iklan

Iklan Hari Jadi Ngawi 666
media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 06 Desember 2023

Home > > Menciptakan Masyarakat Yang Mandiri Dan Berdaulat Air Dengan Optimalisasi Sumber Daya Alam

Menciptakan Masyarakat Yang Mandiri Dan Berdaulat Air Dengan Optimalisasi Sumber Daya Alam

Menciptakan Masyarakat Yang Mandiri Dan Berdaulat Air Dengan Optimalisasi Sumber Daya Alam

SN-Media™ Ngawi-Siklus berulang antara banjir dan kekeringan perlu penanganan serius. Maka Konservasi air sebagai upaya dalam menjaga ketersediaan sumber daya air yang berkelanjutan. Dan hal ini telah diatur melalui UU No. 7 Tahun 2004, yang mana bertujuan agar kuantitas maupun kualitas air tetap terjaga.

Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi Bambang Hendratno memaparkan, secara kontinuitas sosialisasi melalui pertemuan pada acara-acara yang melibatkan masyarakat, khususnya di wilayah rawan kekeringan, pihaknya selalu menggemakan peningkatan pemanfaatan air hujan dan konservasi air. 

Melalui pemanfaatan tandon air hujan, masih menurut Hendrat, maka sedikit banyak akan mengurangi pemborosan air, utamanya dengan menerapkan irigasi tetes untuk lahan pertanian. “Kita juga menyarankan, dari saluran air talang rumah agar ditampung dalam bak tandon, serta pentingnya pembuatan biopori yang selain membantu air meresap sempurna ke dalam tanah, juga sebagai penanganan limbah organik,” jelasnya. 

Ke depan, beberapa langkah dalam menangani wilayah rawan kekeringan, juga berencana mengadopsi program mandiri air minum berkualitas dengan bahan baku air hujan melalui metode elektrolisis atau kerap disebut air setrum, “ hal ini sekaligus untuk merubah mindset masyarakat yang menganggap air hujan tak layak minum,” terang dia kemudian. 

Sementara, dalam kegiatan koordinasi peningkatan pemanfaatan air hujan dan konsevasi air, diantaranya dengan berkunjung di Kandang Udan, masuk Desa Bandungan Kecamatan Jatinom, Klaten Jateng, untuk studi tiru pemanfaatan air hujan oleh masyarakat setempat. 

Adalah Romo Vincentius Kirjito yang merupakan sosok pelestari budaya air hujan yang telah mendapatakan penghargaan atas penelitian scientifik dari Maarif Institute For Culture And Humanity pada 2010 lalu, ternyata mampu menerapkan mandiri air minum berkualitas berbahan baku air hujan pada masyarakan Klaten. 

“Sekali lagi, mengingat beberapa wilayah di Kabupetan Ngawi merupakan daerah rawan kekeringan yang berdampak pada minimnya air layak konsumsi, maka kita akan mengadopsi pemanfaatan air hujan melalui metode air elektrolisis,” pungkas Hendrat. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta: Dam-Tim
Editor : Asy
Foto : Dok SNM
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda