media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 29 Februari 2012

Tas anyaman plastik dari Ngawi, Tembus pangsa pasar ekspor

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangSiapa sangka, industri rumahan berupa kerajinan tas anyaman dari bahan plastik yang yang kebanyakan dikerjakan oleh ibu-ibu paruh baya, milik Suwardi warga Desa Poh Konyal, Kecamatan Pangkur-Ngawi mampu menembus pangsa pasar ekspor.

“Sejak tahun 2010 anyaman tas berbahan plastik tidak hanya dipasarkan secara domestik melainkan sudah mampu menembus ekspor dengan mendasar pesanan yang ada,” terang Suwardi, Rabu (29/2).

Pemilik usaha Manunggal tersebut mengatakan kendala yang dihadapinya saat ini bahan dasar plastik dimana stok yang ada kurang memenuhi apabila pesanan meningkat. Meskipun demikian kata Suwardi dalam satu bulanya masih mampu memproduksi 15 ribu sampai 20 ribu tas plastik.

“Sangat disayangkan sebenarnya apabila kerajinan anyaman tas ini tersendat gara-gara bahan bakunya, makanya untuk kedepan pihak terkait ikut memikirkan bagaimana solusi agar stok tercukupi,” imbuh Suwardi.

Diakuinya, kerajinan anyaman tas miliknya pada tahun ini sudah mulai membaik pangsa pasarnya seperti di Amerika Serikat, Korea, Malaysia dan Jepang.

Bisnis anyaman tas plastik yang digeluti Suwardi sejak puluhan tahun silam memang baru kali ini omzetnya mencapai ratusan juta.

“Untuk pasar diluar negeri yang paling baik dalam beberapa bulan terakhir adalah Jepang, pihak pengusaha pernik-pernik kerajinan dari negeri sakura tersebut biasanya memesan produk kita secara paket besar,” urai Suwardi.

Sementara harga jual setiap unit tas berbahan plastik untuk pasar domestik atau lokal berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 75 ribu dan untuk pasaran ekspor sudah mampu menembus angka Rp 14 ribu sampai Rp 180 ribu.

Dengan nilai yang cukup fantastis bukan berati Suwardi memiliki ganjalan tidak hanya bahan baku saja namun, pengusaha muda ini juga mengaku kesulitan tenaga kerja.

Biasanya kesulitan tenaga kerja terjadi di saat musim panen tiba. “Biasanya kalau musim panen tiba para pekerja yang notabene warga sekitar bekerja di lahan pertanianya sendiri, dan untuk hari-hari biasa sekitar 15 sampai 20 orang yang bekerja sebagai penganyam disini,”” jelasnya. (pr)

Selasa, 28 Februari 2012

Badan Ketahanan Pangan Kab. Ngawi, masih butuh lumbung Desa

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangUntuk memperlancar percepatan program ketahanan pangan, diperlukan percepatan realisasi keuangan untuk kegiatan-kegiatan penyuluhan di tiap daerah. Penyuluhan merupakan pendidikan mendasar bagi para petani agar terjadi peningkatan jumlah produksi pangan di Kabupaten Ngawi.

Dengan demikian program lumbung desa menjadi salah satu program yang diprioritaskan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Ngawi sejak 2005 lalu.

Seperti yang diungkapkan Joko Sutrisno Staf Ketahanan Pangan dan Gizi BKP Ngawi, program lumbung desa sebagai upaya untuk menyeimbangkan stok pangan dan menghindari permainan harga, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Ngawi pada 2012 sudah mencatat ada 66 lumbung desa yang tersebar di 19 kecamatan yang dikelola oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) setiap desanya.

“Keberadaan lumbung desa untuk kedepanya akan terus diberdayakan mendasar situasi desa itu sendiri,” ungkap Joko Sutrisno, Selasa (28/2).

Pembangunan lumbung desa, diharapkan dapat dimanfaatkan setiap Gapoktan sebagai aksebilitas lumbung desa menjadi semacam koperasi.

“Paling tidak bagaimana menerapkan ketahanan pangan dalam satu keluarga sehingga kalau sistem tersebut (lumbung desa-red) optimal maka kekhawatiran stok pangan akan bisa teratasi selain itu bisa menjaga harga gabah stabil,” lanjut Joko Sutrisno.

Secara spesifik keberadaan lumbung desa punya peranuntuk meningkatkan peran kelembagaan.

Selain sebagai penyediaan cadangan pangan bagi keluarga dan masyarakat desa, lumbung ini juga memiliki peran ganda sebagai fungsi ekonomi dengan mengintegrasikan model pemberdayaan lumbung pangan modern seperti penguatan modal usaha kelompok, meningkatkan posisi tawar dalam transaksi.

Kemudian secara umum program lumbung desa menjadi target untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Timur.

Menurut keterangan dari berbagai sumber Propinsi Jawa Timur segera membangun 100 lumbung padi baru yang tersebar di sejumlah desa di Jawa Timur .

Adapun untuk pembangunan 100 lumbung baru tahun ini, dananya akan diambil dari dana hibah, yakni Rp 50 juta per lumbung. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari program pemerintah guna memenuhi target surplus 10 juta ton padi secara nasional pada 2014 mendatang.(pr)

Senin, 27 Februari 2012

Pol-PP Ngawi siap tindak tegas para pengembang nakal

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangTidak mau disorot mandul dalam menegakan hukum diwilyahnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ngawi unjuk giginya. Terbukti, dalam waktu dekat akan menindak pengusaha yang bergerak dibidang pengembang perumahan atau pemukiman (properti-red) yang dianggap lalai memenuhi perijinan.

Hal tersebut disampaikan langsung Peggy Yudo selaku Kasi Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satpol PP Ngawi. Menurutnya, pengusaha perumahan yang saat ini beroperasi diberbagai wilayah kecamatan seperti Ngawi, Paron, Geneng dan Kasreman disinyalir belum mengantongi sesuai Peraturan Daerah (Perda) No.03 Tahun 2011 tentang retribusi ijin mendirikan bangunan dan Perda No.04 Tahun 2011mengenai ijin gangguan dan Perda No.21 Tahun 2010 tentang restribusi pemakaian kekayaan daerah.

Ketiga Perda tersebut menjadi dasar hukum penindakan oleh Satpol PP Ngawi bilamana dalam waktu yang telah ditentukan para pengembang perumahan tidak bisa menunjukan perijinan sebagai mana mestinya. Lanjut Peggy Yudo, pihaknya beberapa waktu sebelumnya sudah memberikan surat peringatan kepada pengusaha perumahan agar segera menyelesaikan perijinan dan administrasinya.

“Bilamana tidak mengindahkan terpaksa kita segel tempat usahanya dan kita akan membuka kembali bila mereka sudah memenuhi perijinan yang sudah ditentukan,” ungkap Peggy Yudo.

Selain itu pihak Satpol PP mengharapkan terkait pembangunan proyek perumahan pihak pengembang seharusnya menyelesaikan administrasi terlebih dahulu sebelum mengawali pembangunan secara fisik apalagi proyek tersebut juga belum dilakukan proses Analisis Dampak Terhadap Lingkungan (AMDAL).

Dengan demikian Peggy Yudo dalam minggu ini siap melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek perumahan yang makin menjamur di wilayah Ngawi.

“Apabila dalam sidak nanti mereka belum mampu memperlihatkan surat perijinan dengan terpaksa kita tindak tegas,” lanjut Peggy Yudo.

Kemudian pihak Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Kabupaten Ngawi sejauh ini belum memberikan keterangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek perumahan apalagi menyangkut data IMB maupun ijin lokasi yang sudah dimiliki para pengusaha perumahan. (pr)

Minggu, 26 Februari 2012

Volkswagen: Gebrakan potensi wisata Ngawi 2012

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentang Selama dua hari Visit Ngawi Years 2012 yang juga disemarakan dengan hadirnya komunitas mobil jadul, Volkswagen se-Jawa Timur yang diikuti 16 club, menambah makin seriusnya pemerintah dalam menggali potensi khususnya pengembangan wisata sendiri dengan ditandai berbagai macam acara.

Pembenahan sektor pariwisata yang sempat dijanjikan di awal pemerintahan Budi Sulistyono-Ony Anwar Harsono dalam tahun ini akan segera terealisasi. Terbukti, saat ini Pemkab Ngawi membuka tahun kunjungan pariwisata tahun 2012 dengan mengambil tema “Visit Ngawi Years 2012”

Dengan di lounchingkanya pariwisata Kabupaten Ngawi pada tahun ini menjadi catatan tersendiri untuk keseluruhan obyek dan daya tarik wisata yang tersebar di 19 kecamatan baik ekowisata maupun wisata budaya serta wisata spiritual.

Gagasan kemilau pembenahan diberbagai sektor pariwisata merupakan langkah maju selama kepemimpinan dibawah kemudi Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono jauh hari sebelum dirinya menjadi pimpinan puncak eksekutif.

Memajukan sektor dunia pariwisata di Ngawi seperti yang diungkapkan Kanang (panggilan akrab Ir Budi Sulistyono-red) bukan barang mudah dan tidak sekedar basa basi meskipun demikian tentu harus dibarengi langkah konkrit dari peran kepala dinas. Selaku dinas yang dibentuk untuk membantu mewujudkan impian tersebut.

Karenanya wajar, perubahan besar di lakukkan selama ini. Bahkan secara berkala selaku kepala daerah diadakan evaluasi atas kinerja. Kemudian kawasan peruntukan pariwisata Ngawi meliputi kawasan pariwisata budaya, kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata buatan.

Adapun Kawasan pariwisata budaya meliput Arca Banteng, Candi Pendem, Pertapaan jaka tarub, Petilasan Kraton Wirotho, Makam PH Kertonegoro dan Patih Ronggolono, Makam Patih Pringgokusum, Kediaman Krt.

Radjiman Wedyadiningrat, Monumen Suryo, Pesanggrahan Srigati, Gunung Liliran, Musem Trinil, Benteng Van Den Bosch. Dan Kawasan pariwisata alam dengan luas kurang antara lain air Terjun Srambang, Gunung Liliran, Waduk Pondok, Bumi Perkemahan Selondo dan Kebun teh Jamus.

Kemudian kawasan pariwisata buatan seperti pemandian Tawun dimana tempat wisata yang satu ini konsepnya tidak hanya sebagai tempat hiburan, taman yang biasanya sebagai tempat untuk berekreasi, menghilangkan kepenatan dari rutinitas dapat juga difungsikan sebagai tempat untuk melakukan konservasi terhadap satwa langka. (pr)

Sabtu, 25 Februari 2012

Pasangan selingkuh gegeran di tempat umum, di Polisikan warga

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDiduga,Yrl, ( 27), wanita cantik, yang kesehariannya sebagai pendidik, warga Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora merupakan kekasih gelap Ws (43), seorang PNS di lingkungan Pemkab Blora , warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Keduanya terpaksa digelandang oleh warga dan diserahkan ke Mapolsek Kota Ngawi oleh warga di Jalan Sukowati Ngawi setelah terjadi perselisihan, Selasa (22/2).

“Keduanya ditangkap warga setelah terjadi percekcokan didalam mobil dan si perempuanya teriak-teriak minta tolong kepada warga,” terang Suyanto, warga Jalan Sukowati Ngawi.

Menurut keterangan Yrl saat diperiksa di Polsek Kota Ngawi, dirinya baru saja makan dengan salah satu teman prianya disalah satu rumah makan di Ngawi. Saat itulah muncul Ws yang merupakan pacar gelap Yrl, tanpa pikir panjang Ws langsung menghujat dengan nada mengancam terhadap Yrl.

Tidak mau dipermalukan didepan umum Yrl meminta Ws untuk menyelesaikan perselisihan tersebut ditempat yang lebih sepi.

Keduanya dengan mengendarai mobil meluncur ke tempat yang dianggap privacy, akan tetapi ditengah jalan Ws terus saja menghujat terhadap Yrl.

Tidak kuat terhadap caci makian pacar gelapnya, Yrl minta turun dari mobil saat itu juga. Namun, permintaan Yrl tidak digubris sama sekali oleh Ws, takut terjadi apa-apa akhirnya Yrl berteriak minta tolong kepada warga di Jalan Sukowati.

Kemudian Yrl yang sudah menjanda 5 tahun lalu setelah bercerai dengan suaminya secara gamblang mengungkapkan bahwa hubungan gelap dengan Ws sudah dilakukan selama 2,5 tahun meskipun Ws masih berstatus berkeluarga dengan dua anak.

“Memang saya sendiri sudah lama punya hubungan gelap dengan Ws didasari suka sama suka namun, akhir-akhir ini hubungannya kurang harmonis setelah Ws merasa cemburu secara berlebihan terhadap saya,” jelas Yrl dengan nada lirih.

Akhir drama perselingkuhan keduanya setelah diperiksa di Polsek Kota Ngawi langsung diserahkan ke Polres Blora untuk dilakukan proses selanjutnya. (pr)

Jumat, 24 Februari 2012

Rencana kenaikan BBM: Pemkab dan DPRD Ngawi masih terkesan sendiko dawuh

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDiurai oleh Mukhson Hariyadi, aktivis GP Ansor cabang Ngawi, Jum’at (24/2), bahwa dirinya sangat menyayangkan kebijakan pemerintahan pusat dalam hal ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Budiono, yang dinilai selama kepemimpinannya, tak kurang sudah tiga kali terjadi kenaikan BBM.

Sementara beberapa pihak menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten dan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ngawi, yang dinilai enggan menyikapi dan mengantisipasi kebijakan pemerintah dan dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan segera terjadi pada April mendatang.

Langkah tersebut dipandang perlu agar rakyat kecil dan kalangan ekonomi lemah dapat dihindarkan seminimal mungkin dari melambungnya harga berbagai barang kebutuhan pokok. Selain itu harus menanyakan mengapa pemerintah hanya memiliki pilihan subsidi dihentikan sehingga harga BBM menjadi naik. Padahal ada solusi lain untuk mengatasi masalah kenaikan harga minyak tersebut.

Masih menurut Mukhson Hariyadi, selama pemerintahanya (SBY-Budiono-Red), tidak memberikan apa-apa kepada masyarakat selain beban untuk mempertahankan hidup di tengah melambungnya harga barang pokok. “Pihak Pemkab dan DPRD kalau mereka mengaku membela kepentingan rakyat apalagi kali ini permasalahan krusial terkait kenaikan BBM seharusnya menolak secara terang-terangan kalau perlu turun ke jalan menyuarakan suara rakyat,” ungkap Mukhson Hariyadi.

Selanjutnya Mukhson Hariyadi juga mengakui kesulitan yang dialami pemerintah dalam menata kembali ekonomi bangsa yang telah morat-marit, namun bukan berati mengatasi persoalan ekonomi dengan mencabut subsidi minyak suatu solusi. “Dengan dasar demikian bukan berati pemerintah pusat harus mengeluarkan kebijakan yang memicu memicu krisis multidimensional,” tambahnya. Kemudian Slamet Riyanto.Ssos, anggota komisi II DPRD Ngawi dari Partai PDI Perjuangan ini menolak secara tegas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM demi mengurangi beban APBN yang mencapai Rp 70 triliun. Alasan lain menurut Slamet Riyanto masih ada sektor-sektor lain yang dapat dioptimalkan menambah pendapatan negara.(pr)

Kamis, 23 Februari 2012

Siapa sangka souvenir cantik itu terbuat dari limbah sampah

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangWibowo (42), bapak satu anak warga desa Keras, Kec. Gerih Ngawi ini bermula merasa risih ketika melihat limbah sampah yang berserakan, terutama dilingkungannya. Dan tak hanya sebatas berpangku tangan, Bowo, sapaan akrabnya, justru menelurkan ide kreatifitasnya dengan mengolah limbah, khusunya kertas untuk dijadikan barang berharga berupa souvenir dengan berbagai bentuk.

Siapa sangka, dari kejeliannya membidik pangsa pasar, souvenir yang dibentuk beranekaragam, seperti Celengan, tempat bulpen, topeng serta lainnya mampu mendongkrak perekonomian keluarganya.

Bahan-bahan yang sebelumya dianggap menjijikan itu, kini berbuah manis. "kalau dulu saya cukup mengambil limbah dari sekitar lingkungan sini saja, kini terpaksa harus mendatangkan dari luar desa bahkan kota." Urai dia.

Diakuinya, pesanan akan meningkat ketika menjelang tahun baru, atau pada saat hari
besar kemerdekaan.

"Selain itu, banyak juga pesanan dari toko-toko souvenir, yang
biasanya mereka memesan berdasarkan permintaan bentuk dan jenisnya." Imbuhnya lagi.

Berkat keuletannya, selain bisa mengurai sampah yang kian hari makin bertambah volumenya, nampak dari sisi lain juga bisa mengentas pengangguran, terbukti, di tempatnya tinggal, Tak kurang dari 10 orang yang mampu dipekerjakannya.

"meski begitu kami juga mengharab perhatian dari pemerintah, terutama masalah pangsa pasar kami memang perlu sekali mendapat binaan." Pungkasnya (kun).

Rabu, 22 Februari 2012

Pembunuhan Nganjuk : Makam Romadhon dibongkar

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangGuna kepentingan penyelidikan lebih lanjut penyebab tewasnya Romadhon, 55 th, warga Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren-Ngawi, yang diduga menjadi salah satu korban tewas dari aksi pembunuhan berantai dengan tersangka utama Mujianto alias Gentong, akhirnya dibongkar oleh tim dokpol dari Polres Nganjuk untuk di outopsi, Rabu (22/2).

Proses pembongkaran kuburan Romadhon dimulai sekitar pukul 09.00 wib dengan ditonton ribuan masyarakat sekitar kuburan. Kematian Romadhon sendiri akibat meminum cairan obat tikus yang dilakukan Mujianto pada 07 Januari 2012 dirumah seorang warga di Desa Lohceret Nganjuk. Dan sesuai motifnya korban nekat diracun obat tikus lantaran Mujianto cemburu dengan korban sebelumnya. Mujianto yang mengaku berperan sebagai 'suami' dari pasangan gay Mr J di Berbek, Nganjuk, itu terus menjalani pemeriksaan intensif anggota Sat Reskrim Polres Nganjuk, agar kasus yang menjeratnya itu segera dilimpahkan ke kejaksaan hingga ke pengadilan.

Seperti yang diceritakan keluarga Korban, Romadhon saat itu berpamitan kepada istrinya Siti Fatimah, 50 th, untuk bepergian ke Madiun dengan alas an ada kepentingan yang harus diselesaikan. Pihak keluarga tidak tahu dengan sebenarnya yang dilakukan korban ditempat tujuan, tanpa diduga pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Korban Romadhan meninggal dunia di wilayah Lohceret Nganjuk setelah mendapatkan kabar dari Polsek Widodaren-Ngawi bersama Polsek Lohceret-Nganjuk. Setelah dikroscek mendasar informasi yang ada ternyata pihak keluarga cukup yakin ternyata Romadhon meninggal di Nganjuk dengan penyebab kematian saat itu akibat habis makan bakso.

Kemudian keluarga korban yang lainya seperti yang dikatakan Mohammad Nasir merasa shock dengan kabar yang beredar bahwa meninggalnya kakaknya dikarenakan mempunyai hubungan khusus dengan gay alias sesama jenis, dikarenakan kakaknya adalah seorang yang baik serta juga menjadi tokoh agama di kampungnya, Kakanya juga berprofesi sebagai Petugas Pembantu Pencatat Akte Nikah di KUA sini,” kata Mohamad Nasir. Selain itu pihak keluarga mengharapkan terhadap tersangka Mujianto untuk dihukum seberat-beratnya dan terkait pembongkaran kuburan Romadhon pihak keluarga sebetulnya tidak memperbolehkan. “Kalau bisa pelaku ini dihukum secara berat kalau bisa sampai hukuman mati, dan untuk proses pembongkaran kuburan sebenarnya tidak rela tetapi demi hukum dengan terpaksa memperbolehkan” urai Mohamad Nasir.

Pembunuhan berantai yang dilakukan gay, Mujianto ini dilakukan sejak September 2011 lalu di 16 tempat kejadian perkara (TKP) wilayah Nganjuk. Dari 16 lokasi kejadian itu, 5 orang meninggal dunia yakni A Yani (46) PNS Pemprov Jatim asal Situbondo, Romadhon (55) warga Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren-Ngawi. Wiji Subekti tukang pijat asal Kediri. Dan 2 Mr X salah satunya teridentifikasi bernama Sudarno warga Padas, Ngawi. Jadi satu Mr X yang dimakamkan di TPU Watu Dandang, Prambon masih misterius. Sedangkan, 3 orang selamat dari maut racun tikus Mujianto dan sisanya masih dalam penyelidikan polisi. (pr)

Selasa, 21 Februari 2012

Pengobatan alternatif : terapi lintah makin diminati

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangHerudo medicinalis atau pengobatan dengan terapi lintah saat ini mulai banyak diminati masyarakat selain karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit juga biayanya murah. Bahkan terapi lintah ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit yang berat seperti kanker payudara, kencing manis atau diabetes, jatung koroner, stroke dan tumor ganas.

Sebanyak dua anggota paguyuban Ngawi Peduli Insan (NPI) yang bermarkas di Jalan Mangkubumi tersebut mengikuti pendidikan langsung di Jakarta bersama Paguyuban Budidaya dan Terapi Lintah Indonesia (PBTLI) selama 2 hari mulai tanggal 19 sampai 20 februari 2012. Selama dua hari pelatihan pengobatan alternatif inijuga di ikuti para peserta dari berbagai daerah mulai Pekanbaru-Sumatra sampai Surabaya Jawa Timur.

Dalam pendidikan tersebut berbagai materi disuguhkan mulai teknis budidaya lintah, mendeteksi penyakit dan cara pengobatanya. “Pengobatan lintah ternyata makin banyak diminati selain itu saya tidak jarang menerima pasien dengan penyakit berat dari berbagai daerah,” urai Trubus Widodo, instruktur pengobatan alternatif terapi lintah di Jalan Wuluh 7 Pondok Bambu Jakarta Timur.

Trubus Widodo mengatakan, untuk terapi lintah ini tidak dibutuhkan waktu yang lama mulai dari menempelkan lintah kebagian tubuh pasien hingga nantinya lintah dilepas dari bagian tubuh pasien.

“Pokoknya terapi lintah ini membutuhkan kesabaran karena lebih satu jam proses penyembuhanya,” tuturnya. Penempelan lintah ke bagian tubuh pasien juga tergantung dari penyakit yang diderita pasien.

Jika pasien mengalami penyakit asam urat maka lintah ditempelkan dibagian ibu jari kaki kanan dan kiri. “Saya tidak mematok tarif, semua atas keikhlasan pasien, kami juga menawarkan obat herbal kepada pasien untuk mempercepat kesembuhan pasien,” katanya. (pr)

Senin, 20 Februari 2012

Jenazah Sudarno, korban pembunuhan Nganjuk tiba dirumah duka

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangSudarno (42), Satu dari dua warga asal Ngawi yang menjadi korban tewas, pembunuhan berantai di Nganjuk dengan tersangka utama Mujianto, hari ini tiba di rumah duka. tepatnya desa Sukowiyono, Kec. Padas Ngawi. Jenazah korban langsung dimakamkan di lokasi TPU setempat dan dihantar anak istri serta anggota keluarga lainnya.

Korban (Sudarno-Red), diduga menjadi salah satu dari lima korban tewas akibat ulah bengis Mujianto. Dapat dikabarkan, bahwa dua pekan silam korban ditemukan dalam keadaadaan lemas di Desa Sumber Kepuh Nganjuk. Korbanpun akhirnya meninggal dan dimakamkan di desa setempat.

Korban dikenal warga sebagai sosok yang pendiam. Pihak keluarga serta warga mengetahui Sudarno menjadi korban pembunuhan setelah pemberitaan Pembunuhan berantai yang dilakukan Mujianto ini gencar diberitakan di Televisi.

Sementara, korban meninggalkan seorang anak dan seorang istri ini, dalam proses hampir 9 hari akhirnya jenazahnya bisa di bawa pulang kekampung halaman. “Setahu saya, prosesnya Sembilan hari, baru bisa dibawa pulang.” Ujar Sasmilan tetangga korban.

Pembunuhan berantai yang terjadi di Warujayeng, Nganjuk membawa dua korban tewas warga Ngawi. Mujianto (24), tersangka utamama, adalah warga Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kediri. Pihak keluarga Tersangka sempat meminta ma'af bagi keluarga korban tewas maupun korban yang masih hidup. Sedangkan yang berwajib mengembangkan kasus ini, dan dipastikan kini bertambah satu lagi menjadi 16 korban, dengan rincian 5 korban tewas.(kun)

Minggu, 19 Februari 2012

Panen raya, harga gabah anjlok hingga 25%

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangMasuk musim panen raya kali ini, ternyata Nasib para petani, khususnya Kab. Ngawi belum bisa dibilang beruntung. Pasalnya, harga gabah dipasaran anjlok hingga 25% dari harga normal yang mencapai Rp.3800 per Kilogramnya untuk gabah kering,


Hal ini seperti yang diungkap, Sutrisno (48), warga Sukowiyono Padas ngawi, bahwa diakuinya, tiap kali panen raya selalu berbuntut menurunnya harga jual gabah. Ditengarai, hal ini terjadi karena hujan masih kerap turun dan mutu gabah masih terbilang basah. “ya terpaksa kami menjualnya untuk modal musim tanam berikutnya.” Kata dia lagi.

Dari pantauan dilapangan, musim panen dibeberapa wilayah yang berdekatan seperti, sebelah timur berbatasan dengan desa Sambiroto, desa Bintoyo, sebelah barat berbatasan dengan desa Padas, dan desa Sambiroto serta desa Legowetan di sebelah utara memang terjadi bersamaan. Sayangnya sebagian besar petani ini menjual hasil panennya langsung di tempat tanpa melalui proses pengeringan dulu.

Keberadaan para Pengijon tak dapat terelakkan, lantaran awal musim tanam seperti yang sudah-sudah para petani telah meminjam modal, sehingga sudah menjadi keharusan, bila tiap kali panen langsung ditebas para pengijon, dan tentu saja harganya jauh diwah normal sesuai dengan harga patokan dari pemerintah. (kun)

Sabtu, 18 Februari 2012

Dua korban pembunuhan Nganjuk ternyata warga Ngawi

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDua dari empat korban tewas pembunuhan yang terjadi di wilayah hukum Ngajuk Jawa Timur, dengan tersangka Mujianto (24), dapat dipastikan adalah warga Ngawi. Diantaranya adalah Romadhon (55) Warga Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren serta Sudarno (42) Warga Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas.

Dari beberapa sumber yang didapat, Romadhon dikabarkan tewas pada tanggal 7 Januari 2012 lalu dalam perjalanan ke Rs Bhayangkara Nganjuk , lantaran dugaan kuat diracun oleh tersangka, Mujianto.

Korban Sudarno (42), hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan dari pihak keluarga karena masih mengurus keberadan korban yang sempat dimakamkan ini.

Bahkan korban juga sempat diidentifikasi bernama Basori asal Pacita.

Sementara, Mujianto mengaku sempat meracuni 15 orang semenjak 2011 lalu.

Dari sekian korban yang diduga dilatarbelakangi percintaan sesama jenis ini, dipastikan 4 diantaranya tewas lantaran racun tikus yang dihidangkan bersama makanan.

Sedangkan yang 2 sempat kritis meski akhirnya nyawanya terselamatkan. (Kun)

Jumat, 17 Februari 2012

Setelah sempat lepas: Ngawi bertekad raih Adipura

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangTidak ingin kecolongan Adipura untuk kedua kalinya, Pemkab Ngawi telah ancang-ancang berbenah diri khususnya mempercanti pemandangan kota seperti di area alun-alun dan sekitarnya. Nampak, pemandangan ikon monument meriam kembar terlihat lebih asri.

“Kami tengah berupaya dan mengevaluasi hasil kinerja kami pada waktu lalu yang gagal meraih piala adipura, maka dari itu kami akan berupaya pada tahun mendatang agar bisa mendapatkannya," ujar Yulianto Kus Prastiyo, kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi.

Bahkan menurutnya, 2012 merupakan tahun kinerja dan prestasi, sehingga Adipura menjadi salah satu tolak ukur pencapaian kinerja dan prestasi Kabupaten Ngawi dalam memberikan pelayanan kebersihan.

Menurut Yulianto, meskipun target yang dipasang menyabet Adipura tahun 2013 mendatang akan tetapi yang terpenting pola hidup bersih dan menjaga kenyamanan kota yang selalu dijaga bagi masyarakat kota Ngawi sendiri.

“Jadi jangan hanya persiapan secara dadakan tiap kali menjelang penilaian Adipura saja,” ujar Yulianto. Jawaban dari kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi ini mendasar kritikan warga kota yang menganggap kegiatan bersih-bersih hanya waktu tertentu saja.

Sementara, pihak pemkab juga punya punya dalih lain dengan kegagalan Adipura tahun lalu. Pasalnya kuota nasional pada tahun 2011 ada 140 kabupaten/kota akan tetapi tahun ini menyusut 63 daerah meskipun Jawa Timur secara umum menyabet Adipura terbanyak.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ngawi, Yulianto Kusprasetyo, pihaknya sudah mempersiapkan bahan evaluasi untuk tahun ini.

Menurut Yulianto misalkan dilokasi RSUD dr Soeroto mengenai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dimana untuk saat ini masih menggunakan sistim open dumping untuk tahun 2012 pihaknya berupaya memakaim sitim sanitary refill.

Dengan demikian sangat diharapkan RSUD Dr Soeroto memiliki IPAL mandiri. (pr)

Kamis, 16 Februari 2012

Bayi lahir tanpa dinding perut

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangBayi laki-laki, anak pasangan suami istri Entar Rahayu P (31 th) dan Hariyadi (36 th) asal Ngawi, tepatnya warga Dusun Mojosari, Desa Jambangan, Kecamatan Paron, harus menanggung kenyataan yang cukup menyedihkan. Pasalnya, anak kedua ini, dilahirkan dengan kondisi usus terburai keluar tanpa ada dinding perutnya.

Bayi yang dilahirkan pada 2 februari lalu di rumah persalinan bidan desa setempat untuk saat ini sedang dirawat di ruang perinatologi RSUD Dr Soeroto Ngawi.

Penderitaan bayi tanpa dinding perut atau istilah medisnya gastroschisis ini membuat keluarganya tidak mampu berbuat banyak dan hanya pasrah.

“Bagaimana lagi kami sudah berusaha mencari pertolongan kepada berbagai pihak namun sampai dua minggu ini belum ada perkembangan kapan bayi ini segera ada perawatan selanjutnya,” ungkap Hariyadi yang setiap harinya sebagai buruh tani.

Selama dalam kandungan bayi keduanya menurut Entar Rahayu P tidak menunjukan gejala apapun.

“Selama saya mengandung ya normal saja dan sering memeriksakan ke bidan,” ujar Entar dengan nada lemah. Berat badan dan panjang bayi saat dilahirkan tergolong normal selain itu seperti pengakuan ibunya usia kandunganya mencapai sembilan bulan.

Selama di RSUD Dr Soeroto Ngawi, Hariyadi harus bolak balik kerumah untuk mencari biaya makan bagi keluarganya yang bergantian ikut menunggu buah hatinya tersebut.

Sejauh ini biaya perawatan bayi ditanggung oleh pemerintah daerah Ngawi melalui program Jamkesda.

Sementara Dr Siswanto Basuki.Spa, kepala ruangan perinatologi RSUD Dr Soeroto Ngawi menjelaskan proses pembentukan dinding perut kedua tidak sempurna saat dalam kandungan (Ompalochele).

"Bisa faktor genetik atau akibat bayi tidak mendapat asupan gizi saat dalam kandungan. Akibatnya, pembentukan seluruh organ tubuh bayi tidak sempurna," jelas Dr Siswanto Basuki.Spa.

Kemudian dalam waktu dekat bayi pasangan Entar dan Hariyadi ini akan segera di rujuk ke RSUD Dr Soedono Madiun untuk memperoleh perawatan lanjutan.

“Fasilitas di RSUD Dr Soeroto memang kurang mampu untuk menangani kasus seperti ini, dalam waktu dekat akan kita rujuk ke Madiun,” pungkasnya. (pr)

Selasa, 14 Februari 2012

Inilah data nama korban kecelakaan Bus Mira di Ngawi

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangKorban tewas dan puluhan penumpang yang luka-luka akibat kecelakaan tunggal yang melibatkan Bus Mira bernopol S 7186 US di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, sejak siang kemarin Senin, (13/2), secara keseluruhan telah berhasil diidentifikasi di dua rumah sakit yang ada di Ngawi.

Jumlah korban keseluruhan tercatat 41 korban meliputi 4 korban tewas, 20 korban luka ringan maupun berat yang ada di RSUD Dr Soeroto Ngawi dan 8 korban luka yang dirawat di RS Widodo Ngawi. Untuk sementara dari 4 korban tewas yang berhasil diidentifikasi antara lain Herni Tiansih (35) warga Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Marwito (50) yang merupakan kernet bus Mira warga Kecamatan Baron Nganjuk, Aris Barep Tudhianto (58) warga Kecamatan Ngadirejo Sukoharjo Jawa Tengah dan tersisa satu korban tewas berjenis laki-laki sampai sejauh ini belum berhasil diidentifikasi.

“Kita masih berusaha mencari data-data dari jenasah tersebut mudah-mudahan secepatnya dapat terungkap siapa jenasah yang satu ini,” kata Dr Indah Pitarti, salah satu dokter RSUD Dr Soeroto Ngawi.

Kemudian untuk mengetahui secara jelas penyebab kecelakaan bus Mira yang melibatkan laboratorium Polda Jawa Timur hingga kini belum bisa memberikan informasi tentang kejelasan. Alasanya pihak labfor Polda Jawa Timur masih mengumpulkan data-data yang kongkret untuk menguak penyebab kecelakaan maut yang melibatkan bus Mira.

“Untuk sopir bus dan truk sendiri masih kita selidiki siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang tragis tersebut maka sopir bus Mira David Duda melakukan tes urine yang dikirim ke Polda Jawa Timur untuk mengetahui faktor utama dari kecelakaan pada dini hari tersebut.

Akan tetapi keterangan yang berhasil dihimpun sopir bus Mira dan sopir truk belum ditetapkan tersangka. “Biar jelas apakah sopir bus Mira mengkonsumsi obat-obatan terlarang maka kita melakukan tes urine,” kata Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi. (pr)

Senin, 13 Februari 2012

Lagi, 4 tewas : Hindari Truck, Bus MIRA tabrak pohon

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangKecelakaan bus umum kembali terjadi. Kali ini kecelakaan tunggal melibatkan bus Mira jurusan Surabaya-Yogjakarta akibatnya empat orang tewas dan dua puluhan penumpang lainnya terluka. Mendasar informasi dari TKP bus Mira bernopol S 7186 US yang disopiri David Duda,37 th, warga Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi Kota sekitar pukul 02.30 wib, Senin (13/2).

Dikabarkan, bus melaju kencang dari arah Madiun setelah sampai di kilometer 7-8 tepatnya Desa Tempuran, Kecamatan Paron mendadak muncul truk gandeng yang hendak menyeberang dari arah berlawanan menuju gudang pupuk.

“Sebenarnya yang saya lihat sopir bus Mira berusaha mengerem karena kondisi gelap dan jalan yang sedikit bergelombang akhirnya laju bus tidak dapat dikendalikan langsung menabrak pohon dan masuk ke parit,” terang Rusdi, warga sekitar TKP.

Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, Ipda Creato Sonitehe Gulo, mengatakan, kecelakaan terjadi pada dini hari. Empat orang dinyatakan tewas akibat kecelakaan ini. Dari korban yang tewas yang berhasil diidentifikasi baru satu jenasah berjenis kelamin perempuan atas nama Heni Tiarsih, 35 th, warga Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

“Untuk sementara korban yang tewas baru kita identifikasi satu orang, dan yang luka berat maupun ringan saat ini dirawat di RS Widodo dan RSUD Dr Soeroto Ngawi,” jelasnya. Kemudian dari data yang ada di RSUD Dr Soeroto Ngawi ada 20 korban yang mengalami luka ringan maupun berat dan Di RS Widodo sebanyak 8 korban masih dalam perawatan.

Untuk sementara data korban luka berat yang dirawat di RSUD Dr Soeroto Ngawi diantaranya Eko Luthanto, 34 th, warga Surabaya, Andi Riyanto,30 th, warga Mojokerto, Wardatus Sholikah,17 th, warga Sampang Madura, Ruslan,39 th, warga Sukodono Sidoarjo, Joni,33 th, warga Gunung Sari Madiun dan Hendro,30 th, warga Kembang Kuning Kramat Surabaya.

“Untuk yang lain sementara kita masih kita data karena korban kecelakaan saat ini memang korban lumayan banyak,” terang Dr Indah Pitarti.

Selanjutnya akibat kecelakaan bus Mira jurusan Surabaya-Yogjakarta yang menelan korban tewas maupun luka cukup banyak pihak Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi dalam mengusut tuntas penyebab kecelakaan langsung berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur.

“Nanti pihak dari Direktorat Satlantas Polda Jatim akan turun kelapangan guna menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, dan untuk saat ini sopir bus Mira sudah kita amankan,” terang AKBP Eddy Junaedi. (pr)

Minggu, 12 Februari 2012

Bagaimana insan dan perusahaan Pers semestinya berjalan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDengan menghayati Hari Pers Nasional (HPN), maka ketika mendasar pada UU-RI no 40 Tahun 1999 tentang Pers, Jelas pada bab IV tentang perusahaan Pers pada pasal 9 ayat 2 diatur untuk setiap perusahaan Pers harus berbentuk badan hukum, dan tegas di Bab VII, pasal 18 ayat 3 memberi sanksi bagi perusahaan yang melanggar ketentuan diatas, akan dipidana denda sebesar 100 Juta Rupiah.

Juga terkait begitu mudahnya mengantongi kartu pers sebagai simbol serta legalitas dengan julukan “wartawan” . Seperti yang terjadi saat ini asal ada kemauan, saat itu juga bisa menyandang profesi wartawan atau seorang jurnalis. Terlebih, jika mereka ada sedikit modal “berani” bermanuver kelapangan tidak pelak waktu tidak menjadi persoalan. Dalam hitungan menit kesepakatan terjadi, meskipun awam dalam keilmuan jurnalistik merekapun dibuatkan kartu pers untuk modal katanya “liputan”. Memang cukup sederhana bukan prosedurnya..? Akan tetapi kita kembali pada fitrahnya bagaimana seorang wartwan mengemban amanahnya sebagai basic kontrol sosial masyarakat. Atau bagaimana fungsi wartawan..?, secara umum makna dari wartawan adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan dan dimuat di media massa secara teratur. Laporan tersebut lalu dapat dipublikasi kedalam media massa seperti koran, televise, radio, majalah dan internet. Dan paling spesifik mereka diharapkan mampu menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Akan tetapi kenyataan dilapangan seperti yang terjadi di wilayah Ngawi, perekrutan wartawan masih jauh dari standart professional wartawan. Kenyataan tersebut berbalik dari media-media yang mapan dan mempunyai nama, untuk menjadi wartawan tidak suatu barang “mudah” melainkan harus melewati prosedur dalam arti kata mampu mencerna kode etik jurnalistik dan pemahaman terhadap Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Maka secara jujur apabila boleh ditanya dan dijawab, bagaimana kompetensi para wartawan yang kerap kali beroperasi di wilayah Kabupaten Ngawi. Dari berbagai uraian diatas, bisa saja dimaklumi kalau dikemudian hari dalam dunia pers muncul dengan istilah “wartwan beneran” dan “wartawan bodrexz”. Dan yang terakhir kalinya orang-orang yang menamakan dirinya masuk kedalam komunitas pers tetapi sepak terjang malah mencemari nama baik insan pers situ sendiri.

Pada akhir-akhir ini keberadaan wartawan bodrek memang tak bisa dipandang sebelah mata. Secara nyata, mereka dalam kategori bodrek juga berkalung kartu pers sebagai bukti fisik identitas diri seorang wartawan sebenarnya. Kategori semacam ini apakah mereka produktif dalam menghasilkan karya jurnalistik atau tidak merupakan sudut pandang lain. Dengan demikian rasanya sulit untuk tidak memposisikan mereka kedalam komunitas wartawan. Memang cukup ironis, kehadiran wartwan bodrek bukan cerita anyar yang baru diangkat oleh berbagai pihak. Dalam kancah pers nasioanal sendiri, bukankah dari dulu sudah bermunculan wartawan bodrek yang ulahnya seringkali mencemari intitusi pers sendiri. Memang terkadang kaum intelek sendiri sulit membedakan keberadaan wartawan bodrek dan yang beneran. Kemungkinan besar karena jumlah personel wartawan bodrek makin hari kian menjamur.

Kenyataan yang demikian peliknya terhadap konsekuensi wartawan tidak lepas dari pasca reformasi 1998. Dimana birokrasi yang mempunyai control terhadap keberadaan media pers dengan longgarnya memberikan ruang kerja. Boleh dikata tanpa legalitas secuwilpun langsung muncul begitu saja, malah terkesan menyampingkan Idialisme pers sendiri. Fakta hasil uraian diatas wartawan-wartawan yang tidak berkompeten dan tidak beretika mendasar kode etik jurnalistik maka akan terseleksi secara alamiah. Pemahaman kedua hal yang menyangkut bagaimana wartawan tadi sebagai acuan birokrasi atau khalayak publik untuk berinteraksi dengan wartawan.
Ditulis : Purwanto
Pimred Sinar Ngawi.

Sabtu, 11 Februari 2012

Hama padi tak terkendali, petani terpaksa panen dini

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangMeski tidak merata, namun sebagian besar areal tanaman padi diwilayah Ngawi yang sedianya dua pekan mendatang diperkirakan panen nampak mengering akibat ulah serangan hama. Para petanipun terpaksa melakukan panen dini, dan berharap masih ada sisa yang bisa dimanfaatkan.

Dinas Pertanian Jawa Timur lewat bagian penanggulangan Hama dan Penyakit yang bertugas di Ngawi, Edi Suwarno memaparkan bahwa bila keadaan ini belum juga usai hinnga pertengahan bulan ini (Februari), maka akan mengarah pada Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun, masih menurutnya, keadaan serangan hama kali ini belum mengarah pada tahap Gagal Panen. “Meski itu juga tak menutup kemungkinan. Namun yang jelas untuk musim tanam padi masa ini jelas terjadi penurunan hasil produksi padi baik kwalitas maupun kwantitasnya itupun hanya terjadi disebagian wilayah saja.” telaahnya.

Kebingunan para petani yang menyebar di 19 Kecamatan se Kab. Ngawi memang masuk akal. Misalkan diwilayah Kecamatan Kedunggalar terlihat petani lebih baik memanen padinya lebih awal ketimbang penyakit akan menyerangnya.

“Yang jelas resikonya harga gabah menurun karena kwalitas gabah jauh dari normal,” ungkap Sarjono, salah satu petani.

Menurutnya, beberapa jenis hama padi yang menyerang ternyata beragam dan berlainan meski hanya beda lahan garapan. Kemudian Edi Suwarno mengingatkan, bahwa Musim yang extrim turut mendukung berkembang biaknya hama serta berdampak negatif bagi tanaman, “ Posisi yang ngetren disaat ini saya kira ada 4 macam jenis Hama maupun penyakit.” Paparnya merinci antara lain, 1) Pyricularia oryzae (Busuk Leher), 2) Helminthosporium (Hawar Daun), 3) Santo Monas (Kresek) sertayang terakir Wereng Batang Coklat (WBC).

Langkah-langkah guna menekan bertumbuh-kembangnya hama ini, bagi tanaman padi yang menginjak umur 35 hari supaya mulai mengatur suhu dan kelembaban dengan cara memberikan pengairan secara berkala. ”Sedang untuk yang telah berumur 50 hari supaya membuat parit diareal persawahan dengan jarak 1 meter.” katanya.

Jenis obat-obatan yang tepat, juga menjadi perhatian Edi Suwarno, agar petani bisa meminimalisir kerugian akibat ulah hama yang menyerang tanaman padinya dengan tepat.

Seperti untuk hama jenis hawar daun serta busuk leher (potong peher) adalah merupakan hama jamur (Fungi) sehingga dalam menghambat perkembangannya diperlukan fungisida. Lain lagi dengan serangan akibat ulah serangga penggangu semisal wereng batang coklat (WBC) maka perlu disemprot dengan insektisida.

Sedangkan bakterisida adalah sejenis racun yang mampu menekan pertumbuhan bakteri, termasuk Santo Monas atau lazim disebut hama kresek.

”semua harus dilakukan dengan tepat, agar memberikan hasil yang maksimal. Dengan cara kenali jenis haman dan lakukan penyemprotan yang diulang satu minggu sekali sampai umur 75 hingga 80 Hari.” Jelas Edi Suwarno. (pr)

Jumat, 10 Februari 2012

Pentingnya Korelasi antara Polisi dengan insan Pers

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangPentingnya peran wartawan untuk melakukan kerjasama yang lebih erat dan saling mendukung antara kepolisian dan Insan pers, tanpa mengurangi kewenangan dan fungsi masing-masing pihak, diandang sudah sangat perlu dan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Ngawi, AKBP Eddy Junaedi diaula Mapolres Ngawi, Jum’at, (10/2), dalam Acara yang sekaligus dikemas dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN).

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Eddy Junaedi sengaja mengundang puluhan wartawan dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-66 sekaligus bersilaturahmi pertama kalinya sejak dirinya memangku jabatan sebagai Kapolres Ngawi sejak satu bulan lalu.

Selain itu pihaknya demi memperbaiki citra kepolisian, kapolres Ngawi memerintahkan agar semua polsek di seluruh wilayahnya, bermitra sebaik-baiknya dengan para tokoh masyarakat setempat. Hal ini dimaksudkan untuk semakin mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

“Sudah tidak lazimnya aparat kepolisian bersikap arogan dalam penegakan hukum terhadap masyarakat maka dengan demikian kemitraan kepada masyarakat,” ungkap AKBP Eddy Junaedi.

Demikian halnya hubungan baik dengan insan pers yang notabene sebagai basic kontrol sosial masyarakat AKBP Eddy Junaedi akan memberikan secara maksimal informasi yang dibutuhkan.

“Jadi jangan sampai informasi yang diterima masyarakat tumpang tindih, maka kepolisian selalu membuka diri kepada Pers dengan memberikan informasi kepada wartawan,” lanjutnya.

Apalagi imbuh Kapolres Ngawi, dalam HUT Pers Nasional ke-66 yang digelar di Jambi kemarin, Kapolri Jenderal Timur Pradopo telah menandatangani MoU dengan dewan pers nasional yang intinya peningkatan kerjasama.

“Pemberitaan, saran dan kritik dari pers, menjadi cambuk untuk meningkatkan kinerja Polri dan membantu Polri lebih dekat kepada masyarakat”, tambah AKBP Eddy Junaedi.

Dalam kesempatan yang sama Kapolres Ngawi juga membuka tanya jawab dengan para wartawan untuk melihat dan mengurai permasalahan sosial masyarakat yang terjadi diwilayah hukumnya. Permasalahan satu persatu dikupas tuntas, misalkan pada akhir-akhir ini diwilayah Ngawi maraknya kejahatan asusila yang melibatkan anak dibawah umur.

“Secara spesifik tindak asusila yang melibatkan anak dibawah umur memang membutuhkan penyelesaian yang komperhenship, tidak hanya lembaga pendidikan saja sebagai tumpuan tetapi peran masyarakat sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Selain itu terkait masalah yang masih hangat dibicarakan masyarakat menyangkut kendaraan becak motor (bentor). Menurutnya keberadaan bentor di Ngawi sejauh ini masih dikaji untuk bahan acuan apakah kedepanya dilegalkan ataupun ditertibkan. (pr)

Kamis, 09 Februari 2012

Mau gasak Anjal dan Gepeng. Pol-PP Ngawi terganjal Perda

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangTak dapat dipungkiri, makin hari keberadaan anak jalanan (Anjal) serte Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dalam kurun satu Tahun terakhir jumlahnya makin meningkat saja. Parahnya keberadaannya makin nekat dengan beroperasi di Lampu merah pada jam-jam sibuk. Sementara pihak Satpol PP Ngawi tidak mampu berbuat banyak lantaran terganjal Perda seperti yang diakui oleh kepala Satpol PP Ngawi Mujahidin (09/2).

Pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum sebagaimana salah satu dari tugas Satuan ketertiban Polisi Pamong Praja (Polisi PP) Kabupaten Ngawi.

Akan tetapi penyelenggaraan umum yang sudah menjadi naungan dari Satpol PP tidak semuanya teradopsi kedalam Peraturan Daerah (Perda) sebagai dasar dari suatu operasi.


“Secara umum, anak jalanan meningkat bukan karena kondisi Ngawi makin memburuk akan tetapi situasi diluar daerah Ngawi yang kurang mendukung mereka akhirnya mereka dating ke Ngawi, bukan karena adanya hal kemiskinan ataupun lainya,” terang Mujahidin,

Kepala Satpol PP Ngawi. Menurut dia, anak jalanan di Ngawi biasanya bukan merupakan penduduk asli Ngawi. Anak jalanan ini lebih banyak berasal dari luar daerah seperti Solo, Sragen dan Madiun. Bahkan, terkadang keberadaan anak jalanan ini sudah dikoordinasi pihak tertentu. "Anak jalanan ada yang mengoordinasi, ada EO-nya, seperti anak-anak itu," kata Mujahidin.

Permasalahan anak jalanan ini merupakan masalah tersendiri yang harus dicari solusinya bersama. Bahkan yang terlihat ada beberapa titik yang dijadikan wilayah operasionalnya seperti perempatan Kartonyono, perempatan terminal lama dan seputar alun-alun merdeka Ngawi.

Sejauh ini, pihaknya telah berusaha melakukan penertiban terhadap anak jalanan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial ini. Akan tetapi secara spesifik pihak Satpol PP Ngawi masih terganjal aturan dasarnya yaitu Perda yang mengurai tuntas penyelenggaraan operasi sendiri.

“Untuk di Ngawi saat ini memang belum ada secara khusus Perda yang mengatur tentang anak jalanan maupun gepeng dibanding daerah lainya seperti Madiun, sehingga keberadaan anak jalanan justru makin meningkat,” urai Mujahidin.

Memang diakuinya, untuk beberapa dekade sebelumnya keberadaan Satpol PP belum maksimal dalam penataan secara internal maupun tugasnya.

“Kita baru keluar dari persoalan anggaran pasca devisit kemarin dan untuk kedepanya kita berusaha semaksimal mungkin meningkatkan penataan dan pelayanan sesuai tugas serta fungsi yang kita embank,” jelasnya lagi.

Selain itu Mujahidin berjanji waktu kedepanya akan melakukan penertiban purel atau perempuan pendamping di café karaoke yang jumlahnya meningkat sesuai menjamurnya tempat-tempat tersebut.

Alasan Mujahidin terkait penertiban terhadap purel merupakan alasan tepat, terlebih adanya indikasi keberadaan café karaoke dijadikan sarang penjaja cinta. (pr)

Rabu, 08 Februari 2012

MENGGANGGU TERTIB LALU LINTAS BENTOR DI OPRAK PETUGAS

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangKeberadaan becak motor (bentor) yang sering beroperasi dibeberapa wilayah Ngawi akhirnya ditertibkan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi, Rabu (08/02). Dalam operasi tersebut puluhan bentor berhasil dijaring oleh petugas dikawasan perempatan Kartonyono Ngawi.

Operasi dilakukan untuk menertibkan para pengemudi bentor yang sering membuat keresahan terhadap masyarakat. Seperti keterangan Kasatlantas Polres Ngawi AKP Tony Prasetyo keberadaan bentor secara estetika pemandangan sudah dianggap mengganggu ketertiban pengendara lalu lintas lainya.

“Selama ini bentor cukup merusak pemandangan sedangkan dilihat dari tingkat keselamatanya justru cukup membahayakan,” terang AKP Tony Prasetyo.

Dalam operasi yang melibatkan puluhan petugas langsung melakukan pencegatan terhadap bentor yang nekat menerobos beberapa jalur tertib lalu lintas. Bentor yang berhasil dijaring petugas langsung ditahan selama 2 hari di Mapolres Ngawi.

Kemudian setelah melewati masa penahanan tersebut, para pemilik bentor diperbolehkan mengambil kembali kendaraanya tanpa dikenakan biaya.

“Sengaja kita melakukan langkah persuasif dulu, bentor yang berhasil dijaring untuk sementara waktu kita amankan, tujuanya untuk memberikan efek jera terhadap pengemudinya yang seringkali melanggar aturan lalu lintas,” imbuhnya lagi.

Selanjutnya AKP Tony Prasetyo, para pengemudi bentor kalau didapati melakukan pelanggaran lalu lintas maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas berupa pemberian surat tilang yang selanjutnya diproses di meja pengadilan.

Menurut pengakuan warga dengan beroperasinya bentor seringkali menimbulkan keresahan pasalnya, tidak jarang pengendara bentor menerobos lampu traffic light atau lampu merah selain itu dibeberapa ruas jalan terlihat pengendara bentor memacu kendaraany dengan kecepatan tinggi.

“Saya sering mendapati bentor melintas dengan seenaknya tanpa dilengkapi lampu sesuai aturan kendaraan bermesin,” ungkap Sule, salah satu warga Beran-Ngawi. Sementara Suyono,53 th, yang merupakan pemilik bentor dari Desa Beran-Ngawi yang sudah beroperasi lebih dari 2 tahun ini menjelaskan dengan adanya operasi kali ini pihaknya justru merasa terima kasih terhadap petugas Satlantas.

Suyono untuk menghindari razia petugas dan memberikan kenyamanan dalam tertib berlalu lintas selama ini bentor miliknya sudah dilengkapi peralatan lalu lintas sesuai kendaraan bermotor pada umunya seperti lampu sein atau turn signal, klakson dan lampu depan.

“Dengan operasi bentor malah saya merasa diuntungkan soalnya supaya pemilik bentor lainya supaya tertib dalam mengendarai kendaraanya pokoknya jangan sembrono kedepanya,” kata Suyono. (pr)

Senin, 06 Februari 2012

Berakhir Nyungsep: Bus Mira Seruduk Sepeda Motor

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangKecelakaan lalu lintas di jalur Ngawi-Maospati KM:10-11, tepatnya masuk wilayah Desa Geneng Kecamatan Geneng, Senin (06/2), sekitar pukul 16.30 wib tadi, sempat menjadi tontonan warga lantaran Bus Mira jurusan Surabaya-Yogjakarta (S 7073 US), yang sedianya mengindari tabrakan malah menyeruduk sepeda motor dan berakhir nyungsep menghadang bahu jalan.

