media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 April 2012

Dua dinas sakti di Ngawi terkapar diterjang pelor rotasi

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Dua dinas sakti, yakni dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Ngawi serta DPPKA Kab. Ngawi yang konon kadung menyandang gelar keabadian, kini pucuk pimpinan di dua dinas tersebut harus rela hengkang setelah menerima eksekusi rotasi yang bertempat di Pendopo Wedya Graha (30/4).

Sebut saja, DRS.Amin Sunarto.M.Si harus nyingkrih dari DPPKA menuju kantor barunya di Disperindag sedangkan posisinya digantikan DRS.Bambang Supriadi.M.Si yang sebelumnya menduduki Disperindag.

Dimana selama ini DPPKA dianggap mempunyai peran penuh didalam mengendalikan anggaran daerah Ngawi.

Selain itu DRS.Didik Darmawan.M.Si dari Dinkop, yang jelang masa pensiunya ternyata juga tak berdaya hadapi pelor rotasi dan harus rela wayuh dengan jabatan barunya sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Ngawi dan kursi lamanya diduduki Sofyan SH, M.Hum yang berangkat dari Kabag Hukum Setda Ngawi.

Dalam acara tersebut dilantik struktural eselon II berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor : X.821.2 / 10.30 / 404. 204 / 2012 sebanyak lima orang antara lain DRS.Didik Darmawan,M.Si, Sofyan SH,M.Hum, DRS.Amin Sunarto.M.Si, DRS Bambang Supriyadi.M.Si dan Eko Purnomo S.Sos yang menempati Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan yang sebelumnya duduk di Sekdin Disporabudpar. Sedangkan pada acara yang sama Bupati Ngawi melantik jajaran strukturan eselon III sebanyak 19 orang dan eselon IV ada 55 orang.

Seperti yang diungkapkan Mbah Kung, promosi atau mutasi jabatan merupakan hal biasa dalam suatu organisasi (tour of duty) dengan tujuan dapat menjadi satu pemicu peningkatan kinerja dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat, menggerakkan roda pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang menjadi tanggungjawab aparatur pemerintahan dengan melaksanakan tugas yang telah diemban sebagai amanah dengan penuh keikhlasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kedinasan.

”Dengan pergeseran ini dapat memacu sinergitas antar satker yang ada terlebih meningkatkan dapat menjadi moment dan langkah strategis dalam rangka peningkatan kualitas kerja dan pelayanan prima bagi masyarakat,” ungkap Mbah Kung. (pr)

Minggu, 29 April 2012

Hajar Tiga Gol Tanpa Balas, Persinga Lolos Enam Belas Besar Divisi II PSSI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Peluang Persinga untuk lolos ke putaran final kompetisi Divisi II PSSI cukup terbuka lebar setelah berhasil menduduki peringkat pertama Grup C dengan mencuri point 16 saat melawan Persibat Batang Jawa Tengah dengan skor 3-0 di Stadion Ketonggo, Minggu sore (29/4).

Kemenangan yang diraih Persinga dalam laga tuan rumah cukup memuaskan dalam tiga kali tanding berturut-turut mencuri angka mutlak. Pada pertandingan laga tuan rumah Persinga dihari pertama menjamu Perssis Sukabumi 4-1 (27/4), disusul melawan PSB Kranggan dengan angka yang sama 4-1 (28/4) dan terakhir penyisihan enam belas besar Grup C menghajar Persibat Batang dengan 3-0 (29/4).

"Kita sudah lolos ke babak enam belas besar divisi II PSSI, memang dalam Grup C yang paling berat ya dari Persibat Batang tadi, namun demikian kita perlu menggenjot semangat lagi buat anak-anak untuk menghadapi babak berikutnya tanpa merubah skuad yang ada," ujar Manajer Persinga, Amin Sunarto.

Dia menambahkan, dengan lolosnya Persinga ke babak berikutnya, dirinya akan menyiapkan pemain lebih maksimal dibawah pelatih Putut Wijanarko, Asisten Pelatih, Prapto W dan Setiono. Sehingga, saat mengarungi babak delapan besar pihaknya terus memaksimalkan pemain yang ada. "Di babak selanjutnya jelas lebih berat, jadi kita harus mengasah kemampuan pemain mulai sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, pelatih Persinga, Putut Wijanarko mengaku telah menyiapkan menu latihan ekstra bagi anak asuhannya menjelang putaran selanjutnya. "Perbaikan memang harus kami lakukan, kita akan menutup kelemahan permainan yang menjadi persoalan baik dalam menyerang dan bertahan," paparnya.

Kemudian pada saat Persinga menjamu tamu-tamunya pemain dengan nomor punggung 13 Maryono menjadi bintang lapangan. Pemain muda asal dari Malang ini penyumbang gol terbanyak bagi timnya.

"Dalam laga tuan rumah memang cukup berat dimana dalam tiga hari berturut-turut kita main terus, sehingga tenaga ekstra perlu ditingkatkan dengan menjaga kebugaran, dan semangat kita serta kawan-kawan tidak lepas dukungan semua suporter Persinga," jelasnya.(pr)

Sabtu, 28 April 2012

Persinga Pecundangi PSB Kranggan Jakarta Timur 4 - 1

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Persinga berhasil mencuri kemenangan setelah menjamu tim tamu PSB Kranggan Jakarta Timur di Stadion Ketonggo Ngawi dalam Laga Divisi II Grup X, Sabtu (28/4), dengan skors 4-1. Dalam perjalanan 90 menit tanding, persinga Ngawi yang dipawangi Putut Wijanarko terus menggempur tanpa ampun dari berbagai lini.

Pada babak pertama, kedua tim dari menit pertama bermain imbang saling menyerang, Persinga berhasil membuka skors pada menit 22 melalui Dwi Kurniawan yang meneruskan umpan silang datar Ahmad Fadhil dari sisi kanan lapangan.

Gebrakan anak asuh Putut Wijanarko terus menusuk dari sisi tengah pada menit 40 menambah skors satu angka dari tembakan Dwi Kurniawan kembali yang memanfaatkan free kick dari luar kotak penalti. Pada awal paruh waktu kedua, kubu tuan rumah mencoba tampil lebih ofensif.

Mereka berusaha keras menggempur pertahanan PSB Kranggan yang diasuh Dika Ares. Penyerangan dari sisi kanan yang kosong Persinga berhasil membuat celah dan berhasil menyarangkan bola kembali ke gawang PSB Kranggan yang dikawal ketat Yudi Pratomo lewat tembakan lambung Riky Wicaksono dimenit 67.

Permainan yang diterapkan Persinga dengan memainkan bola datar tidak terbendung oleh barisan pertahanan PSB Kranggan tepat menit ke 81 dari contekan bola lambung, Rahmat Sucipto menambah keunggulan skor lagi.

Namun, dengan pola menyerang serta strategi bola datar para pemain cukup menguras tenaga anak Persinga sehingga menit 86 PSB Kranggan lewat tendangan Imam Wahyudi yang tidak terkawal lolos dari jebakan offside dari sisi kiri lapangan dengan cepat berhasil melesatkan bola kejala Persinga.

Dengan demikian sampai menit terakhir Persinga unggul 4-1 atas tim tamunya PSB Kranggan. Skor yang didapat Persinga sama pada hari pertama saat menaklukan Perssis Sukabumi 4-1.

Untuk final Grup X besok Persinga akan berhadapan dengan Persibat Batang Jawa Tengah yang sama-sama meraih point 13. Dengan demikian Persinga pada laga besok harus all out untuk mencuri skor semaksimal mungkin.

”Besok pastinya kita harus meraup angka penuh, soalnya kalau kita kemasukan satu gol saja dari lawan maka kita tidak akan lolos ke Divisi I,” terang Putut Wijanarko. (pr)

Jumat, 27 April 2012

Persinga Ngawi menjamu tamunya dengan 4 Gol

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Laga merumput di Stadion ketonggo(27/04), Tuan Rumah, Persinga Ngawi mampu membuat gelontoran polah strategi sang tamu dari Perssi Sukabumi. Serunya, Bocah-bocah asuhan Putut Wijanarko ini, sepanjang 90 menit berlangsut terus gesit lakukan serangan. kedudukanpun berakhir 4-1 untuk Persinga Ngawi

Persinga yang juga juara Grup X dengan nilai 17 point pada babak pertama langsung memainkan strategi menyerang, tepatnya menit ke 5 nomor Maryono dengan nomor punggung 13 berhasil menjebol gawang Perssi Sukabumi yang dijaga ketat Hilman Kosasih.

Dibawah komando Bilal Syahri pada menit ke 11, Maryono berhasil mencontek dengan menyarangkan bola kembali ke jala gawang Perssis Sukabumi, pada saat memasuki injuri time akibat kelengahan bek belakang Perssis Sukabumi, David Hidayatullah menambah skor menjadi 3-0 untuk Persinga.

Gebrakan anak asuh Putut Wijanarko tidak hanya pada babak pertama saja menerapkan teknik penyerangan dari kedua lini, meskipun pada menit ke 34 pemain belakang Persinga membuat kecerobohan dengan menjatuhkan salah satu gelandang Perssis Sukabumi diareal kotak penalti.

Sehingga wasit Subeli harus memberikan hadiah penalti terhadap Perssi Sukabumi dibawah asuhan Samai Setiadi, bola langsung diarahkan Rian dengan nomor punggung 9 ke mistar gawang Ervin Supangat sehingga skor menjadi 3-1.

Persinga terus mencoba menggedor dari lini belakang, lagi-lagi memasuki injuri time dengan memanfaatkan kelemahan lini tengah, Persinga mampu menambah point lagi pada menit ke 89 bola muntah dari tangan kipper Hilman Kosasih langsung diserobot pemain nomor 17 Dwi Rizal dan berakhir skor mutlak 4-1 setelah wasit meniupkan peluit panjang.

Dalam laga tuan rumah selama tiga hari berturut turut, Persinga pada hari kedua akan berhadapan PS Bintang Kranggan dari Jakarta Timur disusul dihari ketiga akan menjamu Persibat Batang Jawa Tengah. Untuk menyiapkan stamina guna menghadapi jadwal pertandingan yang begitu padat, Putut Wijanarko akan melakukan rotasi pemain.

“Yang jelas kita akan melakukan persiapan semaksimal mungkin pada pertandingan berikutnya namun demikian apapun hasilnya kita dipastikan lolos ke Divisi I,” ungkap pelatih gaek mantan pemain Persebaya ini.

Sementara pada jadwal pertandingan di Stadion Ketonggo setelah Persinga menjamu Perssi Sukabumi dihari pertama langsung dilanjutkan pertandingan Persibat Batang melawan PS Bintang Kranggan.(pr-kun)

Kamis, 26 April 2012

Pengelolaan Arsip Sistematis Perlu Diwujudkan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Provinsi Jatim menggelar acara Sosialisasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan dan peraturan pelaksanaan yang bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (KPAD)Kabupaten Ngawi DI Hotel Sukowati, Rabu (25/4).

Kegiatan ini diikuti oleh kalangan arsiparis se Jawa Timur dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se Bakorwil Madiun. Menurut Tidor Arif T Jati salah satu perwakilan Bapersip Provinsi Jawa Timur mengatakan Bapersip Jatim mutlak untuk segera mensosialisasikan undang-undang kearsipan mendasar filosofi secara nasional dengan adanya arsip yang hilang seperti Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang berakibat untuk saat ini Supersemar dinyatakan ada beberapa versi.

Selain itu karena minimnya data pendukung dari arsip, kedua pulau yang masuk wilayah Indonesia seperti Sipadan dan Ligitan jatuh ketangan pihak lain.

“Padahal kalau didukung dengan data serta arsip nasional yang jelas maka saya kira kedua pulau tadi pasti tidak akan jatuh ke Negara lain,” ungkap Tidor Arif T jati.

Dalam mewujudkan pengelolaan arsip lanjut Tidor Arif, betapa pentingnya sebuah arsip bagi lembaga maupun institusi demikian halnya bagaimana untuk menciptakan arsip secara otentik dan credible. "Komitmen, integritas, dan loyalitas sangat diperlukan untuk menindaklanjuti program pembenahan kearsipan manajemen kelembagaan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kearsipan" jelasnya.

Meski demikian juga harus dipikirkan bersama bagaimana menciptakan sinergisitas kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, dalam mengelola kearsipan dan pemberdayaan perpustakaan sebagai sumber informasi sehingga bias menangkal terjadinya ancaman terhadap keberadaan arsip sendiri dari faktor alam ataupun manusia sendiri.

“Arsip merupakan bukti otentik yang harus dikelola dan disimpan sebaik mungkin. Keberadaan arsip sangat perlu mendapat apresiasi, sebab suatu saat kita pasti membutuhkannya,” papar Tidor disela-sela rapat sosialisasi.

Kemudian seperti penjelasan nara sumber dari Direktur Kearsipan Daerah ANRI, Widarno yang memaparkan secara rinci tentang Pengembangan Program dan Sumber Daya Pendukung Kearsipan.

Berawal dari bagaimana arsip diciptakan, dikelola dengan baik, dirawat dan disimpan untuk diabadikan selama-lamanya hingga sampai pada proses temu balik informasi yang mudah dilakukan.

Selain itu menyangkut tentang kesengajaan menghilangkan arsip, Widarno menambahkan, siapa saja dengan sengaja menghilangkan atau memusnahkan arsip bisa dikenakan denda Rp500 juta dan pidana penjara paling lama 10 tahun.

“Saya minta semua SKPD tidak mengabaikan masalah arsip apalagi meremehkanya makanya jangan main-main, ancaman ini tertuang dalam UU nomor 43 tahun 2009,” terang Widarno. (pr)

Rabu, 25 April 2012

Satpol PP Ngawi Razia Penambang Pasir

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Kerap kali warga dibuat resah terhdap ulah para penambangan pasir liar. Akhirnya Satpol PP Kabupaten Ngawi langsung melakukan penertiban terhadap penambang pasir yang memakai alat penyedot berupa mesin diesel di bantaran Bengawan Solo di Desa Sekarjati, Kecamatan Karanganyar, Selasa (24/4).

Setibanya dilokasi, petugas gabungan langsung melakukan pemantauan aktifitas penambangan pasir, kemudian petugas melakukan pembersihan di 3 titik lokasi tambang pasir mekanik di pinggiran Bengawan Solo yang biasa digunakan untuk mengoperasikan alat penyedotan selain itu para petugas juga mengamankan berbagai peralatan yang ada seperti drum dan pipa langsung dipotong untuk sita.

Sementara peralatan lainnya langsung dihanyutkan ke Bengawan Solo. Dari razia ini yang berhasil diamankan petugas dari 3 titik yang ada hanya 2 mesin diesel sedangkat 1 mesin diesel sudah dianggap berubah fungsi untuk sarana pengairan pertanian diwilayah tersebut.

“Pada awalnya kita mendapat laporan dari warga setempat bahwa diwilayah tersebut telah terjadi penambangan pasir secara liar dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak dari alat penyedotan sedangkan untuk penambang yang manual tidak kita amankan,” terang Peggy Yudo, Kasi Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satpol PP Ngawi.

Mesin diesel yang digunakan warga untuk alat penyedotan lanjut Peggy Yudo, tidak langsung diamankan akan tetapi para pemiliknya membuat surat pernyataan yang mengatakan bahwa mesin diesel tersebut akan dialih fungsikan menjadi alat penggerak untuk sarana irigasi pertanian.

Dengan disaksikan kepala desa setempat, kedua pemilik mesin diesel yang merupakan warga Desa Sekarjati atas nama Sigit Supriyadi dan Sugianto tidak akan melakukan penambangan pasir dengan memakai mesin diesel terhitung saat itu juga.

Peggy Yudo menyatakan razia digelar berdasarkan Perda Provinsi Jawa Timur Nomor I Tahun 2005 tentang pengendalian usaha penambangan pasir bermesin mekanik di kawasan sungai di Jawa Timur.

Dikatakanya, dengan adanya razia ini diharapkan kawasan sungai, terutama DAS Bengawan Solo, terbebas dari aktifitas tambang pasir mekanik yang dinilai merusak lingkungan di kawasan sungai. Terlebih dikawasan DAS Bengawan Solo ada beberapa titik yang tanggulnya jebol akibat erosi secara terus menerus yang diakibatkan penambangan pasir secara berlebihan.

Meskipun larangan penambangan pasir dikawasan DAS Bengawan Solo sudah lama diterapkan oleh pemerintah, ternyata tidak menyurutkan warga lainya yang melakukan penambangan pasir secara manual. Seperti dikatakan Suyono yang mengaku salah satu warga dari Desa Sekarjati, sekerasnya larangan mengambil pasir Bengawan Solo yang diberlakukan, tidak akan pernah menyurutkan nyalinya untuk beraktivitas seperti biasanya.

Menurutnya, rasa lapar lebih menakutkan ketimbang ancaman aparat apalagi dirinya mengaku harus membiayai anak-anaknya yang memasuki bangku sekolah sedangkan usaha lainya tidak pernah dia miliki. “Untuk mencukupi kebutuhan setiap harinya ya hasil dari pasir ini, untuk beralih ke usaha lain sama sekali tidak punya apabila ada petugas yang mau operasi ya kita terpaksa sembunyi-sembunyi,” beber Suyono.

Kepahitan yang dialaminya ternyata tidak hanya sewaktu-waktu berurusan dengan petugas, Suyono perlu beberapa hari untuk menjual hasil tambangnya berupa pasir hitam. “Kita perlu menunggu pembeli yang kadangkala sampai lima hari lebih, yang paling menyedihkan bilamana Bengawan Solo pas banjir terpaksa kita menundanya sampai banjir surut,” urainya lagi. (pr)

Selasa, 24 April 2012

Ancaman Merger Tak Perlu Ditanggapi Serius

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Dengan munculnya temuan dari Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang mengungkap Kabupaten Ngawi menempati urutan kelima pemerintah terboros dalam hal belanja pegawai, yaitu sekitar 73,0 persen. Langsung ditanggapi Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi.

“Pemborosan anggaran bisa saja terjadi salah satunya kenaikan gaji pegawai secara berkala selain itu dengan adanya gaji ke-13 tanpa diikuti disesuaikan dengan penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU),” terang Antok (panggilan akrab Dwi Rianto Jatmiko-red) dirumahnya, Minggu (22/4).

Dengan tidak adanya revisi Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat ke daerah maka beban kekurangan anggaran tetap ditanggung pihak daerah.

“Sehingga setiap kali kekurangan DAU dari pusat, Pemkab Ngawi terpaksa menalangi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), secara jelas program lain untuk kepentingan rakyat banyak yang tersedot,” urainya.

Apalagi tambah Antok, kabupaten lain yang justru 80 persen lebih anggaranya banyak terkuras untuk belanja pegawai malah tidak terakomodasi oleh Fitra. Namun, Antok tidak menyebutkan kabupaten mana yang dimaksud.

“Temuan Fitra sama sekali tidak menjadi ganjalan buat kita, justru pihak pemerintahan pusat perlu juga dikoreksi,”tegas Antok. Antok menjelaskan, dalam peluncuran dana perimbangan dari pusat DAU seharusnya melihat secara jelas posisi topografi Kabupaten Ngawi terlebih dahulu.

Secara jelas seperti yang dirasakan Kabupaten Ngawi saat ini setiap kali kenaikan gaji PNS tidak dibarengi dengan penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) apalagi sampai awal tahun ini tercatat jumlah PNS sebanyak 13.841 orang.

Selain dengan adanya ancaman Kabupaten Ngawi bakal dilikuidasi dan dimerger dengan daerah lain oleh Kemendagri. Legislator dari PDI-Perjuangan menjelaskan kalaupun benar adanya wacana yang dilontarkan pihak Kemendagri maka pihaknya menganggap terlalu prematur.

Meskipun demikian tambah Antok, diharapkan terhadap birokrasi untuk melakukan penghematan anggaran masing-masing satuan kerja (satker). Memang temuan Fitra selama ini memposisikan Kabupaten Ngawi pada urutan ke empat
kabupaten terboros dengan anggaran belanja pegawai di atas 70 persen.

Berikut 5 kabupaten terboros dalam anggaran versi Fitra, yang pertama Kota Langsa-Naggroe Aceh Darussalam 76,7 persen, Kabupaten Kuningan-Jawa Barat 74,0 persen, Kota Ambon-Maluku 73,4 persen, Kabupaten Ngawi-Jawa Timur 73,0 persen dan Kabupaten Bantul-Daerah Istimewa Yogjakarta dengan 71,9 persen. (pr)

Senin, 23 April 2012

Perjuangan Kartini Dimulai Dari Keluarga

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Keterpurukan moral yang sering membelenggu kaum perempuan menjadikan kebijakan tersendiri untuk menata kehidupan kedepan dari berbagai dimensi yang ada. Harapan yang demikian inilah sebagai bahan acuan dari Hj Antik Budi Sulistyono dalam menjebatani persamaan gender dengan kaum laki-laki.

Saat ditemui diruang pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi Hj Antik (panggilan akrab Hj Antik Budi Sulistyono-red) saat menghadiri berbagai kegiatan yang bernuansakan peringatan Hari Kartini pada tahun ini ada tiga hal mendasar yang perlu dibenahi perempuan Indonesia agar bisa ikut berkiprah untuk mengisi serta membangun bangsa.

Menurutnya, perempuan mempunyai peran sentral di lingkungan keluarga dengan demikian sosok perempuan yang tabah dalam memikul beban sebagai seorang istri, ibu, dan wanita yang baik kepribadiannya. “Posisi ibu rumah tangga dapat diakui sebagai sebuah profesi di mana anak tumbuh dan berkembang pertama kali di dalam lingkungan keluarga disinilah peran seorang ibu berada,” tegas Hj Antik, Senin (23/4).

Meskipun demikian, Hj Antik menyorot perempuan sekarang ini yang dinilai kurang berkualitas dibanding perempuan masa silam. Terlebih akhir-akhir ini seperti diwilayah Ngawi banyak ditemukan berbagai kasus yang menyeret derajat serta martabat perempuan. “Kadangkala permasalahan ekonomi dijadikan alasan bagi kaum perempuan untuk terjun kedalam suatu komunitas yang justru menjatuhkan wibawa dan martabatnya sendiri,” ungkapnya.

Kemudian pada kegiatan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April lalu, meskipun tidak ada acara yang sifatnya seremonial namun terlihat para pejabat dilingkup Pemkab Ngawi memakai pakaian ala Kartini. Untuk pejabat tingkat struktural bagi laki-laki memakai pakaian surjan lurik dan untuk kaum ibu dengan memakai kebaya lengkap sanggulnya.

Sementara dihari yang sama masih bernuansakan peringatan Hari Kartini, di SMKN 2 Ngawi menggelar fashion show yang diikuti para siswa dan guru. Yang menarik dari kegiatan ini meskipun kontes fashion show tidak diadakan diatas catwalk seperti biasanya namun, kegiatan fashion show cukup digelar diatas rumput hijau halaman sekolahnya dengan diikuti sekitar 200 siswi dan tidak ketinggalan para guru perempuan juga ikut andil didalamnya.

“Baru kali ini kita mampu mengadakan acara yang demikian ini sejak sekolahan ini berdiri pada 2004 lalu,” terang Mu’in Spd, Kepala SMKN 2 Ngawi. Tambahnya, secara spesifik dari kegiatan tersebut untuk memperkuat jati diri sebagai perempuan dengan segala ekspresinya selain itu menggali potensi yang ada dari para peserta yang ikut kontes fashion show. (pr)

Minggu, 22 April 2012

Diduga kuat Balita satu tahun jadi korban penculikan tetangga sendiri

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Kini Wisnu Hadi (35 th) dan Dian Pitaloka (30 th) pasangan suami istri dari Dusun Pojok, Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota harus kehilangan putri semata wayangnya yang baru berumur satu tahun, Karisha Ayu Asharo, yang diduga diculik tetangga dekatnya sendiri Sabtu (21/4).

Kejadian yang cukup menggerkan warga sekitar tersebut bermula pada pagi itu keluarga Wisnu Hadi didatangi Eka Sri Puastiningsih (20 th) yang merupakan tetangga dekatnya.

Dengan alasan hanya dolan seperti yang biasa dilakukan pelaku terhadap rumah korban, tidak berselang lama Eka Sri Puastiningsih berpura-pura mengajak Karisha Ayu Asharo pergi kerumahnya.

Tanpa ada rasa curiga, Dian Pitaloka langsung menyerahkan putrinya yang baru beranjak bisa jalan ini. Setelah hampir beberapa jam lamanya Karisha Ayu Asharo tak kunjung dikembalikan kepada Dian Pitaloka.

Dengan merasa was-was Dian Pitaloka bersama suaminya Wisnu Hadi mencoba mendatangi rumah pelaku untuk mengajak pulang putrinya. Akan tetapi setelah sampai dirumah pelaku, kedua orang tua korban tidak mendapati putrinya apalagi Eka Sri Puastiningsih.

“Awalnya pelaku datang kesini bermain, lantas menggendong anak saya dan dibawa pulang kerumahnya, saya gk curiga, tapi kok sampai lama tidak dikembalikan terus saya cari kerumahnya tau taunya gak ada di rumah. saya telpon katanya diajak ke pasar, saya suruh pulang. saya telpon lagi nomornya sudah tidak aktif,” terang Wisnu Hadi.

Tidak mau kecolongan, Wisnu Hadi langsung melaporkan kejadian yang baru saja terjadi terhadap anaknya ke Polsek Kota Ngawi.

“Dia memang sudah biasa kesini, gak ada firasat apa apa, perasaan saya ya sedih dengan kejadian ini, saya berharap anak saya dipulangkan dengan keadaan sehat, tolong kembalikan anak saya,” urai Dian Pitaloka dengan nada menangis.

Setelah menerima laporan adanya dugaan penculikan terhadap bocah dibawah umur, pihak petugas kepolisian setempat langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Namun, sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian sendiri belum bisa mengetahui keberadaan pelaku terlebih apa motifnya. (pr)

Sabtu, 21 April 2012

Maknai Hari Kartini dengan kesederhanaan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Tak pernah kadaluwarsa bicara soal emansipasi di negeri ini. Pandangan warga kelas dua bagi kaum Hawa kadung melekat, sedikit demi sedikit kian terkikis. Simbul persamaan Gender yang sempat diusung RA kartini juga bisa terwakili oleh sosok Bu Munadji yang giat Bantu suami kelola bengkel tambal bannya.

Wanita paruh baya yang biasa di panggil Mbok Dji (58) ini mengaku , telah memulai usahnya sekitar tahub 1974 silam.

Bersama suaminya, Munadji (65) nekat pindah dari kampung halamannya Kediri dan mengontrak dibilangan perempatan Desa Ngrambe Ngawi. “Dulu kami berdua hanya menambal ban Truck, karena waktu itu roda dua belum sebanyak sekarang.” Terngang mbok Dji.

Pasangan yang dikaruniai 2 anak dan 2 cucu ini menambahkan bahwa dengan usaha yang ditekuninya kini membuahkan hasil.

Seiring waktu berjalan usahanya bertambah, seperti menerima bengkel mesin spesialis sepeda motor matic.

“Bapak yang menangani bengkel mesinnya, dan saya tetap membantu menambal ban.” Jelas mbok Dji, yang tak dapat dipungkiri, kini perekonomiannya meningkat, terbukti untuk ke dua anaknya telah dibuatkan rumah sendiri-sendiri serta memiliki sebuah kendaraan roda 4.

Nampaknya lewat sebuah kumpulan surat-surat Kartini yang terkenal dengan julukan Door Duisternis tot Lich , menjadi bukti bahwa wanita kini tak bisa dipandang sebelah mata.

Sebagai penghormatan atas jasanya sebagai pelopor kebangkitan perempuan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 21 April sebagai hari lahir Kartini dan sekaligus juga menetapkan Raden Adjeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang di peringati setiap tahun. Dan sekarang di kenal dengan Hari Kartini. (kun)

Jumat, 20 April 2012

Pengembangan UMKM Lewat Karisma Pawirogo

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Guna menjembatani antara pelaku usaha UMKM dengan pihak mitra kerja melalui Pameran Potensi Ekonomi Daerah di forum Regional maupun Nasional terbentuklah kerjasama melalui Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) yang dilaksanakan di Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem di Kabupaten Ngawi, Selasa (17/4).

Dengan terciptanya Karisma Pawirogo (Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Magetan, Pacitan, Ngawi dan Ponorogo) sangat diharapkan terjalin kerjasama dibidang penelitian, pariwisata, perhubungan, kehumasan, dan pemerintahan akan tetapi yang lebih penting pengembangan dibidang kesejahteraan masyarakat lewat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pada kesempatan kerjasama lintas daerah dengan tercapainya MoU ini telah beberapa kali digelar temu mitra sehingga setiap daerah nantinya lebih mengoptimalkan potensi yang ada, baik antar sektor bidang UMKM maupun matchmaking antara usaha UMKM dengan sektor lain seperti Pariwisata.

Apalagi akhir-akhir ini yang cukup diperhitungkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata, terlebih pariwisata untuk di Kabupaten Ngawi sendiri perlu adanya sentuhan yang menghasilkan nilai investasi untuk kedepanya.

Akan tetapi keterbatasan anggaran APBD mengakibatkan Kabupaten Ngawi belum bisa berbuat banyak tanpa menggandeng insvestor dari luar daerah.

Melalui MoU Karisma Pawirogo setiap daerah akan mampu lebih awal mengidentifikasikan potensi dan produk unggulan daerah yang dapat menjadi daya tarik para pengusaha dan investor untuk dikembangkan.

Dengan demikian daya tarik tersebut disosialisasikan dengan harapan para investor dapat tertarik serta menanamkan modalnya di Kabupaten Ngawi serta daerah lainya.

Dari semua program yang ada tersebut, masih dibutuhkan kerajasama sinergis dari kalangan usaha dan perbankan untuk pembiayaan UMKM. Sehingga pihak perbankan sendiri lebih memberikan akses yang lebih terbuka bagi kalangan masyarakat. (pr)

Kamis, 19 April 2012

Sebanyak 130 Senjata Api Anggota Polres Ngawi Ditarik

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur, secara serentak memeriksa seluruh senjata api anggotanya oleh pihak Propam, Senin (16/4), pascakasus penembakan yang dilakukan anggota Polsek Bendo, Magetan, Briptu Andhika kepada M Fauzi beberapa hari lalu.

Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa pemeriksaan senjata api ini merupakan atensi langsung dari Kapolda Jawa Timur saat telekonfrensi dengan seluruh kapolres yang ada.

“Semua senjata api yang digunakan setiap anggota polres dan seluruh polsek kita periksa untuk mengetahui ijin pakai dan kondisi senpi itu sendiri,”terang AKBP Eddy Junaedi

Selain itu pemeriksaan senjata yang dipijampakaikan kepada anggota serta dinas untuk mengantisipasi penyalahgunaan senjata api oleh anggota Polres Ngawi. Menurut Kapolres Ngawi, Setidaknya ada dua jenis senjata api yang digunakan anggota kepolisian, antara lain senjata api jenis laras pendek dan senjata api laras panjang.

Akan tetapi untuk kali ini yang diperiksa hanya senjata api genggam jenis pistol revolver. "Pada dasarnya pemeriksaan senpi akan diketahui jika kondisi senjata api maupun amunisi masih bagus dan layak pakai. Selain itu tidak ada peluru yang hilang karena setiap penggunaan peluru oleh anggota, bersangkutan harus wajib melaporkan,”ungkapnya.

Lanjut AKBP Eddy Junaedi, dalam aturan kepolisian, sudah ada prosedur pemakaian dan jadwal pemeriksaan senjata api dalam jangka waktu tertentu.

Jangan sampai senjata api dipakai oleh anggota dengan tingkat emosinya tinggi atau temperamental.

Dengan demikian untuk dapat memegang senjata api setiap anggota pasti dilakukan serangkaian tes psikologi dalam setiap tahunya. Dan hasil dari pemeriksaan senjata api yang dilakukan dihalaman Mapolres tersebut, berhasil menarik senjata api jenis pistol revolver sebanyak 130 pucuk dan amunisinya dari total 140 pucuk yang dimiliki Polres Ngawi.

Sedangkan Senjata api yang belum berhasil ditarik hal tersebut dikarenakan masih dibawa oleh anggota untuk pengamanan sejumlah obyek vital dilapangan. (pr)

Rabu, 18 April 2012

Siti tak sempat selesaikan UNAS di hari terakhir

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Sudah menjadi kehendak Sang khalik, Siti Hanifah (16 th) seorang siswi peserta ujian UNAS dengan nomor 18-103-188-5 dari SMKN 1 Ngawi tak sempat selesaikan Unas di hari terkhir lantaran meninggal dunia di salah satu rumah sakit swasta yang tidak jauh dari sekolahanya sekitar pukul 18.00 WIB, Selasa (17/4).

Kematian Siti Hanifah yang begitu mendadak membuat kaget para teman satu sekolahnya begitu juga guru yang saat itu lagi mengerjakan UNAS di hari terakhir.

“Dia meninggal setelah sakit satu hari memang pada hari pertama itu Siti Hanifah mengeluhkan sakit pusing dan sakit disekujur tubuhnya ," terang Djarot Nugroho, Kepala Sekolah SMKN 1 Ngawi.

Ia menceritakan anak kedua dari pasangan Mustakim dan Pariyati dari Dusun Grojogan, Desa Kalang, Kecamatan Pitu berdasarkan laporan yang diterima dari pihak keluarga, Siti Hanifah memang sudah lama menderita sakit pusing dan kejang.

Bahkan orangtuanya sempat melarangnya untuk ikut ujian karena kondisinya yang lemah tetapi yang bersangkutan nekat mengikuti UNAS.

“Pada kondisi sebelumnya siswi ini memang punya keluhan penyakit, mungkin takut ketinggalan dari teman-temanya yang mengikuti UNAS jadi mungkin saja siswi ini memaksakan diri memang siswi yang meninggal ini cukup berprestasi serta mempunyai kedisiplinan cukup tinggi, padahal masih ada UNAS susulan bila kondisi peserta tidak memungkinkan,” tambah Djarot Nugroho.

Menurut teman sebangkunya, Nuning Sulistyawati, menceritakan Siti Hanifah mulai mengeluhkan sakit pusing setelah pulang dari Ponorogo saat mengikuti medical untuk keperluan syarat administrasi untuk bekerja di salah satu perusahaan di Malaysia mendasar program dari SMKN 1 Ngawi setiap akhir tahunya. karena terlalu semangatnya Siti Hanifah tetap bersikeras mengikuti ujian ke sekolah.

“Pada ujian dihari pertama itu saya menjemput korban, memang tiap hari berangkat dan pulangnya bersama saya dan dirinya mengeluhkan badanya lemas dan sakit disekujur tubuhnya pada saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia, Hanifah(panggilan akrab Siti Hanifah-red)selalu menyandarkan kepalanya dibangku,” ungkap Nuning Sulistyawati.

Namun, setelah pulang dari sekolah kondisi Siti Hanifah justru memburuk kemudian oleh pihak keluarganya langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Setelah satu hari mendapatkan perawatan Siti Hanifah menghembuskan nafas terakhirnya. “Yang jelas Siti Hanifah orangnya baik dan selalu berprestasi, dirinya tidak pernah membolos,” lanjut Nuning Sulistyawati.

Sementara Gunadi Ash Chidiq, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Ngawi membenarkan kematian salah satu siswi dari SMKN 1 Ngawi.

“Kemarin petang dapat informasi siswi atas nama Siti Hanifah meninggal dunia di rumah sakit, dan kita tidak bisa menyalahkan siapa pun karena sudah takdir,” kata Gunadi Ash Chidiq. Atas kematian peserta UNAS tersebut tambah tambahnya, sebagai bahan evaluasi untuk tahun depan.

“Jadi kedepanya, terhadap peserta UNAS apabila mempunyai keluhan sangat diharapkan cepat memberikan informasi kepada sekolahan yang bersangkutan pada dasarnya apabila peserta ada halangan darurat maka dapat mengikuti UNAS susulan dan pihak Dinas Pendidikan Ngawi menyampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya atas kematian Siti Hanifah,” ungkapnya.

Sementara pada bagian lain ketika ditanya mengenai pelaksanaan UNAS di Kabupaten Ngawi, ia mengatakan pada umumnya masih berjalan dengan baik dan normal sampai hari terakhir. (pr)

Selasa, 17 April 2012

Cemari lingkungan, Pabrik Pupuk Organik didemo warga

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |Lantaran bau busuk yang makin menyengat, yang diduga berasal dari limbah pabril Pupuk Organik, membuat gerah warga Desa Kedungprahu Kec. Padas Ngawi ini nekat nglurug kantor desa setempat dan menuntut untuk menutup pabrik yang dikelola CV Alam Karimah tersebut(17/4).

Diperkirakan keadaan ini sudah satu tahun warga sekitar pabrik tidak kuat menahan bau busuk serta debu yang dikeluarkan pabrik pupuk organik berbahan baku kotoran tersebut apalagi lokasinya berada di areal pemukiman padat penduduk.

“Sebetulnya sudah berulang kali kita memberikan peringatan terhadap pemilik pabrik pupuk organik itu namun kenyataan yang ada dari pemiliknya hanya memberikan solusi yang tidak jelas arahnya,” terang Joko Purwanto, seorang warga Dusun Mendalan, Desa Kedung Prahu.

Dari aksi demo tersebut dimediatori oleh Kepala Desa Kedung Prahu, Sunarto, dibantu dari kalangan Muspika Kecamatan Padas untuk mempertemukan warga dengan Sugeng Riyanto selaku pemilik CV Alam Karimah.

Tarik ulur antara tuntutan warga dengan solusi yang ditawarkan dari CV Alam Karimah cukup memakan waktu, dimana solusi yang ditawarkan Sugeng Riyanto akan mendatangkan mesin pembuang limbah yang mampu menekan pencemaran, akan tetapi para pendemo tetap bersikukuh pada tuntutanya yakni segera menutup produksi pabrik pupuk oraganik.

Setelah dua jam lebih tuntutan dari warga sekitar pabrik akhirnya dikabulkan oleh Sugeng Riyanto selaku pemilik CV Alam Karima dengan membuat surat pernyataan, yang isinya berjanji akan menutup pabrik miliknya serta merelokasi ke tempat lain yang lebih aman dari pencemaran limbah pabrik miliknya.

Masih yang dijelaskan Joko Purwanto, suara bising operasional produksi selama 24 jam dari pabrik pupuk organik yang jaraknya hanya beberapa meter dari perumahan warga cukup mengganggu. Apalagi sumber air sumur yang dipakai warga untuk kebutuhan masak dan minum turut tercemar (berbau).

“Yang paling kita rasakan saat musim kemarau, baunya yang menyengat sampai dimana-mana hingga ke desa-desa sekitar sini karena baunya itu terbawa hembusan angin,” beber Joko Purwanto.

Sugeng Riyanto meskipun menerima tuntutan dari warga dengan menutup tempat usahanya namun menolak jika dikatakan telah mencemari lingkungan disekitar pabrik miliknya.

“Kalau dikatakan telah terjadi pencemaran saya kira tidak demikian, soalnya sarana pembuangan limbah seperti septic tank, cerobong asap setinggi 25 meter dan pagar pabrik dengan tinggi 5 meter sudah dipenuhi,” sanggah Sugeng Riyanto.

