jelasnya.
Dapat diinformasikan, dalam penggabungan samart farming dan precision farming (pertanian presisi) selain bermanfaat untuk produktivitas lahan juga terpeliharanya lingkungan hidup. Setiodaknya ada 15 peserta dari petani milenial yang mengikuti pelatihan digital farming serta mendapatkan 1 set peralatan smart farming.
“Metode smart farming dan precision farming, merupakan konsep pertanian masa depan, maka para petani milenial Ngawi dibekali pelatihan serta mendapat satu paket peralatan smart farming,” pungkasnya.
Pewarta: TiM
Editor : Asy
Foto : Dok dam
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda