SN-Media™ Ngawi - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngawi 2025–2029 digelar di Pendopo Wedya Graha setempat, dengan kehadiran beragam elemen, mulai unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Forkopimda, kepala OPD, hingga perwakilan kepala desa, kelompok marginal, forum perempuan, anak dan disabilitas, pegiat lingkungan, insan media, serta elemen masyarakat lainnya.
Penyelenggaraan Musrenbang ini berlandaskan Undang‑Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Mendagri No. 86 Tahun 2017 mengenai tata cara perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah, serta Instruksi Mendagri No. 2 Tahun 2025 tentang penyusunan RPJMD dan renstra perangkat daerah.Kepala Bappeda Ngawi, Indah Kusumawardhani, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar dialog, melainkan wujud harmonisasi perencanaan, dalam memastikan setiap kebijakan dan program lahir dari kesepakatan bersama.
“Musrenbang RPJMD 2025–2026 adalah momen krusial untuk menajamkan sasaran, merumuskan strategi, dan meraih komitmen kolektif demi kemajuan Ngawi,” ujarnya.
Pun dalam sesi diskusi, peserta melakukan klarifikasi dan penyelarasan visi-misi, menetapkan arah kebijakan, serta menentukan program prioritas untuk lima tahun ke depan. Perhatian khusus tercurah pada isu inklusi sosial dan kelestarian lingkungan, memastikan tidak ada satu pun kelompok, termasuk perempuan, anak, disabilitas, dan komunitas marjinal yang terabaikan.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memaparkan program unggulan, yakni Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Konsep ini dirancang untuk memperkuat posisi Ngawi sebagai lumbung padi nasional sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
“Inti PRLB adalah penguatan sistem irigasi, baik infrastruktur maupun kapasitas SDM pengelolanya, serta penerapan praktik agrikultur inovatif,” kata Ony.
Sebagai tindak lanjut, tambah Ony, bahwa Pemkab berencana memperbaiki jaringan saluran irigasi, menggelar pelatihan teknis intensif bagi petugas lapangan, dan berkolaborasi dengan lembaga riset pertanian.
“Harapannya, produktivitas padi menanjak tajam dan manfaat ekonomi langsung dirasakan di tingkat desa,” terangnya.
Sementara, naskah RPJMD final kini dalam proses penyempurnaan sebelum diajukan ke DPRD untuk persetujuan legislatif. Setelah disahkan, dokumen ini akan menjadi peta jalan pembangunan Kabupaten Ngawi hingga 2030 mendatang.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : SNm
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda