media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 30 Juni 2012

Spesialis Jambret Perhiasan Manula Tewas Dikejar Massa

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PADAS ™ Satu dari dua pelaku penjambret yang selalu memilih sasaran kaum manula dan mengngambil waktu pagi hari dengan modus pura-pura menanyakan alamat seseorang ini, tewas saat beraksi di wilayah desa Tambakromo, Kec. Padas Ngawi. Keduanya terjungkal dari sepeda motor yang ditunggunginya seteleh sebelumnya dikejar massa.

Aksi penjambretan ini terjadi pada sabtu pagi. Awalnya dua pelaku berpura pura menanyakan alamat pada korban, wainem (80), warga desa Tambakromo, Kec. Padas Ngawi. Saat kondisi lengah inilah, secepat kilat, pelaku merampas kalung seberat 10 gram dan langsung melarikan diri mengendarai motor Honda Vario Nopol AE2812FL ke arah kota.

Celakanya, aksinya kali ini diketahui warga setempat dan terjadilah kejar-kejaran. Diduga lantaran pelaku tak hafal medan jalur yang dilaluinya, kendaraannya oleng dan tersungkur hebat ketika melintasi jalan berlubang wilayah desa Kandangan yang sebelumnya sempat terjadi serempetan dengan pengguna jalan lainnya dari arah berlawanan.

Tak urung, Mardiono (40), warga Jiwan kecamatan jiwan madiun tewas dilokasi kejadian dengan luka yang cukup serius dibagian kepala. Pelaku tewas kini berada di kamar mayat rumah sakit umum dokter soeroto ngawi. Sedang yang satunya lagi, Hergianto (27) warga desa dimong kabupaten madiun masih merintih kesakitan dengan kondisi tangan terbonrgol di ruang ugd rumah sakit Widodo Ngawi.

Sementara Kapolsek Padas, AKP Djuri dalam keterangannya membenarkan kejadian ini dan memaparkan bahwa dari hasil pemeriksaan pelaku ini sudah berkali-kali melakukan penjambretan, bahkan sudah buron lama dan pernah masuk tahanan Polres Nganjuk dalam kasus yang serupa.(kun/pr)

Jumat, 29 Juni 2012

Diduga Sengaja Ganjal Program Usaha Pembibitan Sapi

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Kredit bunga ringan guna usaha pembibitan sapi yang penyalurannya dikelola oleh Bank Jatim Cab. Ngawi disinyalir tersendat. Terbukti, lebih 2 tahun, Kelompok Tani Golan, Desa Bangunrejo Kidul, Kec. Kedunggalar Ngawi belum menerima kepastian kucuran dana tersebut bakal cair Meski se-abrek persaratan dipenuhi termasuk jaminan sertifikat tanah.

Diberitakan pada tahun 2010 lalu sudah mengajukan permodalam lewat program skim Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) kepada Bank Jatim sebesar Rp.807. Menurut sekretaris Kelompok Tani Golan, Sucipto, alasan Bank Jatim sendiri dalam mengganjal permohonan kreditnya sama sekali tidak realistis dimana hanya mengacu peristiwa dari daerah lain seperti Magetan.

“ Katanya mereka tidak bisa mencairkan karena belajar dari pengalaman salah satu kelompok tani yang ada di Magetan dimana kelompok tani tersebut mengalami kebangkrutan, jadi hal seperti ini jangan dipukul rata,” terang Sucipto, dengan nada berang, Jum’at (29/6).

Untuk mempersiapkan pengelolaan pembibitan sapi seperti yang terlihat dilokasi Kelompok Tani Golan sudah membangun beberapa kadang. Dengan tersendatnya KUPS yang diajukan ke Bank Jatim, terpaksa kadang yang dibangun dengan puluhan juta tersebut tampak kosong.

Dengan dasar demikian ini beber Sucipto, Bank Jatim merupakan salah satu dari 4 Bank yang ditunjuk oleh Departemen Pertanian untuk melakukan Perjanjian Kerjasama Pendanaan (PKP) senilai 25 miliar dengan sengaja menghambat para pelaku usaha yang bergerak di bidang pembibitan sapi.

“Memang disatu sisi pemerintah pusat dengan adanya KUPS dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan populasi ternak bibit sapi hingga 30 persen, program skim ini pada intinya membantu peternak mengatasi masalah modal yang selama ini menjadi kendala utama,” tambah Sucipto.

Dia mencatat sejumlah bank yang bertugas menyalurkan KUPS adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jatim. Sucipto merasa geram dengan sikap Bank Jatim tersebut saking geramnya, sebagai penjamin permohonan KUPS, Kelompok Tani Golan mengumpulkan 11 sertifikat tanah yang sudah dinotariskan dari anggotanya untuk memuluskan pencairan permohonan kredit ke Bank Jatim.

“Padahal sekitar enam bulan lalu pihak Bank Jatim sendiri sudah survey kelapangan untuk mengetahui persis dari sertifikat tersebut dan bahkan identifikasi Kelompok Tani Golan sebagai calon pelaku KUPS,” ungkap Sucipto. Sebagai pelaku usaha Sucipto menganggap program KUPS yang sejatinya adalah program strategis nasional, ternyata fiktif belaka. “Kami sudah berulangkali melakukan lobi ke berbagai pihak seperti kepada DPRD Ngawi pada bulan lalu namun kenyataanya sampai sekarang tidak ada kejelasan,” pungkasnya. (pr)

Kamis, 28 Juni 2012

Tak Ada Ampun Bagi Yang Nekad Gunakan BOS Untuk Honor Guru

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi | Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Disela rapat sidang paripurna dengan agenda jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD Kab.Ngawi(28/6), terkait mencuatnya kasus dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hampir 40-80 persen dipakai untuk kebutuhan guru memancing reaksi keras dari berbagai pihak. Tidak hanya kalangan dewan tapi juga dibidik langsung oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono.

“Pihak sekolah dilarang memakai dana BOS untuk honor mereka padahal dana ini peruntukanya untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa, justru yang diperbolehkan untuk meningkatkan standart kurikulum suatu misal kegiatan ekstrakurikuler dan bisa dipakai juga untuk biaya wisata sejarah di lingkup Ngawi ini,” terang Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono.

Ungkapnya lagi, penganggaran BOS yang dipakai untuk honorarium guru tidak bisa ditolelir dan bisa saja dikenai sangsi keras. Memang sebelumnya fakta ketidakberesan saat penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS) ada indikasi unsur kesengajaan memberikan porsi terbalik terhadap kebutuhan siswa, dimana seperti yang terjadi di SMPN I Pangkur sempat tercium penggunaan dana BOS terserap untuk honor guru lebih dari 80 persen.

Masih dari kantor DPRD Kabupaten Ngawi, Bupati Ngawi menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD saat rapat sidang paripurna sebelumnya. Tanggapan tentang pandangan umum Fraksi PDI Perjuangan mengenai tunggakan raskin segera diselesaikan agar tidak mengganggu jatah raskin kepada masyarakat.

Dalam hal ini Bupati Ngawi, telah mengeluarkan surat tegoran nomor 500/0369/404.022/2012 tertanggal 22 Juni 2012 kepada Kepala Desa agar melunasi tunggakan dana raskin paling lambat tanggal 29 Juni 2012. Selain itu tunggakan dana raskin untuk saat ini lanjut Bupati Ngawi, masih sekitar Rp.168.000.000.00, terhitung tanggal 27 Juni 2012. Selanjutnya pendistribusian beras raskin akan dilakukan pembayaran langsung sesuai pagu yang diterima.

Kemudian tanggapan atas pandangan umum Fraksi Golkar agar antisipasi dana cadangan dilakukan sesuai prosedur yang ada. Menanggapi permasalahan tersebut, Ir Budi Sulistyono selaku Bupati membeberkan guna mengantisipasi dana cadangan yang berupa Jasa Giro sudah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Ngawi Nomor : 188/71/404.012/2012 tentang penunjukan PT.BPD Jatim cabang Ngawi sebagai tempat uang milik daerah yang berasal dari dana cadangan. Namun, untuk persediaan dana segar atau deposito sampai sejauh ini payung hukumnya masih dalam proses.

Dari berbagai tanggapan atas pandangan umum 7 Fraksi DPRD Kabupaten Ngawi, yang paling mencolok tanggapan untuk Fraksi Demokrat yang menilai anggaran belanja pegawai lewat APBD pertahunya ada peningkatan yang cukup fantastis dan terkesan boros selain itu menyoal belanja transfer kurang dari 5,02 persen.

Polemik belanja pegawai yang dinilai ugal-ugalan tersebut Bupati Ngawi menjelaskan, penganggaran belanja pegawai di masing-masing SKPD harus terukur penggunaanya serta tepat pemanfaatanya dan menindaklanjuti belanja transfer yang realisasinya kurang hal ini dipengaruhi target pencapaian atas restribusi dan pendapatan bagi hasil lainya sesuai penyerapan atas belanja bantuan keuangan kepada desa bersifat umum. Bupati Ngawi menambahkan, presentase capaian target belanja transfer kurang bukan berati langkah kebijakan untuk penghematan anggaran atau memperbesar silpa. (pr)

Rabu, 27 Juni 2012

Aksi Malas-malasan Warnai Sidang Paripurna LPP APBD 2011

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Sidang paripurna yang digelar di Gedung DPRD Ngawi (27/06), mengambil agenda pembacaan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPP) APBD 2011 oleh Bupati Ngawi sesuai Peraturan Daerah No 1 Tahun 2011 yang diubah mendasar Peraturan Daerah No 14 Tahun 2011. Sayangnya, momen penting ini justru dibarengai aksi malas-malasan oleh beberapa peserta sidang.

Sementara target sisi pendapatan daerah yang direncanakan pada tahun 2011 akan memperoleh senilai Rp. 1.104.752.584.700,00 dan berdasarkan realisasi riil pendapatan daerah justru mendapatkan Rp.1.130.520.645.637.00,.

Dengan demikian target pendapatan daerah melebihi target sebesar Rp.25.768.060.937.00 namun angka tersebut tidak di ikuti kelompok ataupun jenis pendapatan daerah lainya ada beberapa kelompok justru realisasinya kurang.

Seperti restribusi daerah mengalami kekurangan target yang tidak sesuai dari penganggaran awalnya senilai Rp.639.721.548.00, selain itu hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan capaian targetnya mengalami kekurangan sebesar Rp.17.622.519.00, dan transfer dari pemerintah pusat serta lainya anggaranya kurang sebesar Rp.5.830.425.450.00,.

Dalam laporanya Bupati Ngawi sama sekali tidak menyinggung beberapa upaya program menuju kesejahterakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian yang berbasis pedesaan meskipun pada tahun 2011 ada beberapa program miliknya yang dianggap cukup berhasil.

Seperti pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial, pembangunan pertanian, pembangunan kehutanan, pembangunan ekonomi, peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan prasarana dan sarana wilayah, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, peningkatan kualitas kehidupan beragama.

Selain membeberkan jumlah sisi pendapatan daerah, Kanang (panggilan akrab dari Ir Budi Sulistyono-red) menjelaskan tentang aset yang dimiliki Kabupaten Ngawi untuk tahun 2011 sebesar Rp.2.027.085.568.535.00, mengalami kenaikan Rp.211.391.307.931.00, dari tahun sebelumnya yang hanya Rp.1.815.694.260.603.00,.

Setelah penyampaian LPP APBD 2011 oleh Bupati Ngawi, di teruskan dengan pandangan umum oleh tujuh fraksi DPRD Kabupaten Ngawi. Seperti laporan pandangan umum dari Fraksi Partai Demokrat yang dibacakan salah satu anggotanya, Zainal Arifin, dalam pandanganya menyoroti pendapatan restribusi daerah. Menurutnya pada tahun 2010 mencapai Rp.12.859 miliar lebih malah di tahun anggaran 2011 justru mengalami penurunan realisasinya yang hanya 24.9 persen atau hanya tercapai Rp.9.653 miliar.

Lanjut Zainal Arifin, padahal Perda Restribusi sudah diperbarui misalkan parkir berlangganan penerapanya melalui Samsat tetapi sesuai kenyataan yang ada parkir regular masih marak dilakukan. Selain itu Fraksi Partai Demokrat juga menanyakan kesenjangan mengenai belanja pegawai yang dianggap terlalu boros seperti pada APBD 2010 belanja pegawai lebih dari 73 persen untuk tahun berikutnya turun 66.6 persen namun ironisnya pada APBD 2012 justru naik menjadi 70.4 persen. (pr)

Selasa, 26 Juni 2012

Nikah Massal, Pasangan Tertua Berusia 81 Tahun

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Masih dalam nuansa hari jadi Ngawi yang ke-654, Helat nikah massal yang mengambil tempat di Pendopo Wedya Graha (26/06) di ikuti 50 pasang pengantin. Satu persatu pasangan pengantin dengan memakai pakaian adat memasuki pendapa dengan diarak sanak keluarganya. Sementara pasangan pengantin tertua berusia 81 tahun yang sebelumnya baru Nikah siri.

"Kegiatan semacam ini kedepanya akan kita laksanankan setiap tahunya untuk mengesahkan pernikahan mereka sesuai hukum negara," terangnya Edy Waluyo , Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Ngawi,.

"Makanya pernikahan massal yang kita laksanakan tanpa dipungut biaya sepeserpun malah mereka setiap pasangan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 300 ribu dan akta nikahnya langsung jadi," jelas Edy Waluyo.

Jalanya prosesi pernikahan massal dari 50 pasangan pengantin untuk usia tertua tercata atas nama Supartono,81 th, dengan didampingi pujaan hatinya Sulastri, 42 th, sedangkan pasangan pengantin termuda tertulis Supartini, 17 th, dengan calon suaminya Suhartono, 34 th, kedua pasangan pengantin yang baru dinikahkan ini merupakan warga Dusun Blembem, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar.

"Pripun maleh mas, jeng nikah ingkang estu niku mboten gadah ragat jane njih isin kulo niki wong sampun gadah putro kaleh trus wau kulo njih gemeter pas di ijabne pak naib (Gimana lagi mas, mau nikah secara serius saya ini tidak ada biayanya sebetulnya malu saya ini soalnya sudah punya anak dua dan tadi saya sempat gemetar saat di ijabkan pak penghulu-red)," papar Supartono, pasangan tertua dengan logat jawanya yang tulen kepada media.

Pada hari yang sama seperti dikutip dari Kepala Dinas Dinsosnakertrans Kabupaten Ngawi, Sunarto, selain nikah massal juga dilaksanakan kegiatan sosial lainya yang bernuansakan kemasyarakatan.

Sunarto mencontohkan seperti khitanan massal dengan diikuti 100 anak masuk agenda rutin yang akan dicanangkan setiap tahunya.

"Masing-masing anak peserta khitanan massal kali ini kita berikan santunan uang senilai Rp 75 ribu dan harapan kita acara yang seperti demikian akan dilaksanakan setiap tahunya," urai Sunarto.

Tambahnya, kegiatan sosial lainya yang akan dijadikan agenda rutin setiap tahun akan dilakukan termasuk donor darah, bantuan terhadap janda veteran, jambanisasi dan bantuan alat tulis kepada anak-anak di Panti Asuhan Rahayu di Kecamatan Ngawi Kota.(pr)

Senin, 25 Juni 2012

Ketahuan Tiduri Istri Warganya, Kasun Dipaksa Mundur Dari Jabatan

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGRAMBE ™ Memang tak pantas ditiru. Sebut saja Iwd (47), yang kesehariannya sebagai Kepala Dusun (Kasun) Dsn. Parenan, Desa Setono kec. Ngrambe ini kepergok warga saat sedang melakukan asusila dengan istri warganya sendiri ketika sang suami tak ada dirumah. Kontan, wargapun kesal dan menuntut mundur kasun nakal ini dari jabatannya.

Kalau nafsu syahwat sudah tidak terbendung pastinya hati menjadi buta, itulah yang terjadi terhadap seorang Kepala Dusun (Kasun) Parenan I, Desa Setono, Kecamatan Ngrambe lantaran melakukan tindak asusila dengan menyelingkuhi istri orang akhirnya diluruk ratusan warga di kantor desa setempat, Senin (25/6). IWD, 47 th, yang dituding telah melakukan tindak asusila dipaksa oleh ratusan warga untuk mengundurkan diri dari kursi jabatanya sebagai kasun.

Massa yang mayoritas telah emosi bertambah panas ketika negosiasi pemberhentian sebagai kasun berjalan cukup alot. “Kasun yang bejat seperti itu sudah tidak pantas sebagai panutan warga maka saat ini juga harus mengundurkan diri,” kata Sumarno, koordinator aksi. Karena terus didesak warganya sambil berorasi nada hujatan, saat itu juga IWD langsung membuat surat pernyataan yang pada intinya sanggup mengundurkan diri sebagai kepala dusun yang sudah empat tahun dijabatnya.

Tambah Sumarno, awal mula IWD diketahui selingkuh terjadi sekitar satu minggu lalu tepatnya pada rabu malam, 20/6, IWD sekitar pukul 10.00 WIB diketahui masuk ke rumah Sukanti, 38 th, yang merupakan tetangga dekatnya. Dan dianggap sudah larut malam aksi yang dilakukan kepala dusunya menimbulkan kecurigaan warga apalagi Aris yang merupakan suami dari Sukanti diketahui tidak berada dirumah.

Kontan saja, puluhan warga memantau dari kejauhan, ketika ditunggu sampai pukul 01.00 WIB dini hari IWD belum juga pulang dari rumah Sukanti dan saat itu juga warga yang sudah emosi langsung mendobrak rumah tersebut. “Ketika kita dobrak yang bersangkutan bersembunyi dibawah kolong ranjang Sukanti dan langsung kita arak kerumah kepala desa sini untuk mempertangguing jawabkan perbuatanya,” urai Sumarno.

Menurut keterangan warga lainya, Sugeng membeberkan, tindak asusila yang dilakukan IWD sebenarnya tidak hanya sekali terjadi pada Sukanti melainkan sudah dia lakukan berkali-kali karena warga kurang bukti maka cukup dibiarkan. “Memang kasun ini dari dulu statusnya belum menikah meskipun usianya sudah kepala empat lebih ya akibatnya untuk melepaskan nafsu syahwatnya dengan caras melakukan perselingkuhan dengan beberapa orang dan tidak hanya terjadi pada Sukanti saja, namun kurangnya bukti ya kita cukup diam saja,” jelas Sugeng. Dan yang paling unik lagi saat peristiwa terjadi IWD mengaku datang pada malam itu hanya untuk membicarakan selamatan 40 puluhan hari sepeninggalnya ibu dari Sukanti dan tidak ada kaitanya hubungan asmara. (pr)

Minggu, 24 Juni 2012

Yang Unik, Sepeda Pancal Berbahan Kayu

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |GERIH ™ Biasanya sepeda pancal dengan bahan dasar kayu hanya merupakan bagian hiasan didalam ruangan rumah atau biasa disebut replika. Namun lain yang terpanjang diteras rumah sederhana milik Totok Harminto, sepeda pancal berbahan kayu jati ini tidak lagi hiasan, tetapi benar-benar bisa dipergunakan beraktivitas sehari-hari.

Kalau dilihat cukup dekat ada keunikan tersendiri kreasi baru sepeda pancal buatan tangan Totok (panggilan akrab Totok Harminto-red) tersebut. Hanya ban, pelek dan rantai roda yang seperti aslinya tetapi untuk yang lain bagian sepeda tersebut cukup dari batangan kayu jati yang di modif sedemikian rupa. “Pada awalnya saya membuat sepeda pancal dari kayu ini ketika melihat potongan kayu jati yang berserakan tanpa dimanfaatkan paling-paling hanya untuk kayu bakar jadi percuma,” terang Totok, Minggu (24/6).

Saat disambangi dirumahnya di Dusun Kayut, Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Totok mengaku merakit sepeda pancalnya termasuk gampang-gampang susah. “Kalau tidak menyesuaikan onderdil lainya bisa saja saat dinaiki jadi mretheli,” jelas pria yang memasuki kepala empat ini.

Pertama kali merakit buah karyanya, Totok menerangkan diawali sekitar dua tahun lalu saat itu dirinya yang menjadi kuli serabutan penghasilany tidak cukup untuk membiayai sekolah kedua anaknya. Dengan modal coba-coba justru sepeda pancal hasil rakitanya cukup diminati para kolektor barang antik meski sebelumnya oleh warga sekitar dianggap nyeleneh kreasi Totok ini. “Ya dari kemarin yang laku baru satu unit itupun pembelinya dari Jakarta yang dihargai 2,5 juta,” bebernya lagi. Satu unit sepeda pancal, lanjutnya, pengerjaanya bisa memakan waktu sekitar 1 bulan lebih tergantung jenis sepeda yang akan dibuatnya.

Setiap unit sepeda pancalnya, membutuhkan ekstra hati-hati saat merakit, untuk bagian body misalkan Totok harus membuat kayu yang lurus dengan kualitas baik seperti kayu jati yang sudah tua. Kemudian untuk stirnya harus mencari bahan dasar kayu yang bercabang untuk memudahkan pembentukanya.

Sedangkan pelek dan rantai serta bagian lain yang tidak mungkin memakai kayu Totok harus pergi ke pasar untuk mencari bahan tersebut. “Kalau semuanya sudah siap kita tinggal nyetel bodi biar ndak monting saat dinaiki dengan mengkaitkan mur baut antara bagian kayu dengan lainya biasanya habis ratusan ribu untuk beli bagian-bagian itu,” pungkas Totok. (pr)

Sabtu, 23 Juni 2012

Disinyalir, APBD Ludes Guna Belanja PNS Dan Seabrek Acara Seremonial

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ makin tak bisa mungkir, bludaknya PNS serta seabrek acara seremonial jelang hari jadi ini bisa jadi musabab makin memangkas kantong APBD yang memang menipis. Rumor berkembang, hal ini mengakibatkan beberapa proyek Infrastruktur terancam terpangkas, lebih celaka lagi Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa TA 2012 banyak yang tak terealisasi.

Nuansa demikian ini tidak berimbang dengan kewajiban mereka sebagai pelayan masyarakat, betapa tidak untuk pertengahan tahun ini belanja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Ngawi hampir menyentuh angka 100 persen. Kenaikan tersebut sudah jelas menjadi pertanyaan besar bagi semua kalangan dimana jumlah PNS pada tahun 2012 jumlahnya 14.057 orang pegawai justru pemkab Ngawi harus merogoh kocek dalam-dalam sebesar Rp 814 miliar.

Padahal kalau dihitung dari tahun sebelumnya jelas tidak realistis, pada saat itu dengan jumlah 14.081 PNS saja pemkab Ngawi hanya mengeluarkan bujet dari total APBD hanya berkisar Rp 717 miliar. Maka secara persentase jumlah PNS pada tahun ini turun justru anggaran belanja pegawai naik sekitar Rp 97 miliar. Angka yang segitu besarnya dianggap salah satu pemborosan uang rakyat hanya untuk mencukupi anggaran belanja pegawai sedangkan untuk rakyat yang lainya apakah dibiarkan cukup gigit jari belaka.

Pembekakan belanja untuk pegawai negeri ini membuat gerah Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, pasalnya, anggaran yang terus merangkak naik tidak hanya tersedot untuk honorarium dan konsumsi melainkan banyak ditemukan nilai penganggaran yang tidak wajar pada masing-masing satker. “Seharusnya jumlah PNS tahun ini turun malah anggaran belanjanya naik kan bisa dikatakan hal aneh,” kata Antok (sapaan akrab dari Dwi Rianto Jatmiko-red) baru-baru ini.

Anggaran yang dianggap tidak wajar tersebut tidak jarang hanya berjubel pada pejabat setingkat kepala dinas dan kepala bagian seperti program baru pada satker pasti dibarengi munculnya nominal anggaran. Dengan temuan yang demikian boros ini seringkali pihaknya mewanti-wanti waktu sebelumnya untuk dilakukan penghematan pembiayaan misalkan konsumsi akan tetapi kenyataanya malah melebihi kuota anggaran yang sudah ditargetnya.

“Jalan satu-satunya memang harus dilakukan efisiensi penganggaran terhadap satker kalau tidak mau belanja pegawai naik,” bebernya.
Sebagai wakil rakyat Antok mengatakan, dalam waktu dekat ini akan mengambil langkah koreksi sebagai kewenanganya. Padahal perhitungan awalnya versi wakil rakyat kenaikan bukan Rp 97 miliar melainkan hanya Rp 78 miliar. “Hitungan tersebut sudah termasuk pembayaran kenaikan gaji pegawai sebesar 10 persen, kalau dibiarkan terus masalah keuangan daerah ini jelas berakibat gejolak,” urai politikus muda ini yang berkarier lewat PDI Perjuangan.

Terangnya lagi, langkah penghematan anggaran yang bakal diambil dirinya tidak akan berati bilamana Bupati Ngawi tidak melakukan pemangkasan anggaran yang sekiranya tidak perlu. Selain itu harapanya terkait temuan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang mencatat 73 persen APBD Kabupaten Ngawi hanya untuk belanja PNS. Maka selaku legislator Antok terus mengupayakan penurunan bujet APBD untuk belanja pegawai daerah. (pr)

Jumat, 22 Juni 2012

Peracik Obat Pegel-Linu Ilegal Dibekuk Polisi

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KARANGJATI ™ Kasubag Humas Polres Ngawi, AKP I Wayan Murtika mengatakan tersangka, YMS (35), yang merupakan warga Dsn Kedungwuluh, DS Campurasri, Kec. Karangjati. “Saat digerebek, tersangka berusaha menghilangkan barang bukti dengan cara menghalang-halangi petugas saat masuk kerumahnya, namun penggerebekan tetap dilakukan dan berhasil mengamankan barang bukti,” tuturnya.

Kasubag Humas Polres Ngawi, AKP I Wayan Murtika mengatakan tersangka berinisial YMS , 35 th, yang merupakan warga Dusun Kedungwuluh, Desa Campurasri, Kecamatan Karangjati. “Saat digerebek, tersangka berusaha menghilangkan barang bukti dengan cara menghalang-halangi petugas saat masuk kerumahnya, namun penggerebekan tetap dilakukan dan berhasil mengamankan barang bukti,” tuturnya.

Dari tangan tersangka, polisi menyita puluhan butir obat terlarang dengan dibungkus plastik klip lengkap dengan label sesuai nama penyakit seperti sakit gigi, pusing, asam urat sampai rheumatic yang secara sengaja dijual di tokonya. Tambah AKP I Wayan Murtika, awalnya polisi mendapat informasi dari warga bahwa yang bersangkutan sudah beberapa kali mengedarkan obat yang masuk daftar K ini ke sejumlah warga.

Karena sama sekali tanpa dibekali keahlian farmasi obat yang diramu tersangka seringkali dikeluhkan warga sebagai pengkonsumsinya dimana tidak jarang mempunyai efek samping yang luar biasa. Kasubag Humas Polres Ngawi menjelaskan, tersangka YMS ini merupakan peracik obat dan sekaligus pengedar obat daftar K di Kabupaten Ngawi. "Pengakuan dari tersangka baru sekali ini mengedarkan obat daftar K ke warga, namun ia tidak mengaku siapa yang menyetok obat-obatan ini dan kalau hal ini dibiarkan kesehatan warga akan tergganggu dan bisa saja mengancam jiwanya," paparnya.

Tersangka pengedar obat daftar K itulanjutnya, akan dijerat dengan pasal 196 junto pasal 97 UURI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. "Saya mendapatkan untung 10-30 % per kemasan plastik obat, namun puluhan obat daftar K itu belum sempat dijual karena ditangkap polisi lebih dulu," kata pelaku. Dari keuntungan jualan obat terlarang menurut tersangka digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. “Yang jelas saya menyesal dengan perbuatan yang selama ini saya lakukan, dan kemampuan meracik obat itu saya awali mencoba sendiri,” Urai dia lagi. (pr)

Kamis, 21 Juni 2012

Praktik Lobi-Lobi Dalam Pembahasan Perda Miras Makin Mencuat

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Tentu saja pengusaha miras kian gelisah lantaran bisnis gurihnya bakal terganggu berkat adanya pembahasan Raperda guna membatasi peredaran atau bahkan larangan produksi yang nantinya menjadi Produk Hukum. Tak pelak, Rumor yang berkembang, hal ini sempat diwarnai lobi-lobi dari oknum tertentu guna mengganjal Perda Miras tersebut.

Diakui atau tidak, Beberapa tempat, disinyalir menjadi produsen Miras jenis Arak Jowo seperti Desa Kerek, Kec. Ngawi Kota, Desa Sidolaju, Kec. Widodaren dan Desa Pocol, Kec. Sine.

Menurut salah satu anggota Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi, Agus Wiyono, bahwa sebenarnya masih pada tahap pembahasan awal yang berkutat pada persentase kandungan alkohol yakni 5 persen.

“Selain itu nantinya kalau sudah menjadi suatu ketetapan, baru dibahas apakah produsen miras akan dilarang beroperasi atau dibatasi jumlah produksinya bahkan peredaranya. Itulah yang menjadi topik bahasan hari ini,” Urainya.

Disinggung mengenai isu maraknya lobi-lobi yang dilakukan oknum tertentu guna mengganjal produk hukum ini, masih menurut dia bahwa hal itu sama sekali tidak benar. “Mulai hari ini malah pembahasan raperda miras itu sudah kita lakukan bersama jajaran Polres Ngawi, Satpol PP, Yanmas dan kabag Hukum Pemkab Ngawi,” Tandas Agus Wiyono.

Sementra beberapa kalangan mengingatkan agar para wikil rakyat tak terjebak dengan Manuver-manuver pendekatan yang bertujuan mengganjal produk hukum tersebut. “pembahasan lanjutan, kedepan akan melibatkan ormas dan tokoh masyarakat selain itu juga melibatkan langsung para produsen miras. “ Pungkas Agus Wiyono. (pr)

Rabu, 20 Juni 2012

TKW Buang Bayi, Diduga Hasil Hubungan Gelap Ketika Di Negeri Qatar

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KENDAL ™ Upaya pihak Polres Ngawi untuk mengungkap pelaku pembuangan bayi membuahkan hasil. Seorang perempuan bernama Suwarni, 36 th, di tangkap di rumahnya di Dusun Majasem, Desa Majasem Kecamatan Kendal, tepatnya sisi utara sekitar 2 kilometer dari makam yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) penemuan bayi.

Perempuan tersebut diduga adalah ibu kandung bayi berumur kurang dari satu jam yang ditemukan di dalam kebun dekat makam desa setempat. Sekaligus perempuan paruh baya tersebut diduga sebagai pelaku pembuangan bayi berjenis kelamin perempuan yang memiliki berat badan 3,5 kg dan panjang 49 cm . Saat peristiwa terjadi bayi yang masih merah langsung ditemukan salah seorang warga setempat dengan komplit tali pusarnya pada Senin malam sekitar pukul 18.30 WIB, (18/6) dua hari lalu.

Seperti yang diungkapkan salah satu saksi kejadian yakni Sunti, 40 th, warga Desa Majasem malam itu habis magrib dirinya mendengarkan suara tangisan bayi yang keras, tanpa basa basi dengan dibantu warga lainya mencoba mendekati sumber suara dari tangisan ternyata tangisan tersebut memang benar dai bayi yang diketahui baru lahir.

“Saya kaget ketika dengar suara yang tidak biasa, terus saya bilang ke tetangga dan menemukan bayi berjenis perempuan itu,” terang Sunti. Kemudian pelaku dapat ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat yang disampaikan ke petugas, takut buruanya lepas jajaran Satreskrim Polres Ngawi langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku malam itu juga.

Menurut pengakuan Suwarni sebelumnya mengaku hamil setelah diperkosa oleh sopir majikanya saat dirinya menjadi TKW di negara Qatar sekitar 9 bulan yang lalu. Setelah dirinya merasa hamil kemudian pulang ke Indonesia sekitar 3 April 2012 pada saat itu usia kandunganya sudah menginjak tujuh bulan. Karena takut aibnya terbongkar, Suwarni tetap merahasiakan kepada keluarga apalagi tetangga dekatnya.

Pada dua hari lalu Suwarni akhirnya memutuskan untuk melahirkan tanpa bantuan dari bidan ataupun dukun beranak dikampunya, secara diam-diam malam itu juga bayi yang tidak berdosa ini langsung dibuang di areal kebun yang dekat dengan makam di Desa Majasem. “Saya memang sudah bekerja di Qatar selama dua tahun, saat tahun terakhir saya diperkosa oleh sopir majikan saya hingga hamil setelah melahirkan kemudian bayi itu saya taruh di kebun dengan ditutupi dedaunan,” terang Suwarni dengan wajah pucat.

Kemudian terkait tindakan tidak manusiawi ini seperti keterangan yang dihimpun dari Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Sukono, pelaku akan dijerat dengan UU No 23 Th 2002 pasal 77 huruf B tentang penelantaran anak yang diancam hukuman paling lama 5 tahun penjara. (pr)

Selasa, 19 Juni 2012

Bakrie Bantah Dirinya Turun Ke Daerah Untuk Kampanye Capres

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Acap kali tensi politik kian meninggi meski pemilu masing dua tahun lagi. Terbukti, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Aburizal Bakrie mulai turun gunung sambangi daerah ke daerah seperti yang terjadi dalam kunjungan seharinya di Kabupaten Ngawi.

Namun, Aburizal Bakrie langsung membantah tudingan kunjunganya ke daerah merupakan bagian kampanye pencalonanya menuju kursi Presiden yang diusung Partai Golkar. “Kunjungan ke daerah yang saya lakukan merupakan agenda rutin yang merupakan agenda politik Partai Golkar,” terang Aburizal Bakrie, usai memberikan sambutan politik di depan kadernya di DPD Partai Golkar Ngawi, Selasa (19/6). Terangnya lagi, pada tahun 2012 ini Partai Golkar mencanangkan sebagai tahun karya dan kekaryaan.

Selain itu sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menjelaskan aktivitasnya selama di daerah merupakan bagian dari tindak lanjut melihat kesiapan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar menghadapi pemilu baik pemilukada, legislative dan pemilu presiden yang berlangsung tahun 2014.

Dalam kunjunganya tersebut Aburizal Bakrie didampingi Ketua DPP Partai Golkar Fuad Hazan Mansyur dan Rizal Malarangeng selain itu Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ngawi Jeffry Arif Kusbudiman serta Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono. Menurut Aburizal Bakrie, agenda yang dilakukannya di setiap daerah yang dikunjunginya selain konsolidasi internal Partai Golkar juga bertemu langsung dengan kelompok masyarakat seperti petani, nelayan, buruh, pengusaha, pelajar dan para tokoh masyarakat seperti ulama dan kyai.

“Jadi dengan langsung ke bawah saya bisa mendengarkan keluhan dari masyarakat langsung dengan demikian saya akan memerintahkan secepatnya kepada kader Partai Golkar dalam hal ini DPR juga jajaran eksekutif untuk melakukan tindakan sesuai yang dikeluhkan dari masyarakat itu sendiri,” terangnya.

Pada kunjungan seharinya ke Kabupaten Ngawi diawali dengan agenda tatap muka terhadap para siswa SMK Nagara di Dusun Sambirejo, Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar. Dihadapan ribuan siswa SMK Nagara, Aburizal Bakrie memberikan ceramah motivasi kewirausahaan yang bermuara pada kemandirian setiap individu untuk menyongsong masa depanya masing-masing.

Terkait dengan pelajar, Aburizal Bakrie memberikan penekanan untuk tidak pesimistis dalam menghadapi persoalan Negara. “Para pelajar kita jangan sampai bersikap yang negative demi bangsa ini mereka harus selalu optimis untuk bangsa Indonesia agar lebih maju,” tegas Aburizal Bakrie.

Sebelum meneruskan kegiatan lainya Aburizal Bakrie memberikan bantuan terhadap para siswa berprestasi di SMK Nagara masing-masing berupa satu unit laptop dan memberikan bantuan hibah terhadap Yayasan Nagara untuk mendirikan perguruan tinggi dengan jurusan PGSD dan Bahasa Inggris. (pr)

Senin, 18 Juni 2012

Di Balik Pesta Pora Hari jadi, Pedagang Lokal Jadi Anak Tiri

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Alun-alun Merdeka saat memasuki event hari jadi Ngawi dapat dipastikan dibanjiri pedagang mulai jajanan, mainan bahkan pernik-pernik lainya yang biasa dikenal dengan pasar malam. Sayangnya, para pelaku usaha lokal seakan dianaktirikan dengan dalih lapak sudah dipesan para pelaku usaha pasar malam dari luar kota jauh jauh hari sebelumnya.

Yang cukup menjadi menjadi tanda tanya, dari sekian ratus pedagang yang ada dengan menempati lapak diberbagai sudut alun-alun ternyata hanya didominasi pedagang dari luar daerah seperti Solo, Sragen, Madiun dan Ponorogo. Untuk pedagang yang asli lokal Ngawi biasanya tidak kebagian jatah lapak sebagaimana yang sudah dibagi dengan seribu alasan. “Sekitar satu minggu sebelum pembukaan pasar malam saya sudah berusaha mendapatkan satu petak lapak namun katanya sudah dibooking dari pedagang sebelumnya,” terang Mukidi, salah satu warga Ngawi, Senin (18/6).

Dijelaskanya, Mukidi mengaku yang tiap hari jualan mainan anak-anak ini harus pasrah ketika tidak mendapatkan lapak kurang dari 4x3 meter yang ada di bahu jalan sekitar alun-alun. Menurutnya sangat kecewa dengan pihak Disporabudpar Kabupaten Ngawi yang mempunyai kewenangan membagi lapak dengan nilai sewa antara Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu. “Seandainya jauh hari ada pengumuman dari Disporabudpar dengan mencatumkan nilai sewa lapak dan diberi batas akhir pendaftaranya saya kira tidak bakal terjadi demikian ini,” ungkap Mukidi dengan nada kecewa.

Tambahnya, pembagian lapak jelas ada oknum tertentu yang secara sengaja mengatur harga dan jumlah penyewanya yang kemungkinan main mata dengan Disporabudpar. “Coba, silahkan lihat perputaran uang dalam satu hari saja dari alun-alun ini berapa jumlahnya dan itupun hanya terserap untuk pedagang luar daerah,” urainya.

Carut marutnya sistem sewa lapak kian menuai kritikan tajam dari berbagai pihak. Agus Wiyono, anggota Komisi I DPRD Ngawi yang membidangi kemasyarakatan menilai pembagian lapak harus diseimbangkan dengan nilai ekonomisnya bagi warga Ngawi. Ungkapnya, kalau saja ada tranparansi antara warga lokal Ngawi dengan Disporabudpar besar kemungkinan tidak ada kecemburuan sosial, terlebih dampaknya pada taraf perekonomian warga Ngawi.

“Percuma saja berbagai program yang digelontorkan dari pemkab untuk mengentaskan kemiskinan tidak dibarengi keterbukaan, tanpa disadari kalau saja persentase pedagang lebih banyak dari orang Ngawi kan secara tidak disadari merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan kok malah bertolak belakang,”jlentreh legislator dari PAN ini. (pr)

Minggu, 17 Juni 2012

Petani Keluhkan Anjloknya Harga Gabah Tiap Kali Musim Panen Tiba

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Memang belum merata, namun beberapa wilayah di Kab. Ngawi mulai nampak aktivitas panen padi. Boleh juga dibilang kondisi tanaman padi secara umum bagus, namun Kemujuranpun belum berpihak pada petani. Dan benar saja, meski belum panen raya, harga gabahpun anjlog hingga tembus angka 20% dari harga normal berdasarkan standart Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Seperti yang terjadi di DesaTeguhan, Kecamatan Paron, Minggu (17/6), beberapa petani mengaku hanya bisa menjual dengan kisaran Rp 2.800-3.000 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP). Harga itu lebih rendah dari standar HPP untuk gabah sebesar Rp 3.300 per kilogram. "Para tengkulak gabah biasanya hanya membeli tidak kurang dari Rp 3.000 per kilogram meskipun kwalitas gabah saat ini cukup baik,” kata Harianto, salah seorang petani di Desa Teguhan.

Menurut Harianto, petani menilai pemerintah tidak ada upaya mengamankan harga yang mulai turun sejak awal musim panen tahun ini. Ketika panen terus berlangsung terbukti harga gabah harganya merangkak turun. Sehingga akhir-akhir ini petani mengeluhkan anjloknya harga gabah kering dengan demikian petani terancam tidak bisa mengembalikan biaya produksi pada musim tanam sebelumnya.

“Meskipun harga anjlok terpaksa ya kita jual karena modal awalnya kita sudah ngutang pada bank,” tambahnya. Anjloknya harga gabah kering di sejumlah daerah sentral padi diduga bertepatan dengan panen raya. Panen yang serempak berdampak membanjirnya stok padi diseluruh gudang penyimpanan dari para tengkulak sendiri. Hal inilah yang disinyalir mengakibatkan harga gabah masih belum sesuai dari HPP.

Keluhan yang dirasakan dari petani seiring dengan naiknya harga beras yang menembus kisaran Rp 8.500 per kilogram tidak memberikan keuntungan bagi petani. “Jadi yang kita rasakan dengan kenaikan harga beras biasanya malah harga gabah anjlok, kemungkinan besar ada permainan dari para tengkulak yang secara sengaja memonopoli petani,” beber Harianto.

Namun, dari sumber yang tidak mau disebutkan yang membuat harga beras naik ketika harga gabah turun yang menjadi titik persoalan adalah rendeman padi yang semakin sedikit jadi ketika gabah mulai dikeringkan selanjutnya diolah menjadi beras yang dihasilkan sedikit. Belum lagi biaya penjemruan dan pengolahan yang berdampak pada harga beras otomatis akan naik. (pr)

Sabtu, 16 Juni 2012

Jelang Hari Jadi Ke 654, Ngawi Gelar Kawasan Kota Bebas Asap


|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Mengawali kegiatan tahunan menyambut Hari Jadi Kabupaten Ngawi yang ke-654 agak lain dari biasanya. Guna menyeimbangkan atas diraihnya piala Adipura baru-baru ini, kabarnya pihak panitia HUT bakal melakukan kegiatan car free day pada Minggu besok, (17/6).

“Sebelumnya sudah kita planingkan kegiatan tersebut supaya masyarakat lebih sadar dampak dari polusi,” terang Joko Santoso, Kabag Humas Kabupaten Ngawi baru-baru ini. Sedangkan lokasinya sendiri dipastikan sekitar Alun-alun Merdeka Ngawi antara lain titik yang akan dilakukan car free day Jalan Yos Sudarso, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Teuku Umar. Jelas Joko, pada pelaksanaan car free day selama satu hari tersebut transportasi bermesin tanpa kecuali akan dilarang melintas dikawasan tersebut kecuali sepeda pancal dan pejalan kaki.

“Jelas harapan kita demi Ngawi hijau, terlebih sekitar alun-alun ini merupakan kawasan sebagai penyumbang polusi asap terbesar sehingga masyarakat sendiri dengan car free day akan sadar tidak menggunakan kendaraan yang asapnya berlebihan yang jelas bisa mengganggu kesehatan masyarakat lainya,” urai Joko Santoso.

Kegiatan yang lainnya untuk mengenang lahirnya Ngawi jajaran Pemkab akan menggelar beberapa event yang cukup merakyat seperti nikah massal, pasar malam dan lari 10 kilometer. Di satu sisi perhelatan HUT Ngawi terkesan kurangnya kesiapan terbukti, ada beberapa titik lampu kota dikawasan jalan Ronggowarsito terlihat padam apalagi ditambah lampu kota disepanjang ring road tidak jarang yang padam meskipun sebelumnya kritikan dari berbagai pihak dilontarkan.

“Kalau dibilang Ngawi itu sebagai kota penyandang adipura belumlah tepat, setiap kita keliling diberbagai sudut kota ada saja lampu jalan yang padam apalagi disetiap perempatan atau pertigaan jalan kota selalu kita kita lihat para gepeng berjubel disitu mengais nafkah,” kata Fauzi, salah satu warga kota.

Terlebih dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini kehadiran tempat-tempat praktek prostitusi terselubung diwilayah kota Ngawi kian marak yang cukup meresahkan masyarakat. “Pihak penegak hukum mungkin bisa dikatakan tumpul memberantas penyakit masyarakat ini, dan yang paling memprihatinkan kehadiran café karaoke makin menjamur saya kira tempat tersebut perijinanya perlu dikaji ulang,” imbuhnya.

Selain itu Fauzi menganggap munculnya café karaoke yang dibarengi kehadiran purel yang ber SDM rendahan bisa mengancam moral warga kota Ngawi. “Dengan alasan menjadi purel kenyataanya mereka menjajakan dirinya atau bisa disebut PSK, nah kenapa mereka seolah-olah kebal dari tindakan hukum,” pungkasnya. (pr)

Jumat, 15 Juni 2012

Kasus Mandegnya Dana RASKIN Bakal Diselesaikan Lewat Jalur Hukum

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Nyantolnya dana Raskin hingga miliaran Rupiah kian memanas. Tak pelak, Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi akan bentuk tim Investigasi khusus guna membongkar total kasus ini yang sementara rumornya diduga dana tersebut masih mampir dibeberapa oknum perangkat desa.

"Jadi akan kita urus sekarang benang ruwet ini akan kita telusuri jangan sampai rakyat jadi korban," terang Kanang, kemarin (16/6).Tambahnya, terkait indikasi dana raskin banyak yang nyantol pada perangkat desa maka selaku Bupati pihaknya akan melakukan tindakan berupa peringatan.

"Kalau dengan peringatan diabaikan maka langkah kita melalui hukum akan tetapi tetap mengacu praduga tidak bersalah," imbuhnya. Selain itu Kanang juga membenarkan apabila ancaman pemberhentian pendistribusian beras raskin akan dilakukan pihak Bulog tetapi dampak tersebut sudah jelas merugikan rakyat kecil. Pihak Bulog Madiun mencatat tunggakan yang belum dilunasi dari wilayah Ngawi sebesar 1.4 miliar dengan total 40 ribu ton.

Tunggakan yang jumlahnya miliaran ini diduga masih nyantol di perangkat desa selama 2 tahun terhitung mulai bulan Maret 2011 hingga Mei 2012. Sementara Triana Wahyuni selaku kepala bagaian perekonomian pemkab Ngawi kepada wartawan menjelaskan saat dikonfirmasi membenarkan tunggakan yang dimiliki oleh Pemkab Ngawi perihal raskin mencapai angka lebih dari 1 Milyar dan itu berdampak Ngawi tidak sepenuhnya mendapatkan bantuan kembali.

”Ya akhirnya hanya Ngawi hanya sebagian saja mendapatkan bantuan tidak sepenuhnya karena maraknya kades ngemplang,” tegasnya. Mendasar hal tersebut pihaknya bekerja sama dengan pihak kejaksaan dengan membuat kesepakatan bersama semacam MOU agar menindak tegas para kades-kades nakal.

Sementara dari 19 kecamatan di wilayah Ngawi hanya satu kecamatan yang melunasi pembayaran dana raskin terhitung bulan Mei tahun ini yaitu Pangkur. Berikut data tunggakan dana raskin 18 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada. Sine Rp 98,1 juta, Ngrambe Rp 75,4 juta, Jogorogo Rp 55,2 juta, Kendal Rp 69,3 juta, Geneng Rp 51,6 juta, Kwadungan Rp 59,5 juta, Karangjati Rp20,7 juta, Padas Rp 63,9 juta, Ngawi Rp 17,8 juta, Paron Rp 146 juta, Kedunggalar Rp 103 juta, Widodaren Rp 208,3 juta, Mantingan Rp 95,5 juta, Bringin Rp 86,7 juta, Pitu Rp50,7 juta, Karanganyar Rp 41,5 juta, Gerih Rp 78 juta, Kasreman Rp 18 juta. Dengan demikian total keseluruhan dana raskin yang macet mencapai Rp 1,340 miliar. (pr)

Kamis, 14 Juni 2012

Nunggak Setoran 1.4 Miliar, Suplai RASKIN Kab. Ngawi Terancam Dihentikan

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Bulog tidak lama lagi bakal menghentikan pendistribusian beras yang diperuntukan bagi rakyat miskin di wilayah Kab. Ngawi. Ancaman tersebut bukan lagi gertak sambal pasalnya, pihak Bulog Madiun selaku supplier beras Raskin untuk Kab. Ngawi telah mencatat tunggakan yang belum dilunasi sebesar 1.4 miliar dengan total 40 ribu ton.

Tunggakan yang jumlahnya miliaran ini diduga masih nyantol di perangkat desa selama 2 tahun terhitung mulai bulan Maret 2011 hingga Mei 2012. Dengan demikian bilamana dana tunggakan tidak segera dibayarkan pada pertengahan tahun ini maka Bulog Madiun tidak tanggung-tanggung akan menghentikan penyuplaian beras raskin.

Terkait santernya informasi tunggakan 1.4 miliar pihak PPTK Kabupaten Ngawi yang membidangi perekonomian, Subagyo, membenarkan kalau saat ini nyantolnya tunggakan raskin mencapai 1 milyar lebih uangnya secara mayoritas masih ada ditangan perangkat desa. Nyantolnya dana raskin paling banyak dipegang para perangkat desa di tiga kecamatan meliputi Kedunggalar, Widodaren dan Sine.

“Memang begitulah kejadiannya para warga sebenarnya sudah aktif membayar tapi sayangnya perangkat desa mengemplang dana tersebut untuk kebutuhan pribadi bukannya di setor” tegasnya. Upaya penagihan sendiri atas nyantolnya dana raskin sudah dilakoni pihaknya beberapa kali namun selalu mendapatkan jalan buntu dari para perangkat desa.

Mendasar hal yang demikian ini, tim bagian perekonomian mempunyai sisi kelemahan setiap proses penagihan dana raskin yang diduga di tilep oleh para perangkat desa. “Yang bisa kita lakukan hanya memberikan daftar perangkat desa yang diduga membandel kepada pihak inspektorat kabupaten agar mereka memberikan ketegasan, karena kasus ini nantinya berlarut-larut maka secara umum yang rugi justru rakyatnya,” beber Subagyo.

Sementara itu Slamet Riyadi S.sos selaku ketua komisi II DPRD Ngawi saat dikonfirmasi mengaku terkejut dengan temuan tunggakan dana raskin yang mencapai miliaran. Pasalnya dirinya baru mengetahui kalau dana tersebut banyak yang nyantol salah satunya di daerah pemilihanya seperti Sine, Widodaren dan Kedunggalar.

“Jujur saja kalau saya baru mengetahui sekarang ini kalau banyak perangkat sengaja membawa dana itu, dan ini menjadi catatan saya untuk segera diambil tindakan,” tutur Slamet Riyadi S.sos Mendasar hal tersebut, legislator dari partai banteng bermoncong putih ini dalam waktu dekat akan memanggil kabag perekonomian Kabupaten Ngawi untuk menggelar hearing. ”Kita siap memberikan teguran bila tetap tidak memperdulikan maka siap kita perkarakan secara hukum,” pungkasnya. (pr)

Rabu, 13 Juni 2012

Lintasan Tak Berpalang, Kereta Api Sancaka Tabrak Mobil Taruna

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |GENENG ™ Dipastikan satu orang tewas ditempat setelah mobil Jenis Daihatsu Taruna bernopol F 1202 BS tersambar kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Jogjakarta di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Tambakromo, Kec.Geneng, (13/6), sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga Mobil macet mendadak ketika korban hendak mengurangi gigi persneling karena kondisi jalan menanjak.

Korban yang meninggal yakni Rahmad Winoto, 43 th, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng. Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, Puji Yulianto, menyebutkan kecelakaan maut terjadi berawal mobil Daihatsu Taruna warna biru tanpa penumpang lainya yang dikemudikan korban melaju dari Desa Tambakromo menuju ke timur dan tepat diatas perlintasan kereta api tanpa palang pintu tiba-tiba mobilnya macet. “Waktu di perlintasan itu mobil tersebut langsung berhenti kelihatanya macet, dan terlihat sopirnya hendak mencoba menghidupkan mesinya kembali karena jarak dengan kereta api sudah dekat langsung saja dihantam,” terangnya.

Sebelum terjadinya tabrakan para warga yang ada disekitar TKP sudah berusaha meneriaki kalau ada kereta api Sancaka dengan nomor lokomotif 81CF21044 yang dimasinisi Totok RW dan Tri W mau lewat dari arah timur terlebih kurang dari beberapa meter kereta api Sancaka juga sempat membunyikan klakson berulang kali.

“Kalau saja sopir tersebut cepat keluar dari kendaraanya kemungkinan besar akan selamat meskipun kendaraanya hancur,” tambah Puji Yulianto. Akibat dari peristiwa tabrakan yang cukup tragis ini mobil bersama korban terseret sekitar 50 meter dari lokasi perlintasan.

Rahmad Winoto diketahui langsung tewas ditempat dengan luka parah di sekujur tubuhnya kemudian jasadnya langsung dievakuasi oleh tim medis menuju RSUD Dr Soeroto Ngawi. Sementara terkait kejadian ini pihak Satlantas Polres Ngawi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kendaraan yang macet ditengah perlintasan yang menyebabkan pengemudinya tewas.

Kemudian sesuai keterangan saksi lainya, Puji, menjelaskan kalau korban sebelumnya menghadiri hajatan pengantin di Desa Tambakromo yang tidak jauh dari lokasi kejadian. “Sebelum peristiwa Pak Rahmad yang merupakan pemilik dari group Campursari ND Laras dari Desa Sidorejo mencoba cek sound dengan menyanyi tiga lagu sekaligus,” ungkap Puji yang juga personel dari Campursari ND Laras.

Terangnya lagi, saat hari yang nahas tersebut sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau Rahmad Winoto akan secepatnya pergi. Mengetahui kalau Rahmad Winoto tewas tersambar kereta api saat itu juga campursari ND Laras yang sedang manggung langsung dihentikan.

“Seperti biasanya kalau ada tanggapan memang korban ini selalu ikut, dan pada hari ini seusai nyanyi Pak Rahmad langsung pulang tanpa pesan apapun cuma yang terlihat raut mukanya agak murung tidak seperti biasanya,” pungkasnya. (pr)

Selasa, 12 Juni 2012

Anggie Bertekad Tekuni Dunia Modeling

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Gadis periang ini, dengan lihai berjalan di atas cat walk dan mampu menarik perhatian para juri pada sebuah gelar lomba Fashion Show yang diadakan di hall hotel Surya Indah Batu Malang beberapa pekan lalu dan mampu menyisihkan 33 peserta lainnya meski hanya masuk 6 besar.

Namun siapa sangka, Anggie, sapaan akrab Anggia zakiyatul, siswi Kelas X SLB YPPLB Ngawi, putri bontot dari tiga bersaudara anak dari pasangan Kasban dan Siti Maskiyati ternyata menyandang Tuna Rungu Wicara.

Ketika disinggung, mengapa dirinya suka dengan dunia modeling, Anggie menjlentrehkan, “Anggie terinspirasi beberapa film Korea yang sering di tontonnya.” Terang Meri Isnani, guru pembimbing sekolahnya yang terletak dibilangan Jalan Trunojoyo ini.

“Meski hanya masuk enam besar tapi setidaknya Anggie bisa menunjukkan kebolehan bakatnya dengan segala kekurangan yang dimilikinya.” Tambah Meri.

Gadis kelahiran 30 Januari 1993 mengaku akan terus menekuki dunia tata busana serta Manicure-Pedicure atau lumrah dengan sebutan perawatan kuku. “Saya akan menekuni dunia ini untuk masa depan saya.” Jelas Anggie yang diterjemahkan Guru pembimbingnya. (kun)

Senin, 11 Juni 2012

Macet 10 Km, Truk Saling Beradu Satu Tewas Ditempat

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |MANTINGAN ™ Jalur Ngawi-Mantingan lagi-lagi memakan korban. Kali ini tepatnya di Ds Pengkol, Kec. Mantingan terjadi kecelakaan maut yang melibatkan kedua truk. Akibatnya kemacetan lalu lintas sepanjang 10 KM tak terelakkan,(10/6), yang menewaskan Ali Rohman(42), sopir truk yang bermuatan pasir warga Ds Gerih, Kec. Gerih.

Korban tewas seketika setelah tubuhnya tergencet bodi truk dan tubuh Ali Rohman baru di evakuasi tiga jam kemudian akibat minimnya peralatan. “Kemungkinan tubuh korban sulit dikeluarkan karena terjepit bagian truk, hingga pihak petugas harus mendatangkan mobil Derek dari Nganjuk,” terang Sugiono, salah satu warga di lokasi kejadian. Sedangkan sopir truk yang mengangkut kayu hanya luka memar dan lecet akibat hantaman serpihan kaca.

Kecelakaan yang terjadi pada siang bolong tersebut berawal saat truk bermuatan pasir bernopol R 1321 MA yang dikemudikan Ali Rohman melaju dari arah barat tiba-tiba oleng hingga memakan bahu jalan bagian kanan. Dari arah timur muncul truk bermuatan kayu dengan nopol DK 9354 EQ yang dikemudikan Joko Harjono, 53 th, warga Kota Denpasar-Bali, karena jarak terlalu mepet akibatnya tabrakan tidak sempat terhindarkan.

“Truk yang dari barat diduga sopirnya ngantuk dan laju kendaraanya saat itu memang oleng kemudian dari arah yang berlawanan muncul truk juga tiba-tiba terdengar suara brok dan sopir truk pengangkut pasir tewas seketika,” tambah Sugiono.

Karena pada saat tabrakan maut terjadi lalu-lintas dilokasi lagi padat akibatnya menimbulkan kemacetan. Kemudian pihak Satlantas dari Polres Ngawi langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan yang menewaskan satu orang.

Sementara KBO Satlantas Polres Ngawi, Ipda Suparno, menjelaskan sampai saat ini baru diduga penyebabnya dari truk bermuatan pasir yang melaju oleng. “Yang pasti kita belum bisa memberikan jawaban hanya diduga sementara akibat dari truk pengangkut pasir yang oleng ke kanan dan untuk mengurai kemacetan kita upayakan untuk segera mengevakuasi bangkai kendaraan,” terangnya. (pr)

Minggu, 10 Juni 2012

Disinyalir Tanpa LSM Dan Media Lokal, Sosialisasi P2T Makin Tak Jelas

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI ™ Kesimpangsiuaran Pembebasan tanah mega proyek Jalan Tol Mojokerto-Solo makain tak jelas saja. Bagaimana tidak, rumor yang berkembang bahwa baru 60% tanah diwilayah Ngawi yang dibebaskan. Namun Hal ini dibantah pihak Sekdakab, Mas Agoes Nirbito pada sosialisasi P2T, jumat lalu (8/6) yang diduga tidak melibatkan LSM maupun media lokal setempat.

Sementara Dewan dibuat geregetan dimana sebelumnya sudah seringkali melakukan hearing dengan Panitia Pembebasan Tanah (P2T). “Sebetulnya P2T ini sudang sering kita panggil tetapi sesuai kenyataanya masih saja dlewer yang dibuktikan banyak pengaduan yang dilayangkan pada kita,”ujar Maryoto, Ketua Komisi I DPRD Ngawi, pekan kemarin.

Sesuai penjelasan Maryoto, keresahan yang terjadi pada warga dimana lahanya terancam digusur ini penangananya boleh dibilang lambat sekali. Meski hampir dua tahun P2T untuk menuntaskan proses pembebasan lahan dan bangunan milik warga justru progressnya malah makin tidak jelas.

Dampak tarik ulur dari pembesan lahan yang kurang maksimal mengakibatkan sejumlah warga enggan menyerahkan sebagian tanahnya yang terkena proyek multi yess ini. “Mereka pada umumnya mengeluhkan biaya ganti rugi yang sama sekali tidak layak, kan warga jadinya sangat pesimis dengan proyek tersebut,” urainya lagi. Maryoto mencontohkan, luasan lahan tercatat di P2T tidak jarang terjadi selisih angka dengan yang tertera di sertifikat selain itu kalau toh luasnya sama persoalan lain ikut muncul seperti nilai jualnya denga daerah sekitar ada selisihnya.

Tambahnya, pihak P2T terlihat enggan melakukan koordinasi dengan wilayah yang dinyatakan sengketa oleh warga selain itu permasalahan pembebasan lahan justru diserahkan sepenuhnya ke Pengadilan Negeri (PN) Ngawi. Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Mas Agoes Nirbito, juga angkat bicara terkait pembebasan lahan ini menurutnya semenjak proyek tersebut digarap progresnya sudah mencapai 78 persen dari 3.0023 bidang yang ada. Selain itu dirinya menerangkan sisa lahan hanya kurang dari 22 persen nantinya bakal rampung sesuai jadwalnya. (pr)

Sabtu, 09 Juni 2012

Hujan Deras Disertai Angin, Balita Tewas Saat Terlelap Tidur

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |GERIH ™ Gama, bocah yang masih balita, 4 th, akhirnya tewas setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Geneng akibat tertimpa bangunan rumah semi permanen yang tak kuat menahan terpaan angin saat hujan deras sekitar pukul 21.00 WIB, Jum’at malam (8/6).

Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan dari Gunarto dan Siti Wulandari, warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih-Ngawi saat kejadian posisinya sedang tertidur lelap bersama ibunya di kamar.

Sementara Siti Wulandari hanya mengalami luka ringan sedangkan Gunarto bersama kedua kakek dari korban mengalami luka berat dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Dr Soeroto Ngawi.

Saat kejadian menurut keterangan Siti Wulandari dengan wajah sedih pada malam kejadian dirinya baru beranjak tidur dengan mengajak Gama masuk ke dalam kamar setelah sebelumnya bersama nonton TV dengan anggota keluarga lainya, saat itulah terjadi hujan disertai tiupan angin yang cukup kencang secara mendadak terdengar suara gemertak dari atap rumah dalam sekejap dirinya bersama Gama sudah tertimpa puing-puing rumah miliknya yang roboh.

“Kejadian malam itu memang cepat sekali tanpa bisa berbuat banyak dan rumah saya itu memang sebagian sudah mengalami lapuk,” terang Siti Wulandari dengan mata berkaca-kaca.Tambahnya, tanpa pikir panjang dirinya mencari keberadaan Gama yang sebelumnya berada dipelukanya, namun setelah ketemu ternyata nasib berkata lain dimana putra bungsunya tersebut sudah berlumuran darah.

Dengan kejadian tersebut membuat para tetangga dekatnya langsung melakukan evakuasi terhadap korban meskipun hujan masih mengguyur deras. Karena dinilai meninggalnya Gama murni dari musibah bencana alam maka malam itu juga oleh warga jenasahnya langsung dimakamkan di TPU terdekat.

Menurut kesaksian Totok salah satu tetangga korban, dirinya mendengar suara keras dari rumahnya korban dan tidak berselang lama ada suara minta tolong dari Siti Wulandari. “Saya sendiri baru saja mau tidur dan mendengar suara brok yang berasal dari rumah itu,” kata Totok.

Saat Totok keluar rumah terlihat sebagian atap dari rumah keluarga Gunarto terlihat roboh hanya terdegar suara tangisan dari bawah timbunan puing-puing bangunan. “Pada waktu kejadian memang hujan deras banget disertai angin,” jelasnya. Sementara pada malam itu juga pihak petugas dari Polsek Geneng langsung menuju TKP untuk mengetahui secara persis penyebab musibah tersebut. (pr)

Jumat, 08 Juni 2012

Buser Polres Ngawi Gulung Komplotan Pelajar Pelaku Curanmor

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Komplotan pelaku pencurian kendaraan bermotor (ranmor) yang melibatkan pelajar kini berhasil diungkap pihak berwajib pada awal Juni ini. Para pelaku yang pada umumnya masih berstatus duduk dibangku setingkat SLTA di Ngawi nekat melakukan aksi curanmor diberbagai wilayah Kota Ngawi.

Komplotan ini berjumlah 6 pelajar, mereka dalam aksinya mempunyai peran masing-masing ada yang sebagai eksekutor ranmor demikian juga sebagai penadah.Terungkapnya kasus ini berawal saat petugas berhasil mengendus ciri-ciri pelaku yang diungkapkan oleh warga asal Griya Lawu indah yang salah satu warganya telah kehilangan kendaraan mio nopol AE 2099 JJ disaat di parkir di teras rumahnya.

Dari hasil lidik dilapangan petugas langsung mengantongi data pelaku, tidak berselang lama tim buru sergap (buser) Polres Ngawi langsung melakukan penangkapan terhadap para pelaku ranmor. Para pelaku tersebut diantaranya IH, 15 th dan RD, 17 th, keduanya warga asal Jalan Trunojoyo, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Kota.

Tim buser Polres Ngawi juga mengamankan penadah hasil curanmor yakni AK, 17 th, yang diketahui sebagai warga Desa Watugudel, Kecamatan Pitu.” Pengembangan kami dari hasil keterangan warga yang mengetahui ciri-ciri pelaku dari hasil pengembangan tersebut akhirnya kami mengetahui identitas dan kediaman para pelaku ini setelah itu mereka kami tangkap tanpa perlawanan,” tegas Kasat reskrim Polres AKP Sukono saat dikonfirmasi di ruang kerjanya siang tadi di damping oleh Kapolres Ngawi AKBP Edy Junedy Sik.

Nampaknya petugas ingin menguak kasus ranmor yang akhir-akhir ini cukup meresahkan warga, dengan terus menginterogasi IH dan RD akhirnya mendapatkan pelaku lainya dengan wilayah operasi berbeda. Mereka diantaranya AW, 15 th, yang juga warga Jalan Trunojoyo, Kelurahan Margomulyo, IS, 16 th, warga asal jalan Ronggowarsito, Kecamatan Ngawi Kota dan disusul RF, 16 th, warga Kelurahan Ketangga, Kecamatan Ngawi Kota.
Ketiganya merupakan pelaku curanmor sepeda motor mio AE 2454 TD milik salah satu warga Jalan Yos Sudarso Ngawi Kota.

”Kendati mereka terbilang masih pelajar karena melakukan tindak kriminal maka kami tetap memberlakukan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana penjara lebih dari 7 tahun” imbuhnya. Sementara itu ungkap IH salah satu pelaku kepada petugas mengaku bahwa hasil pencurianya ini dipakai untuk bersenang-senang dengan rekan-rekannya. (pr)


Kamis, 07 Juni 2012

Tuntut Kejelasan Tanah Kas Desa Diwarnai Kursi Terbang

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KARANGBANYU™ Puluhan warga Desa Karangbanyu, Kec. Widodaren Ngawi gelar aksi demo di kantor desa setempat, Kamis (7/6) guna menuntut dikembalikanya tanah kas desa. Dalam orasinya warga menuntut pembelian terhadap tanah kas desa harus transparan karena terindikasi ada kecurangan yang melibatkan kepala Desa, Sutrisno.

Perselisihan pendapat antara warga dengan kepala desa sempat diwarnai kericuhan dimana sebagian warga melempar kursi. Suasana yang memanas ini akhirnya bisa diredam oleh aparat kepolisian yang terjun langsung dilokasi.

Seperti keterangan salah satu warga setempat, Darsono, membeberkan sekitar dua tahun lalu tanah ex bengkok dari sekretaris desa (sekdes) seluas 2 hektar terkena proyek jalan tol Mojokerto-Solo. Tanah bengkok tersebut dibebaskan dengan ganti rugi dari pengembang jalan tol sebesar Rp 800 juta lebih, karena sekretaris desanya sekarang ini sudah menjadi PNS secara otomatis tanah bengkok tersebut diserahkan sebagai tanah kas desa.

“Pokoknya kami meminta kondisi tanah itu seperti kondisi dari tanah bekas bengkok carik (sekdes-red) yang dibebaskan dimana kondisinya sangat subur,” jelas Darsono. Dalam musyawarah antara warga dan kepala desa beberapa waktu yang lalu, pihak warga mengusulkan tanah sebagai penggantinya harus lahan basah dan produktif sesuai kondisi tanah ex bengkok dari sekdes sebelumnya yang dibebaskan tersebut.

Namun kenyataanya, usulan dari warga sama sekali tidak digubris oleh kepala desanya yakni Sutrisno dimana dirinya secara sepihak langsung membeli tanah sebagai pengganti tanah kas desa seluas 3 hektar di Dusun Dungmopo, Desa Karangbanyu dengan nilai Rp 250 juta. Dari pembelian secara sepihak inilah muncul perkara dimana tanah yang dibeli Sutrisno selaku kepala desa dianggap lahan kering serta sama sekali tidak produktif. Tambah Darsono, yang menjadi permasalahan lainya sisa dari pembelian tanah tersebut sebesar Rp 550 juta lebih juga tidak ada kejelasan.

Aksi Sutrisno yang dianggap seenaknya memakai kekuasaan sebagai kepala desa membuat berang warga desanya. Dengan demikian munculah tuntutan dari warga untuk meminta kembali uang yang sudah dibelikan tanah kas baru kepada Sutrisno.

Perdebatan yang sengit antara kepala desa dengan puluhan warga yang memakan waktu berjam-jam berakhir sebuah kesepakatan sesuai yang diajukan para warga. Mendasar desakan warga, Sutrisno Kepala Desa Karangbanyu membuat pernyataan tertulis yang isinya tanah yang sudah terlanjur dibeli oleh Sutrisno sebagi tukar guling dari tanah bengkok ex sekdes yang dianggap kurang produktif akan digarap oleh dirinya.

Sementara sebagai pengganti tanah kas desa sebagai tukar guling dari tanah ex bengkok sekdes yang dibebaskan untuk jalan tol akan diganti dari tanah pribadi milik Sutrisno yang dibelinya beberapa tahun lalu dengan luasan yang sama. Penandatanganan kesepakatan mendasar surat pernyataan tertulis tersebut disaksikan oleh wakil dari warga dan kepala desa. (pr)

Rabu, 06 Juni 2012

Klenger, Pelajar Tenggak Tiga Tablet Obat Sakit Kepala Sekaligus

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |GENENG™ Dianto Nugroho(17), pelajar kelas X SMK PGRI 2 Geneng Ngawi mencoba mengakhiri hidupnya dengan menegak 3 tablet Obat sakit kepala yang dicampur dengan minuman bersoda, Selasa (5/6). Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan oleh tim medis di UGD RSUD Dr Soeroto Ngawi setelah dilakukanya kumbah lambung.

Menurut dr Endah Pitarti selaku tenaga medis menyebutkan korban mengalami dehidrasi yang cukup hebat akibatnya korban tergeletak lemas. “Korban mengalami overdosis obat yakni setelah minum bodrex dan sprite dan sekarang kondisinya sudah berangsur membaik,” ungkapnya.

Ditambahkan, korban nekat menegak obat yang mengandung paracetamol dengan dosis tinggi tersebut karena telah diputus cintanya dengan salah satu siswi SMK 1 Paron, akibatnya korban saat itu mengalami gangguan psikis yang cukup berat.

Sampai berita ini diturunkan kondisi korban berangsur-angsur pulih meskipun masih terlihat lemas. “Untungnya korban langsung dilarikan ke medis oleh keluarganya,” tambah dr Indah Pitarti. Korban yang diketahui warga Desa Semen, Kecamatan Paron diketahui melakukan percobaan bunuh setelah pintu kamarnya tertutup rapat.

Seperti penjelasan kedua orang tuanya Paimin dan Sri Ningsih, sepulang sekolah tiba-tiba korban langsung masuk kamar dengan wajah murung lalu menguncinya dari dalam. Melihat gelagat yang aneh dari Dianto, membuat kedua orang tuanya khawatir terjadi sesuatu. Tanpa pikir panjang Paimin dan Sri Ningsih menggedor pintu kamar anaknya karena tidak mendapat jawaban Paimin mendobrak pintu dan mendapati Dianto sudah tergolek lemas dalam keadaaan setengah sadar.

Mendapati hal yang tidak wajar membuat tangisan histeris dari ibunya Sri Ningsih. Kontan saja para tetangga dekatnya langsung membawa korban ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu Paimin ayah korban mengaku syok atas tindakan yang dilakukan anaknya ini, dia tak mengetahui secara persis apa penyebabnya sehingga anaknya berbuat nekat. " Kalau permasalahan keluarga saya rasa tidak ada, karena kami komunikasinya baik baik saja selama ini, tapi sedikit kemungkinan anak saya punya pacar tapi tidak tahu sejauh mana hubungannya," terang Paimin ayah korban. (pr)

Selasa, 05 Juni 2012

Santri Ponpes Nekad Gasak Kotak Amal Di Masjid

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KARANGASRI™ Mohamad Mifthakul Nguba (19), warga Jambangan, Kec. Paron tertangkap tangan saat mencuri kotak amal Masjid Al-Amin di Ds Karangasri, Kec. Ngawi Kota sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa pagi (5/6). Kapolsek Ngawi Kota, AKP Slamet Suyanto, menjelaskan penangkapan terhadap aksi pencurian uang tersebut atas laporan dari warga sekitar masjid

Petugas langsung meluncur ke TKP dan mendapati pelaku sudah di amankan warga setempat dengan barang bukti uang sebesar Rp 109.000, kopyah dan sarung. “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, dari aksi ini pelaku ternyata selain mencuri uang di Ngawi juga di salah satu masjid di Kediri, dan kami akan terus melakukan pengembangan dari tindak kejahatan yang dilakukan pelaku ini,” terang Kapolsek Ngawi Kota, AKP Slamet Suyanto.

Tambahnya, Mohamad Mifthakul Nguba merupakan salah satu santri salah satu Pondok Pesantren dibilangan Kota Kediri. Saat itu pelaku minta ijin ke pengurus ponpes setempat untuk pulang ke rumahnya di Ngawi, dalam perjalanan inilah pelaku juga menggasak uang di dalam kotak amal di wilayah Kediri dan berhasil menggondol uang sebesar Rp 1.008.000.

Tidak puas dengan hasil jarahanya, setelah sampai di Ngawi pelaku mampir lagi ke Masid Al-Amin di Desa Karangasri dengan berpura-pura sholat saat kondisi sepi pelaku langsung menjarah isi kotak amal. Modus yang dilakukannya, dengan menggunakan lidi yang dibalut double tip kemudian lidi tersebut dimasukan ke dalam kotak amal untuk mengambil uang yang ada di dalamnya. Aksi santri yang terbilang cukup nekat ini langsung diketahui olehwarga untungnya, pelaku tidak sampai dihakimi massa.

Atas perbuatanya, lanjut AKP Slamet Suyanto, pelaku langsung dijebloskan ke sel Mapolsek Ngawi Kota untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut. “Pelaku ini akan kita kenai pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara,” tuturnya. Sementara, pengakuan dari Mohamad Mifthakul Nguba, dirinya mengaku nekat mencuri uang di kotak amal masjid lantaran terdesak kebutuhan hidup.

“Saya sebenarnya ijin ke pengurus pondok untuk pulang, namun saya ditengah jalan mampir di masjid di Kediri dan mengambil uang di kotak amal, di Kediri saya dapat uang dari kotak amal itu 1 juta 8 ribu, lalu saya sampai Ngawi mampir lagi di masjid dan ngambil uang kotak amal dapat 109.000 rupiah, uang nya saya pakai untuk kebutuhan sendiri,’’ beber pelaku. (pr)

Senin, 04 Juni 2012

Oknum Sekdes Dalangi Pencurian Kendaraan Bermotor

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Mantingan™ Siapa sangka, Lelaki paruh baya yang kesehariannya menjabat sebagai Sekdes, ternyata menjadi dalang tindak kejahatan curanmor. Dan benar saja kini PWT (52), Sekdes Desa Sambirejo Kec. Mantingan harus meringkuk di jeruji sel Mapolres Ngawi(4/06).

Modusnya tergolong rapi. Namun sepandai tupai melompat pasti pernah jatuh juga.

Alhasil, mendasar pengembangan dari keterangan 4 tersangka pelaku Curanmor yaitui: Mul, Sus, Yat dan Dar yang ditangkap pada tanggal 27 bulan lalu, akhirnya keberadaan Pwt mulai menjadi target pihak Polres Ngawi.

Kapolres Ngawi, lewat kasubag Humas AKP I Wayan Murtika membenarkan kejadian tersebut.

“Setelah melakukan pengembangan mendasar dari kesaksian empat tersangka yang kami tangkap beberapa waktu lalu, maka Oknum Sekdes tersebut diduga kuat telah melakukan tindak pidana pencurian atau membantu melakukannya.” Terangnya.

Dapat dikabarkan, Para tersangka menjual hasil kejahatannya secara terpisah, terbukti Keberadaan 3 unit Sepeda motor yang berhasil disita petugas hanya menyisakan rangkanya saja.

Sementara atas ulahnya ini, Pwt bakal terancam hukuman 9 tahun penjara dengan dikenai pasal 363 tentang tindak pidana pencurian. (kun)

Minggu, 03 Juni 2012

Disinyalir Korban Pembiusan, Tidur Pulas Mobil Amblas

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Seorang pria diketahui tidak berdaya didalam Hotel SAA Nuansa Ngawi (03/6), sekitar pukul 11.00 WIB. Pria tersebut bernama Tigor Hartono, 40 th, warga Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat yang berprofesi sebagai driver sebuah rental mobil Roy Car yang ada di Jakarta harus rela kehilangan mobilnya jenis Fortuner warna hitam metalik bernopol B 1060 D.

Kali pertama Tigor Hartono diketahui tidak berdaya saat jadwal check out dari hotel sekitar pukul 12.00 WIB, saat itulah Wawan salah seorang resepsionis hotel mencoba membangunkannya dengan mengetok pintu namun sama sekali tidak dijawab. Karena merasa curiga terhadap tamunya, Wawan mengintip dari cendela kamar nomor 1a yang ada dilantai dua ternyata tamu tersebut tidak sadarkan diri akhirnya pintu kamarnya yang masih terkunci dari dalam dicongkelnya.

“Untuk mempersiapkan check out tamu itu kami mencoba memberitahukan namun kenyataanya dia terkena obat bius dan tidak sadarkan diri bagaikan orang tertidur pulas,” terang Wawan. Tambahnya, saat korban tidak sadarkan diri inilah para pelaku membawa kabur mobil tersebut bersama barang-barang milik korban. “Pastinya tamu itu keluar dari hotel pada hari kemarin (Sabtu,2/6-red) jam empat sore dengan mengendari mobil fortuner itu,” terangnya.

Cerita pahit yang dialami Tigor Hartono berawal pada Jum’at dua hari yang lalu sekitar pukul 14.00 WIB dirinya disuruh oleh bos rentalnya yakni pemilik dari Roy Car ke Hotel Mulia di kawasan Jakarta Barat untuk menjemput tamu. “Memang dari Hotel Mulia saya bersama tamu yang sama sekali belum saya kenal jumlahnya empat orang terdiri satu laki-laki dan tiga perempuan, saat itu saya dimintai tolong untuk mengantarkan ke Ngawi dengan alas an untuk menghadiri hajatan,” kata Tigor Hartono.

Kemudian pada Sabtu pagi tepatnya pukul 07.00 WIB Tigor Hartono diajak ke empat rekanya tersebut check in di Hotel SAA Nuansa Ngawi dengan menyewa dua kamar sekaligus dengan atas nama Marsiah. Pada hari yang sama Tigor Hartono setelah beristirahat sebentar di kamar hotel lalu di ajak lagi ke empat rekanya ke Madiun dengan alasan jalan-jalan.

Habis dari Madiun korban bersama ke empat temanya balik lagi ke hotel SAA Nuansa Ngawi, saat didalam kamar Tigor Hartono disuruh membeli voucher HP yang tidak jauh dari tempatnya menginap. Setelah itu Tigor Hartono balik ke kamar hotel dan langsung minum jus tomat yang ada dimeja, tidak seberapa lama dirinya mengaku tidak sadarkan diri. “Mungkin saat saya membeli voucher inilah para pelaku memberikan obat bius di minuman jus itu,” bebernya.

Selain kehilangan mobil, Tigor Hartono juga mengaku kehilangan satu unit HP, surat-penting kelengkapan mobil dan dompet berisi uang Rp 800 ribu. Untuk sementara kasus yang menimpa korban langsung ditangani pihak Polres Ngawi untuk dilakukan penyidikan selanjutnya. (pr)

Sabtu, 02 Juni 2012

Sepeda Motor Dominasi Pelanggaran Lalu-Lintas Jalan Raya

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi aturan berlalu-lintas di jalan raya, pihak jajaran Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Ngawi menggelar operasi simpatik sampai 2 Juni. Terbukti, hanya dalam sepekan saja tercatat ratusan pelanggar lalu-lintas jalan raya yang di dominasi oleh para pemakai sepeda motor.

Data yang berhasil dihimpun dari Satlantas Polres Ngawi menyebutkan dari ratusan pelanggar mayoritas si pengendara tidak mengantongi surat-surat penting kendaraan. Selain itu juga ditemukan banyaknya pengendara roda dua yang kedapatan memasang perlengkapan sepeda motor yang tidak sesuai aturan seperti pemasangan lampu yang berwarna, padahal lampu yang harus dipasang harus sesuai standart pabrik perlengkapan ditambah pemakaian helm yang tidak sesuai Standart Nasional Indonesia (SNI).

Menurut Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Gatot B.Sik, pemasangan standart kendaraan bermotor sebagaimana yang diatur dalam pasal 57 ayat (2) dan pasal 106 Ayat (8) UU Lalu-Lintas No 22 Th 2009. Sanksi bagi pelanggar aturan ini, pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Pasal 291).

Sementara bagi pengemudi kendaraan roda empat untuk memastikan perlengkapan berkendara seusai dalam Pasal 57 Ayat (3) mensyaratkan, perlengkapan sekurang-kurangnya adalah sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, dan bagi pengendara yang menyalahi ketentuan ini akan dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000. “Pengguna jalan dengan rawan laka tetap kami tindak dengan tilang di tempat namun bila bagi yang tidak melanggar akan kami berikan bunga sebagai bentuk kepedulian mereka menaati tata tertib,” tegas Kasat Lantas Polres Ngawi.

Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Gatot B. Sik menambahkan, para pelanggar yang biasa hanya akan kami tegur saja tidak sampai penilangan di tempat namun berbeda dengan pelannggar yang mengakibatkan kerawanan bagi pengguna jalan lainnya seperti halnya menebos lampu merah, berboncengan lebih dari 2 orang dan memuat barang dengan tonase berat akan mendapat perlakuan berbeda.

Kemudian untuk lokasi penegakan kedisplinan tata tertib lalu lintas ini akan di laksanakan secara acak di mana tempat-tempat jalan raya di wilayah Polres Ngawi yang seringkali terjadi rawan langgar “ sampai sejauh ini tingkat pelanggar yang dilakukan pengguna jalan di wilayah Ngawi masih wajar namun sayangnya hal itu sering terjadi sehingga kami laksanakan operasi simpatik ini” tegasnya. (pr)

Jumat, 01 Juni 2012

PMII Ajak Dewan Ngawi Menghafal Pancasila

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dalam mengenang lahirnya Pancasila 1 Juni, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Ngawi melakukan aksi demo dihalaman DPRD Kabupaten Ngawi, Jum’at (1/6).

Para mahasiswa ini dalam orasinya serta yel-yel yang diteriakan mengkritik keberadaan legislative yang selama ini tidak mampu berbuat banyak terhadap nasib rakyat yang masih jauh dari keadilan.

Dengan demikian para mahasiswa PMII cabang Ngawi berharap keberadaan wakil rakyat dalam setiap mengemban amanahnya harus berorientasi pada nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dasar di Negara ini.

“Yang kita harapkan para wakil rakyat ini mampu mengimplementasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam setiap tugasnya sebagai wakil rakyat, jadi nantinya mereka bisa mengawal kinerja birokrasi jauh dari korupsi,” terang Kozinul Anwar, Korlap PMII cabang Ngawi.

Dalam aksinya, para mahasiswa yang tergabung melalui wadah PMII ini juga mengajak kepada anggota DPRD Ngawi untuk menghafal Pancasila dan lagu Indonesia Raya. “Tujuan kita yang utama jangan sampai mereka sebagai wakil rakyat tidak faham apa yang terkandung dalam Pancasila,” tambah Kozinul Anwar.

Kemudian anggota DPRD melalui wakil ketuanya seperti Isnaini Widodo dan Bambang Setyo Armodo langsung menemui massa PMII untuk mendengarkan berbagai tuntutanya. Aksi PMII dalam orasinya menuntut terhadap organisasi masyarakat (ormas) yang bertentangan dengan Pancasila harus dibubarkan, secara bersama-sama mencegah masuknya faham radikalisme dan menuntut terhadap pemerintah daerah maupun pusat untuk menegakan keadilan sosial yang menyeluruh dengan memberantas kemiskinan dan menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan para pejabat.

“Seperti yang terjadi di Ngawi saat ini terkait APBD nya hamper 73 persen dipakai untuk belanja dan gaji PNS, apakah itu dinamakan adil sedangkan rakyat yang lain masih membutuhkan,” beber Kozinul Anwar.

Selain itu menurutnya kebobrokan moral pejabat yang tidak menyiratkan nilai Pancasila terkait banyaknya yang terjebak kasus korupsi dengan penanganan yang masih tebang pilih menjadi pekerjaan rumah bagi legislative. “Peran sebagai legislative perlu ditingkatkan sebagai control birokrasi,” urainya lagi.

Selain menyorot kelakuan pejabat yang tersandung korupsi makin meningkat dalam tahun ini, PMII juga melihat secara perlahan nilai Pancasila mulai tergeser oleh globalisasi. Di sisi lain pluralitas belum mampu dikelola sebagai alat pemersatu bangsa, hal ini ditandai dengan pelanggaran HAM yang terus meningkat, konflik SARA dan terdegradasinya toleransi antar umat beragama.

Sementara pihak legislative sendiri dalam menanggapi aksi PMII, melalui Bambang Setyo Armodo menjelaskan sejak era reformasi digulirkan secara umum Indonesia dihadapkan langsung pada perubahan disemua aspek kehidupan terlebih Pancasila sebagai pedoman dasar Negara juga ikut tergerus nilai-nilainya.

“Dengan apa yang dilakukan para adik-adik PMII ini sebagai kilas balik kita sebagai wakil rakyat yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan mengontrol laju roda birokrasi, “ ungkap legislator dari Partai Hanura ini. (pr)