iklan

Iklan Hari Jadi Ngawi 666
media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Kamis, 23 November 2023

Home > > Hujan Belum Merata, Musim Tanam Padi Pada MP Pertama Di Ngawi Baru 30 Persen

Hujan Belum Merata, Musim Tanam Padi Pada MP Pertama Di Ngawi Baru 30 Persen

SHujan Belum Merata, Musim Tanam Padi Pada MP Pertama Di Ngawi Baru 30 Persen

SN-Media™ Ngawi-Meski telah memasuki musim tanam pada MP (Musim Penghujan) pertama di penghujung tahun 2023, namun beberapa wilayah pertanian padi di Kabupaten Ngawi masih menyisakan 70 persen yang diperkirakan baru melakukan panen pada awal Desember mendatang.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, wilayah Ngawi barat dan Ngawi timur yang sudah melakaukan tanam padi pada MP 1 pada November 2023. Kemudian disinggung mengenai ketersediaan pupuk bersubsidi untuk ketercukupan pada MP 1, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi Supardi mengatakan, masih dalam kondisi aman meski potensi kurang itu ada. 

“Apalagi alokasi pupuk subsidi sesuai e-RDKK sangat terbatas serta sudah terserap pada MP 2 serta di MK (Musim Kemarau) lalu,” jelas dia. 

Dalam mengatasi keterbatasan pupuk subsidi, dia mengharap agar para petani menerapkan sistem perpaduan, yakni dengan menggunakan pupuk kimia bersama dengan pupuk organik bokashi. 

“Ini sesuai dengan program Pemkab Ngawi, dengan menerapkan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), yang selain kondisi ekosistem alam terjaga, juga bisa mengurangi biaya produksi sektor pertanian padi,” jelasnya. 

Sementara, mendasar e-RDKK kebutuhan pupuk subsidi wilayah ngawi, yakni untuk pupuk Urea sebesar 75 % atau sejumlah 41.250 ton dan NPK hanya 35 % atau sejumlah 20.019 ton. Dari jumlah tersebut, sudah terpakai pada MP 2 serta MK, sehingga pada MP 1 di penghujung 2023 menyisakan 11,415 ton Urea dan 5, 494 ton NPK. 

Jadi menurut perhitungan standar maka kebutuhan pupuk subsidi bisa dikatakan kurang, namun demikian untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan perpaduan antara pupuk kimia dengan pupuk organik akan menjadi solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan pupuk. 

Pun demikian, DKPP Ngawi sudah mengupayakan berbagai pelatihan pembuatan pupuk alami. Dan terbukti penggunaan perpaduan pupuk kimia dengan pupuk alami sampai dengan saat ini, menghasilkan produktivitas padi yang luar biasa, sehingga Ngawi menjadi salah satu penyumbang lumbung padi nasional. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok Dam
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda