SN-Media™ Ngawi - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi memantapkan komitmen mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan melalui partisipasi di Jogja Prime Expo 2025, yang berlangsung pada 1 hingga 4 Mei 2025 di Jogja City Mall, Yogyakarta, dan didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kemenparekraf, Kemenkop dan UKM, Kemenperin, serta Pemprov DIY.
Berbagai upaya pembangunan ketahanan pangan, mulai dari diversifikasi berbasis sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal hingga peningkatan teknologi pengolahan produk, telah dan terus dilakukan pemerintah.“Kabupaten Ngawi memiliki banyak sekali keanekaragaman sumber pangan lokal yang jika terus digali, maka akan mampu menjadi sumber alternatif sekaligus potensi ekonomi besar,” ujar Kepala DKPP Ngawi, Supardi, Senin (05/05/2025).
Disinggung mengenai sinergi lintas sektor untuk diversifikasi pangan, Supardi menegaskan bahwa kunci keberhasilan program ketahanan pangan Ngawi terletak pada sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan masyarakat. Melalui pendampingan teknis, akses permodalan, serta pelatihan pemasaran digital, produk lokal seperti melon, alpukat, beras, dan aneka olahan “Bumona” yang merupakan akronim dari Bumbu Olahan Ngawi, yaitu produk olahan pangan berbasis bahan baku lokal Kabupaten Ngawi, bisa semakin kompetitif.
“Jogja Prime Expo 2025 diharapkan bisa menjadi stimulasi untuk memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengonsumsi keanekaragaman pangan,” tambahnya.
Penyelenggaraan Jogja Prime Expo 2025 bertujuan untuk menyebarluaskan informasi potensi bahan pangan lokal seluruh Indonesia, memperkenalkan kemajuan riset dan teknologi pangan, menjadi wahana promosi dan interaksi bisnis produk olahan berbasis sumber daya lokal, serta mendorong usaha pangan berkelanjutan lewat sinergi pemangku kepentingan.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah dalam rangka menggerakkan masyarakat memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal maupun mengoptimalkan teknologi budidaya dan pengolahan pangan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara dari sisi organisasi, pameran ini melatih kolaborasi, tanggung jawab, kemandirian, dan perencanaan kerja peserta. Bagi pemerintah daerah, festival berfungsi sebagai media komunikasi dan pembangkit kesadaran publik akan pentingnya stabilitas pangan, termasuk menjaga inflasi pangan dan meningkatkan ekonomi petani.
Dapat diinformasikan, dalam Jogja Prime Expo 2025 yang diikuti 20 peserta dari berbagai kabupaten/kota dan provinsi, Stand DKPP Ngawi berhasil meraih Juara 2 Stand Terbaik, dan capaian ini menegaskan bahwa upaya ketahanan pangan DKPP Ngawi tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan memperkuat kedaulatan pangan.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda