media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 14 September 2025

Home > > Mitigasi Bencana Kekeringan Kemarau Basah, BPBD Ngawi Fokuskan Penanganan Masyarakat Terdampak

Mitigasi Bencana Kekeringan Kemarau Basah, BPBD Ngawi Fokuskan Penanganan Masyarakat Terdampak

Mitigasi Bencana Kekeringan Kemarau Basah, BPBD Ngawi Fokuskan Penanganan Masyarakat Terdampak

SN-Media™ Ngawi – Fenomena kemarau basah yang tengah berlangsung di Kabupaten Ngawi tidak serta-merta menghapus potensi bencana kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tetap menyiapkan langkah antisipasi untuk menjamin pasokan air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Prila Yuda Putra, menyampaikan bahwa pada 2024 lalu terdapat 23 desa yang mengalami dampak kekeringan. Namun pada kondisi kemarau basah tahun ini, jumlah desa terdampak menurun menjadi hanya 13 desa. 

Wilayah yang rawan kekurangan air bersih tersebar di delapan kecamatan, meliputi Kecamatan Ngawi, Pitu, Bringin, Kasreman, Widodaren, Mantingan, Karanganyar, hingga Kedunggalar. Semua desa tersebut kini menjadi perhatian khusus dalam rencana mitigasi. 

“Untuk tahun ini, hanya tersisa 13 desa di delapan kecamatan yang masih menghadapi risiko kekeringan air bersih meski kemarau tergolong basah,” terang dia, saat menjelaskan kondisi terkini berdasarkan hasil pemantauan lapangan.

Ia menegaskan, prediksi BMKG menyebut kemarau basah berpotensi berlangsung hingga Agustus. Meski curah hujan sesekali masih turun, cadangan air tanah di sejumlah wilayah belum sepenuhnya aman, sehingga mitigasi tetap diprioritaskan BPBD. 

Sebagai langkah konkret, BPBD menyiapkan tiga unit truk tangki berkapasitas 5.500 liter untuk distribusi air bersih ke desa-desa terdampak. Mekanisme dropping dilakukan berdasarkan permohonan resmi dari pemerintah desa masing-masing. 

Pun, selain krisis air bersih, kemarau basah juga membawa risiko bencana lain seperti angin kencang maupun pohon tumbang. Karena itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan agar potensi kerugian dapat diminimalisir sejak dini. 

BPBD mengimbau perangkat desa agar tidak menunggu kondisi semakin parah. Usulan dropping air bersih hendaknya segera diajukan, sehingga distribusi bisa dilakukan tepat waktu dan kebutuhan masyarakat tetap terjaga selama kemarau basah berlangsung.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: tim-s-
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ---- Ngawi
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda