media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 29 Juli 2025

Sinergi Lintas Sektor Amankan Jalur Menuju Pantai Simbaronce Trenggalek

Sinergi Lintas Sektor Amankan Jalur Menuju Pantai Simbaronce Trenggalek

SN-Media™ Trenggalek – Demi menjamin keselamatan pengunjung dan warga, aparat gabungan dari TNI, Polri, dan relawan bergerak serentak melakukan penebangan serta perampingan pohon-pohon rawan tumbang di sepanjang jalur menuju Pantai Simbaronce, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Langkah ini merupakan wujud tanggap darurat atas potensi bahaya cuaca ekstrem, Selasa (29/07/2025).

Dalam kegiatan yang dipimpin Babinsa Desa Tasikmadu, Serda Puspo, serta didukung anggota Polsek Watulimo dan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB), dilakukan pemangkasan cabang pohon besar yang berpotensi roboh. Kegiatan ini menyasar titik-titik rawan di jalur perbukitan yang kerap dilalui wisatawan. 

“Banyak pohon besar yang sudah lapuk dan posisinya membahayakan. Jika dibiarkan, bisa sangat berisiko, terutama saat cuaca buruk seperti hujan deras disertai angin kencang. Ini bukan hanya tindakan pencegahan, tapi wujud kepedulian kami terhadap keselamatan masyarakat, khususnya di jalur wisata yang ramai dilalui pengunjung,” ujar Serda Puspo saat ditemui di lokasi kegiatan. 

Pantai Simbaronce, yang dikenal sebagai surga tersembunyi di pesisir selatan Trenggalek, kini mulai ramai dikunjungi. Namun, akses yang melewati hutan dan lereng memerlukan perhatian ekstra. Tak heran, kegiatan ini menjadi perhatian penting agar pengunjung dapat menikmati keindahan alam tanpa dihantui rasa cemas. 

Seluruh proses dilaksanakan secara bertahap, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan habitat di sekitarnya. Perangkat Desa Tasikmadu bersama Dinas Pariwisata Kecamatan Watulimo turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kepala Desa Tasikmadu, Handoyo, menyebut sinergi ini sebagai bentuk ideal kolaborasi lintas elemen. 

“Semua unsur bergerak, bukan sekadar reaktif, tapi juga proaktif membentuk kawasan wisata yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” ujarnya. 

Tak hanya aksi teknis, kegiatan ini mencerminkan fungsi strategis pembinaan teritorial oleh TNI dan Polri. Kehadiran Babinsa dan Bhabinkamtibmas membuktikan bahwa aparat negara senantiasa hadir dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Gotong royong yang melibatkan warga, relawan, serta aparat menjadi kekuatan utama dalam menjaga kenyamanan ruang publik. 

Kini, dengan jalur menuju Pantai Simbaronce yang lebih tertata dan aman, masyarakat maupun wisatawan bisa menikmati perjalanan dengan lebih tenang, bahkan saat cuaca tak menentu. Semangat kolaboratif ini menjadi contoh nyata bahwa keamanan dan kenyamanan wisata bukan semata tugas pemerintah, melainkan hasil kerja bersama semua pihak.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Arw
Editor : Asy
Foto : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Senin, 28 Juli 2025

Pemkab Ngawi Siapkan Pelatihan Resmi, Dorong KMP Capai Tata Kelola Mandiri

Pemkab Ngawi Siapkan Pelatihan Resmi, Dorong KMP Capai Tata Kelola Mandiri

SN-Media™ Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi turut ambil bagian dalam peresmian nasional Koperasi Merah Putih (KMP) oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang digelar serentak pada Senin, 21 Juli 2025 lalu. Bupati Ony Anwar Harsono memimpin jalannya acara secara virtual dari Command Center Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi.

Kehadiran Koperasi Merah Putih (KMP) disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Peluncuran nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto yang diikuti 80 ribu KMP di seluruh Indonesia, turut disaksikan secara daring oleh jajaran Pemkab Ngawi. Dalam momen itu, Bupati Ony Anwar Harsono didampingi oleh Sekretaris Daerah Mokh. Shodiq Triwidiyanto, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Harsoyo, Asisten Ahli Mahmud Rosadi, sejumlah kepala dinas, serta perwakilan dari Bank Mandiri dan BTN. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Ngawi, Harsoyo, menjelaskan bahwa setelah peresmian nasional tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti dengan agenda pelatihan khusus bagi para pengurus KMP. Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025 dengan dukungan dana dari Perubahan APBD (P-APBD) sebesar Rp 75 juta. 