Pengendara sepeda motor Honda Supra Fit bernopol AE 3424 JE ,Sabar, 60 th, warga Dusun Geneng Ngesong, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Masih beruntung karena nyawanya masih bisa terselamatkan dengan hanya mengalami luka lecet dibagian pipi kanan dan beberapa bagian pada kakinya, korban sendiri saat ini dirawat di puskesmas Geneng.

Informasi yang dihimpun dari berbagai saksi mata dilokasi menyebutkan, kejadian berawal saat Sabar melintas dari arah utara dengan kecepatan sedang, kemudian dari arah yang sama ada bus Mira dengan nopol S 7073 US yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tepat di depan pabrik rokok Sampoerna Geneng, Sabar dengan santainya mengarahkan sepeda motor kearah tengah hampir menghabiskan bahu jalan bagian kanan saat yang bersamaan muncul bus Mira dari belakangnya.

Ketika di klakson berulang kali oleh sopir bus Mira, Sabar bukanya memberikan tanda mau belok ke kanan saat itulah benturan terjadi. “Karena jarak yang makin dekat akhirnya tabrakan tidak dapat dihindari,” terang Agung, salah satu penumpang bus Mira dari Solo.

Selain itu menurut keterangan saksi mata lainya bus Mira yang dikemudikan Supriyadi, 40 th, warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri sudah berusaha melakukan pengereman sepanjang 20 meter.

“Mungkin untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lain yang meluncur dari arah berlawanan sopir bus mengarahkan ke parit sisi kanan jalan akhirnya nyungsep,” jelas Supeno, warga sekitar lokasi kejadian.

Akibat kejadian tersebut sepeda motor milik Sabar mengalami penyok dibagian body Meskipun tabrakan tidak menelan korban jiwa akan tetapi posisi badan bus Mira yang melintang ditengah jalan sempat memacetkan arus lalu lintas tidak kurang dari 2 kilometer.

Kemudian Kasatlantas Polres Ngawi AKP Tony Prasetyo menjelaskan kejadian tabrakan yang melibatkan dua kendaraan bus dengan sepeda motor sejauh ini belum menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab.

“Kami belum dapat menentukan siapa yang paling bertanggung jawab atau tersangka dalam kasus ini. Sebab, kami masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan dan saksi,” terang AKP Tony Prasetyo. (pr)

Minggu, 05 Februari 2012

Ngonthel bareng di HUT PDI Perjuangan Ngawi

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDalam rangka HUT PDI Perjuangan ke-39, hari ini (5/02), Partai yang identik dengan Banteng bermoncong putih, menggelar acara sepeda santai yang diikuti ribuan peserta dan dihadiri langsung oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono yang kebetulan juga sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi.

Disela para para kadernya dengan bersepeda ontel bersama ribuan simpatisan partai dan rakyat Ngawi. dijelaskannya bahwa “Kita dibesarkan dari rakyat harus kembali ke rakyat dengan demikian PDI Perjuangan ada dihati kita semua,” terang Mbah Kung (sapaan akrab Ir Budi Sulistyono-red).

Setelah menyusuri jalan-jalan kota Ngawi para peserta sepeda santai yang terdiri dari berbagai kalangan langsung mengambil finish didepan kantor DPC PDI Perjuangan Ngawi disusul dengan undian hadiah dari kambing sampai beberapa unit sepeda ontel.

Pada HUT ke-39 PDI Perjuangan Ngawi tidak hanya kegiatan eksternal saja yang dilakukan. Akan tetapi beberapa waktu sebelumnya menggelar rapat kerja bidang (Rakerbid) evaluasi konsolidasi partai. “Untuk memperkuat hubungan internal sesama kader, kita melakukan konsolidasi dengan pengurus Pimpinan Anak Cabang PDI Perjuangan se-Kabupaten Ngawi,” lanjut Mbah Kung.

Tambahnya lagi, hampir semua persoalan yang dikeluhkan masyarakat, diapresiasi pengurus di tingkatan setempat dan dicarikan solusinya kepentingan masyarakat sangat di kedepankan, beberapa persoalan bersama, diakomodasi anak ranting, yang kemudian dilanjutkan ke ranting dan anak cabang. Permasalahan bersama itu di antaranya perbaikan jalan, sarana umum, pendidikan, kesehatan dan pemukiman.

Sehingga jajaran DPC menginvetarisir aspirasi masyarakat yang dibawa 19 pengurus PAC se-Kabupaten Ngawi.

Bersama kader di DPRD, berbagai permasalahan tadi akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Ngawi. ‘’Jadi keluhan yang dirasakan masyarakat Kabupaten Ngawi akan segera terjawab, kita dalam tahun sebelumnya didera persoalan devisit kesemuanya itu warisan pemimpin sebelumnya’’ terang Mbah Kung.(pr)

Sabtu, 04 Februari 2012

PAN NGAWI SIAP MENANGKAN HATTA RAJASA

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangPersiapan pemilihan Presiden tahun 2014 dan pemilu Legislative sudah dimatangkan DPD PAN Ngawi saat ini. Buktinya, jajaran kader dan pengurus DPD sudah mulai berani menyebut nama Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP PAN untuk jadi calon presiden serta menargetkan jumlah kursi di DPRD Ngawi.

Tak tanggung-tanggu, kepastian untuk menggiring Hatta Rajasa calon presiden ini disampaikan langsung pada rapat konsolidasi ditingkat DPD partai PAN Ngawi di Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Sabtu (04/02).

“Memang untuk saat ini kita mempersiapkan kader-kader guna memenangkan pemilu pada tahun 2014 nanti dan mendukung sepenuhnya terhadap Hatta Rajasa pada pencalonananya pada pilpres nantinya,” ungkap Supeno, Ketua DPD PAN Ngawi.

Pada pemilu 2009 lalu PAN hanya mendapatkan 5 kursi dan demikian lanjut Supeno, untuk pemilu 2014 nantinya PAN menargetkan secara minimal 7 kursi di kursi kedewanan setempat.

Pada kesempatan yang sama anggota legislative DPRD Propinsi Jawa Timur dari PAN, Suli Daim, yang juga wakil ketua DPW PAN Jawa Timur menegaskan pihaknya mengembangkan jaringan bisnis untuk persiapan menghadapi Pemilihan Umum 2014.

Meski pemilu masih 2 tahun lagi, namun partai berlambang matahari bersinar tersebut merasa dengan waktu tersebut bukan waktu yang banyak untuk mendulang dan memperbaiki suaranya. “Kita tetap mengoptimalkan waktu meski pemilu masih beberapa tahu lagi,” terang Suli Daim.

Bahkan seperti yang dijelaskan Suli Daim lagi, pada waktu sebelumnya Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa sudah mengumpulkan semua pengurus DPW PAN Jatim dan meminta agar tidak main-main dalam menata mesin partainya.

Dikatakan Suli Daim, pihaknya yakin sektor bisnis memiliki potensi tersendiri bila dimaksimalkan. Sebab jaringan tersebut dinilainya akan mampu menembus lintas batas, bahkan tidak hanya lintas wilayah dan kalangan, tapi juga lintas organisasi dan partai.

ahkan Suli Daim yang duduk di komisi C DPRD Jawa Timur yang membidangi anggaran memprioritaskan semaksimal mungkin perolehan suara pada pemilu 2014 dan memenangkan Hatta Rajasa menuju kursi puncak RI.

Dengan demikian peran dari organisasi sayap partai sangat dibutuhkan seperti Gerakan Wirausaha Desa, Garda Muda Nasional, Pandu Indonesia dan Parra Indonesia.

“Sayap partai ini diharapkan akan membangun sinergi positif yang menghasilkan perubahan partai itu sendiri,” pungkasnya. (pr)