Tujuan utama pelatihan adalah membekali para pengurus agar mampu mengelola koperasi secara profesional dan mandiri. Menurut Harsoyo, nantinya setiap KMP akan mendapatkan dukungan modal berbasis pinjaman dari bank-bank milik negara (Himbara). Kendati bunga pinjaman relatif rendah, yakni 3 persen per tahun, proses peminjaman tetap mensyaratkan adanya agunan, yang umumnya berupa aset pribadi dari para pengurus koperasi. 

“Bank tidak bisa meminjamkan begitu saja, tetap harus ada jaminan agar dana tidak hilang begitu saja,” jelasnya, Senin (28/07/2025). 

KMP dirancang untuk menjalankan usaha di berbagai sektor seperti simpan pinjam, penyediaan kebutuhan pokok (sembako), layanan kesehatan (obat-obatan), hingga sektor perikanan. Dengan struktur usaha yang luas ini, KMP diharapkan mampu menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa yang kuat dan berkelanjutan. 

Namun demikian, Harsoyo juga mengingatkan pentingnya koordinasi agar program KMP tidak tumpang tindih dengan keberadaan dan aktivitas Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah lebih dahulu berjalan di banyak desa di Ngawi. 

“Kita harus cermat dalam menjalankan KMP ini agar tidak berbenturan dengan Bumdes yang sudah eksis. Justru harus saling menguatkan,” tambahnya. 

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah serta sinergi berbagai pihak, Koperasi Merah Putih di Kabupaten Ngawi diharapkan dapat menjadi penguat ekonomi kerakyatan yang berbasis desa dan menjunjung tinggi prinsip gotong royong.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Tim
Editor : Asy
Foto : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Minggu, 27 Juli 2025

Dengan PKRMS, PUPR Ngawi Pastikan Perbaikan Jalan Sesuai Kebutuhan dan Kerusakan

Dengan PKRMS, PUPR Ngawi Pastikan Perbaikan Jalan Sesuai Kebutuhan dan Kerusakan

SN-Media™ Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan. Salah satu langkah strategis yang kini diterapkan adalah survei kondisi jalan menggunakan sistem PKRMS (Pavement Condition Rating Management System). Inovasi ini menjadi instrumen penting dalam memastikan pemeliharaan jalan dilakukan secara tepat sasaran, efisien, dan akuntabel.

Menurut Rachmat Fitrianto, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ngawi, penggunaan PKRMS membantu pihaknya dalam menilai kondisi aktual ruas jalan kabupaten secara objektif dan terukur. Melalui sistem ini, berbagai kerusakan seperti retakan, lubang, gelombang, hingga keausan perkerasan dapat dikalkulasi secara menyeluruh dan menghasilkan indeks kondisi jalan (PCI/Pavement Condition Index). 

"Dengan adanya nilai PCI, kita bisa memilah mana jalan yang masih baik, mana yang perlu penanganan ringan, dan mana yang sudah masuk kategori rusak berat. Ini tentu sangat penting dalam menentukan prioritas penanganan," terang Rachmat. 

Hasil dari survei tersebut tak hanya digunakan untuk klasifikasi kondisi jalan, namun juga menjadi dasar dalam menyusun program pemeliharaan secara tahunan, baik itu pemeliharaan rutin, berkala, maupun rehabilitasi total. Sistem ini juga memberikan acuan teknis dalam pemilihan metode penanganan, seperti tambal sulam, overlay (pelapisan ulang), hingga rekonstruksi total. 

Lebih dari itu, keberadaan PKRMS turut menunjang transparansi penganggaran. Data berbasis lapangan ini menjadi dasar dalam menyusun kebutuhan anggaran yang presisi, sehingga menghindari terjadinya tumpang tindih proyek ataupun pemborosan dana. Ini juga menjadi bukti kuat dalam pengajuan e-katalog dan proses pengadaan fisik lainnya yang semakin terbuka. 

Tak kalah penting, jika data PKRMS diintegrasikan dengan sistem GIS atau basis data jalan kabupaten lainnya, maka seluruh riwayat penanganan bisa dilacak dengan mudah. Peta kondisi jalan pun dapat divisualisasikan secara digital, yang mendukung keterbukaan informasi dan akuntabilitas publik. 

Dengan pendekatan ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi tak hanya melakukan pembangunan jalan secara fisik, namun juga membangun sistem manajemen infrastruktur yang modern dan berkelanjutan. Survei berbasis teknologi seperti PKRMS membuktikan bahwa pembangunan tak selalu harus mahal, namun harus tepat dan berdampak nyata bagi masyarakat. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Ilustrasi
*** : ----
Copyright : SNM


Sabtu, 26 Juli 2025

Hidden Gem Ngawi: Sumber Nogo Tawarkan Wisata Kolam Alami Bernuansa Pegunungan

Hidden Gem Ngawi: Sumber Nogo Tawarkan Wisata Kolam Alami Bernuansa Pegunungan

SN-Media™ Ngawi – Di balik rindangnya hutan pinus milik Perhutani yang membentang di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, tersimpan permata wisata alam yang layak dijelajahi. Namanya Sumber Nogo, sebuah kolam alami dengan kejernihan air luar biasa yang mulai menarik perhatian banyak pelancong sejak kemunculannya di berbagai media sosial.

Tempat wisata yang belum banyak dikenal khalayak ini menjadi alternatif healing alami yang sangat cocok bagi siapa saja yang ingin sejenak menjauh dari bisingnya perkotaan. Terletak di kawasan lereng Gunung Lawu sisi utara, suasana di sekitar lokasi begitu sejuk dan tenang, membuat tubuh dan pikiran terasa kembali segar. 

Sumber Nogo dikenal karena kejernihan airnya yang menyerupai kaca. Warna birunya yang mencolok saat terkena cahaya matahari menciptakan nuansa eksotis yang menggoda siapa pun untuk segera menceburkan diri. 

Dengan kedalaman kolam antara 1 hingga 3 meter, pengunjung tetap bisa melihat dasar kolam dengan jelas tanpa harus menyelam. Ada lima kolam utama yang menjadi daya tarik wisata ini, semuanya bersumber langsung dari mata air alami yang keluar dari bawah pohon besar. 

Air tersebut tidak hanya digunakan untuk wisata, tapi juga menyuplai kebutuhan air minum dan pertanian warga sekitar. Menariknya lagi, tiket masuk ke kawasan ini sangat ramah di kantong. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp8.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai fasilitas seperti kolam renang alami, wahana perahu karet, dan spot foto bernuansa alam yang cocok untuk mempercantik linimasa media sosial. 

Berkat unggahan pengunjung di platform digital, nama Sumber Nogo kian dikenal. Setiap akhir pekan dan hari libur, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan, tak hanya dari wilayah Ngawi, tapi juga dari luar kota yang penasaran akan keindahan kolam biru di tengah hutan. 

Akses menuju lokasi cukup mudah, bisa dijangkau dari jalur alternatif Jogorogo menuju Kendal. Letaknya yang tersembunyi justru menjadi nilai tambah tersendiri, memberikan nuansa petualangan yang menyenangkan bagi para pelancong. 

Dengan perpaduan udara segar pegunungan, rimbunnya pohon pinus, dan beningnya air kolam, Sumber Nogo layak menjadi destinasi andalan wisata alam di Kabupaten Ngawi. Cocok untuk liburan keluarga, piknik bersama sahabat, hingga berburu foto estetik di alam terbuka.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Da_MF
Editor : Asy
Foto : Dok Repro
*** : ----
Copyright : SNM


Jumat, 25 Juli 2025

HKTI Kota Malang Bangun Gerakan Tani Lewat Kolaborasi Inklusif

HKTI Kota Malang Bangun Gerakan Tani Lewat Kolaborasi Inklusif

SN-Media™ Malang - Langkah progresif ditunjukkan oleh HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kota Malang Jawa Timur dalam membangun kekuatan pertanian dari bawah. Dengan pendekatan kolaboratif, organisasi ini mengajak berbagai elemen masyarakat sipil untuk turut ambil bagian dalam perjuangan petani, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan tekanan harga di tengah kondisi pasar yang tak menentu.

Dua tokoh yang kini menjadi bagian dari struktur HKTI adalah Kurniadi dan Kodrat, aktivis lapangan dari Komando Dapur Rakyat. Gerakan sosial ini selama ini dikenal aktif mengawal isu-isu pangan di kalangan masyarakat kelas bawah. 

Keduanya dipercaya masuk dalam jajaran kepengurusan HKTI, memperkuat bidang ketahanan pangan dengan pendekatan sosial yang menyentuh langsung kehidupan petani kecil. Kurniadi, yang kini menjabat di bidang ketahanan pangan HKTI, menyebut bahwa masuknya semangat Dapur Rakyat ke tubuh HKTI bukan sekadar simbol. 

“Kami ingin perjuangan petani tidak terhenti di sawah atau ladang saja. Harus sampai ke distribusi, akses pangan, dan keberpihakan nyata,” ungkapnya saat ditemui di sela agenda konsolidasi HKTI. 

Senada, Kodrat yang akrab dengan gerakan massa tani dan dapur umum saat krisis menambahkan bahwa Komando Dapur Rakyat siap menjadi penghubung antara organisasi tani dan komunitas akar rumput. 

“Kami bukan hanya mengurus logistik. Kami bagian dari hidup dan napas petani kecil. Mereka harus tahu, mereka tidak sendiri,” tegasnya. 

Terpisah, Ketua HKTI Kota Malang, Arifin, menyambut baik keterlibatan dua tokoh lapangan tersebut. Menurutnya, langkah ini adalah bentuk konkret dari semangat inklusi dan pembaruan di tubuh HKTI. 

“Kami ingin hadir bukan hanya di forum-forum kebijakan, tapi juga menyatu dengan realitas petani sehari-hari. Kolaborasi ini menguatkan misi sosial kami,” ujarnya. 

Dengan formasi baru yang lebih inklusif dan menyentuh akar rumput, HKTI Kota Malang berharap bisa memperluas jejaring solidaritas antara petani, konsumen, dan komunitas pendukung lainnya. Gerakan pertanian kerakyatan bukan lagi jargon, tapi jadi gerakan bersama.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: Gf-Tim
Editor : Asy
Foto : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Kamis, 24 Juli 2025

DP3AKB Ngawi Mantapkan Langkah Menuju Kabupaten Layak Anak Berkelanjutan

HDP3AKB Ngawi Mantapkan Langkah Menuju Kabupaten Layak Anak Berkelanjutan

SN-Media™ Ngawi – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025. Dengan mengangkat tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan sinergi lintas sektor dalam menjamin hak-hak anak serta mendorong lahirnya generasi tangguh, sehat, dan berdaya saing di masa depan.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Ngawi mengambil peran sentral dalam upaya mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA). Sebagai motor penggerak kebijakan ramah anak di Bumi Ngawi Ramah, DP3AKB tak sekadar mengimplementasikan program formal, namun juga menggandeng berbagai unsur masyarakat di tingkat bawah untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak. 

Kepala DP3AKB Ngawi, dr. Nugrahaningrum, menjelaskan bahwa berbagai inovasi terus digulirkan guna memperkuat sistem perlindungan anak. “Salah satunya melalui pembentukan Forum Anak di tingkat kecamatan. Forum ini menjadi ruang partisipatif bagi anak-anak untuk menyuarakan ide, aspirasi, dan turut serta dalam proses pembangunan,” terangnya. 

Selain itu, DP3AKB juga aktif menggelar edukasi hukum dan sosial kepada masyarakat, utamanya terkait isu perlindungan anak, kekerasan dalam rumah tangga, serta pencegahan pernikahan usia anak. Edukasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang ramah anak dan bebas kekerasan. Di tingkat pelaksana, para pendamping perlindungan anak yang tersebar di desa dan kecamatan dibekali pelatihan teknis secara berkala. Mereka disiapkan untuk menjadi garda terdepan dalam memberikan respons cepat saat terjadi pelanggaran hak anak atau kekerasan. 

“Pelatihan ini menjadi bekal penting agar pendamping mampu bertindak cepat dan tepat, sekaligus memperkuat jejaring perlindungan anak di tingkat lokal,” imbuhnya. 

Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, DP3AKB juga memperkenalkan layanan digital bernama LAPOR PAK, sebuah aplikasi berbasis daring yang memungkinkan masyarakat melaporkan dugaan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara mudah dan cepat. 

Inovasi ini menandai komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan publik yang responsif, transparan, dan terintegrasi. Tak berhenti pada aspek perlindungan, DP3AKB turut memfokuskan perhatian pada pemenuhan gizi anak. Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan rembug stunting digelar lintas sektor, melibatkan tenaga kesehatan, kader desa, hingga perangkat daerah, guna memastikan anak-anak Ngawi tumbuh sehat, kuat, dan bebas dari stunting. 

“Melalui langkah-langkah strategis dan kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi terus memperkuat pijakan menuju Kabupaten Layak Anak yang tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi seluruh anak sebagai generasi masa depan bangsa,” pungkasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Kun
Editor : Asy
Foto : Ilustrasi-SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Rabu, 23 Juli 2025

Terapkan Sistem CAT Real Time, Ratusan Peserta Bersaing Jadi Kasun di Desa Beran Ngawi

Terapkan Sistem CAT Real Time, Ratusan Peserta Bersaing Jadi Kasun di Desa Beran Ngawi

SN-Media™ Ngawi – Pemerintah Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, , melangsungkan ujian pengisian perangkat desa untuk posisi Kepala Dusun, bertempat di GRISA (SMK PGRI 1 Ngawi). Tahapan seleksi ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pemerintahan desa yang profesional serta mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, Rabu (23/07/2025

Kepala Desa Beran, Agus Supriyadi, menegaskan bahwa rekrutmen perangkat desa, khususnya untuk jabatan Kepala Dusun (Kasun), sangat krusial dalam mendukung kinerja pemerintahan tingkat desa. “Dengan formasi yang terisi secara tepat dan transparan, kami optimistis pelayanan kepada warga akan makin maksimal,” tutur Agus kepada awak media. 

Ketua Panitia Seleksi, Supardi, memaparkan bahwa total peserta yang mengikuti proses seleksi mencapai 121 orang. Mereka bersaing untuk mengisi empat formasi Kasun, yaitu Dusun Wareng, Beran I, Karangrejo, dan Belukan. Menurutnya, seleksi ini telah melalui sejumlah tahapan, mulai dari administrasi hingga pelaksanaan ujian berbasis Computer Assisted Test (CAT). 

"Pelaksanaan CAT memungkinkan hasil nilai langsung bisa diketahui oleh peserta maupun masyarakat secara terbuka," jelas Supardi. 

Ia menambahkan bahwa apabila terdapat peserta yang memperoleh nilai sama dalam CAT, maka dilakukan ujian tulis ulang. Nilai tertinggi dari ujian tulis ulang itulah yang akan menentukan peserta terpilih. 

Dengan semangat "BERAT" yang berarti Bersih, Akuntabel, dan Transparan, proses seleksi berlangsung lancar dan tertib. 

Dari hasil akhir, empat nama ditetapkan sebagai Kasun terpilih. Untuk Kasun Wareng dipercayakan kepada Imam Hanafi, Kasun Karangrejo diisi oleh Yanuar Eko Adi Lukmana, Kasun Beran I oleh Henry Gunawan, dan Kasun Belukan oleh Endrik Widodo. 

Selanjutnya, para peserta yang dinyatakan lolos seleksi akan memasuki tahap penetapan dan pelantikan resmi sebagai perangkat desa. Jadwal pelaksanaan pelantikan akan diumumkan kemudian oleh Pemerintah Desa Beran sesuai mekanisme yang berlaku. 

Seleksi ini tidak hanya menjadi bentuk peningkatan tata kelola pemerintahan desa, namun juga mencerminkan semangat keterbukaan yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam mendorong partisipasi masyarakat dan akuntabilitas publik.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


DKPP Ngawi Selenggarakan Pelatihan, Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Kopi Girikerto

DKPP Ngawi Selenggarakan Pelatihan, Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Kopi Girikerto

SN-Media™ Ngawi – Sebagai langkah nyata untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan daya saing kopi lokal, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mengadakan Pelatihan Pascapanen Kopi di Desa Girikerto, Kecamatan Sine. Kegiatan ini diikuti petani kopi setempat bersama penyuluh pertanian lapangan serta pelaku usaha kopi berpengalaman.

Melalui Bidang Perkebunan dan Hortikultura, pelatihan ini digelar bekerja sama dengan Kelompok Tani Sido Luhur. Para peserta berasal dari petani aktif yang selama ini mengelola kebun kopi di wilayah Sine dan sekitarnya. Mereka didampingi langsung oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Sine. 

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Hendro Budi Suryawan, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pertanian kopi. 

“Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk membekali para petani dengan pengetahuan dan keterampilan teknis yang tepat, khususnya dalam penanganan pascapanen kopi. Dengan proses yang benar sejak panen hingga pengolahan, kami optimistis kualitas kopi Ngawi akan semakin meningkat dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya di sela kegiatan. 

Sebagai narasumber, panitia menghadirkan pelaku usaha kopi dari Kabupaten Ngawi yang telah sukses membangun merek dan jejaring pemasaran kopi lokal. Para petani tidak hanya menerima materi, tetapi juga mengikuti praktik pengolahan kopi pascapanen, mulai dari teknik pemetikan hingga penyimpanan biji siap jual. Desa Girikerto dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi yang potensial di Kabupaten Ngawi. 

Namun demikian, sebagian besar petani kopi masih menghadapi kendala dalam teknik budidaya dan penanganan pascapanen yang belum optimal. Pemasaran produk kopi juga menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan jaringan dan pemahaman pasar. Pelatihan ini ditujukan untuk memperluas pengetahuan petani terhadap proses pascapanen yang benar, sehingga mereka mampu meningkatkan kualitas hasil panen. 

Penanganan pascapanen yang tepat sangat mempengaruhi cita rasa dan aroma kopi, termasuk metode pengolahan kering maupun basah, proses fermentasi, pengeringan, hingga teknik sangrai. Materi pelatihan mencakup identifikasi buah kopi matang, teknik pemetikan yang tepat, metode pengolahan biji kopi, praktik sangrai sesuai standar mutu, hingga cara penyeduhan yang benar. 

Para peserta juga mendapatkan pembekalan tentang strategi pemasaran, pemetaan target pasar, dan cara membangun jejaring distribusi agar produk kopi dapat bersaing di tingkat lokal maupun nasional. 

Dengan meningkatnya pemahaman petani terhadap teknik budidaya dan pengolahan kopi secara menyeluruh, diharapkan hasil panen kopi dari Desa Girikerto ke depan memiliki mutu yang lebih baik, nilai jual lebih tinggi, dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Ngawi.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Selasa, 22 Juli 2025

Kucing Juga Butuh Posyandu, Begini Penjelasan Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi

Kucing Juga Butuh Posyandu, Begini Penjelasan Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi

SN-Media™ Ngawi – Posyandu kucing kini menjadi salah satu layanan andalan Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Ngawi dalam memperluas jangkauan kesehatan hewan peliharaan. Kegiatan bertempat di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Pangkur, Selasa (22/07/2025).

Kepala DPP Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, menyampaikan bahwa Posyandu kucing adalah bagian dari program terpadu layanan kesehatan hewan selain pemeriksaan dan vaksinasi keliling. Layanan ini ditujukan khusus untuk kucing peliharaan warga yang jumlahnya terus meningkat. 

“Kucing itu hewan yang sangat dekat dengan manusia, bahkan sering tidur sekasur. Maka, kesehatannya harus benar-benar dijaga supaya tidak menularkan penyakit,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, inisiatif Posyandu kucing ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap hewan peliharaan non-ternak. Selama ini, perhatian publik dan pemerintah cenderung lebih besar ke ruminansia seperti sapi dan kambing. 

Namun kini, pendekatan pelayanan diperluas, termasuk bagi pecinta kucing. Puskeswan Pangkur dipilih sebagai lokasi perdana layanan Posyandu kucing karena letaknya strategis bagi warga Ngawi timur. Sementara di wilayah barat, fasilitas serupa ada di Kecamatan Sine dan direncanakan akan menjadi lokasi berikutnya. 

“Kita lakukan bergiliran. Setelah Pangkur, kita ke Sine. Bahkan jika memungkinkan, akan kita gelar juga di wilayah kota karena pemilik kucing di daerah perkotaan jumlahnya jauh lebih banyak,” imbuhnya. 

Menurut data internal, antusiasme masyarakat terhadap layanan Posyandu kucing ini sangat tinggi. Selain memudahkan warga untuk memeriksakan hewan kesayangannya, layanan ini juga mengedukasi pemilik agar lebih peka terhadap gejala penyakit pada kucing. 

Melalui pemeriksaan rutin, pemberian vaksin, dan penyuluhan di Posyandu kucing, DPP berharap kesehatan hewan peliharaan masyarakat lebih terjamin. Tujuannya tak hanya pada hewan itu sendiri, tapi juga keamanan dan kenyamanan pemiliknya. 

“Layanan Posyandu kucing ini juga menjadi salah satu bentuk inovasi pelayanan publik berbasis kedekatan sosial, yang menyentuh kebutuhan warga secara langsung,” pungkasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : SNm
*** : ----
Copyright : SNM