Tambahnya, sebelum pabrik pupuk organik yang mampu memproduksi 10 ton pupuk dalam per harinya didirikan, para warga sudah menyetujui. “Selain itu dengan adanya tempat usaha saya itu bias menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitarnya,” pungkasnya. (pr)

Senin, 16 April 2012

NGAWI: Hari Pertama Unas Di Ikuti 7983 Siswa

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI  |Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) dihari pertama, Senin (16/4,) diikuti 7983 pelajar setingkat SMA/MA dan SMK dari 65 lembaga pendidikan di Kabupaten Ngawi dengan mengerjakan 50 soal ujian Bahasa Indonesia dengan waktu maksimal 120 menit.

Di hari kedua para siswa akan mengerjakan pelajaran Bahasa Inggris. Sementara itu untuk hari terakhir, pelajaran yang diujikan yakni matematika yang biasanya menjadi momok menakutkan para siswa, Rabu (18/4) nanti.

"Persiapan dari segi siswa sendiri, kami telah melakukan 'try out' dan penambahan jam belajar siswa melalui bimbingan belajar di masing-masing sekolah. Sedangkan dari segi guru juga telah diberikan pengarahkan dari dinas dan tim rayon," tegas Gunadi Ash Shidiq, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Ngawi seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa sekolah yang melaksanakan Unas.

Sesuai peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang prosedur operasi standar ujian nasional.

Maka Dinas Pendidikan Ngawi menerjunkan ribuan pengawas dengan sistem silang. Yakni, guru di suatu sekolah tidak diperkenankan menjadi pengawas di sekolahnya sendiri.

Namun, harus menjadi pengawas di sekolah lain. "Hal ini kita lakukan untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan para siswa, dan selain itu untuk mengantisipasi upaya kecurangan yang dilakukan guru kerja sama dengan siswanya dalam mengerjakan soal-soal ujian. Pengawas silang ini juga sesuai dengan standar dari pusat dalam pelaksanaan Unas tahun ini," papar Gunadi Ash Shidiq.


Dengan demikian sanksi yang akan diberikan kepada siapa saja yang terbukti melanggar Prosedur Operasi Standar (POS) Unas 2011/2012.

Diantaranya bagi seluruh peserta Unas yang melanggar tata tertib diberi peringatan pengawas ruang Unas. Apabila peserta sesudah diberi peringatan tetapi tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta Unas tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan dimuat dalam berita acara.

Kemudian untuk pengawas ruang Unas serta pengawas dari satuan pendidikan yang melanggar ketentuan POS akan dibebastugaskan dan diganti yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan Unas tahun berikutnya.

Semua pelanggaran yang dilakukan pengawas ruang Unas dan sekolah yang menyelenggarakan Unas maka akan dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan dan akan diberi sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.

“Untuk sekolah sini yang mengikuti Unas ada 290 siswa dan mudah-mudahan sukses semua seperti tahun lalu,” kata Kepala SMK Negeri 1 Paron, Parjono kepada wartawan.

Sementara Abimanyu,Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi mengatakan, untuk Unas tahun ini tidak ada ujian ulang dan untuk standart kelulusan masih sama seperti tahun sebelumnya yakni siswa harus mendapat nilai 5,5 baru bisa lulus Ujian Nasional (UN) dengan bobot pembagi juga tetap 40:60, yakni 40 persen dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah dan 60 persen dari nilai Unas. Namun, nilai para siswa dapat dikatrol dengan nilai lokal sebagai bahan perbandingan 40 persen nilai lokal dan 60 persen nilai hasil Unas. (pr)

Minggu, 15 April 2012

Bocah SD Tewas Tenggelam Di Bengawan Solo

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang | LPSE ngawi |Seorang siswi SD yang baru duduk di kelas lima ditemukan tewas tenggelam di Bengawan Solo, Minggu siang (15/4). Korban adalah Mutiara Rahmadhani (11 th), warga RT 01/RW 04 Dusun Bate, Desa Kebon, Kecamatan Paron, Ngawi.

Informasi yang berhasil dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa yang menimpa anak pertama dari dua bersaudara pasangan dari Sungkowo (42 th) dan Tutik (35 th) itu, bermula saat korban sekitar pukul 08.30 WIB diajak beberapa temanya mandi dipinggir Bengawan Solo.

Korban langsung menerima ajakan teman sebayanya yakni Reli, Wahyu dan Yoga, ketika ketiga temanya sudah mulai asyik bermain air korban hanya duduk-duduk dipinggiran Bengawan Solo dengan alasan tidak bisa berenang.

Saat itulah korban terpeleset jatuh ke aliran Bengawan Solo yang saat itu lagi banjir, korban sudah berusaha teriak dengan melambaikan tangan pertanda dirinya tenggelam.

Namun, ketiga bocah lainya tidak mampu berbuat banyak karena korban langsung tenggelam diterjang derasnya aliran Bengawan Solo. “Tya (panggilan akrab dari korban-red) tiba-tiba terpeleset masuk ke air dan tidak muncul lagi ke permukaan,” terang Yoga, bocah lelaki teman korban.

Menurut Nuri (35 th) seorang warga yang tidak jauh dari rumah korban dan merupakan salah satu saksi mata menjelaskan, saat dirinya hendak melihat mesin diesel yang ada di sawah melihat ketiga bocah duduk dipinggiran Bengawan Solo dengan wajah ketakutan.
Setelah ditanya ketiga bocah tadi menyebutkan Tya (korban) tenggelam saat mandi dan lama tidak muncul ke permukaan air.

“Langsung saja saya menjeburkan diri untuk mencari korban dilokasi tersebut, tetapi setelah saya tidak menemukan akhirnya saya meminta bantuan warga lainya untuk ikut mencari keberadaan korban.

” beber Nuri. Setelah melakukan pencarian sekitar tiga jam lebih, sekitar pukul 12.00 WIB tubuh korban berhasil ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Melihat anaknya tewas, kedua orang tua korban langsung berteriak histeris sambil menyebut nama anaknya yang tewas itu. “Setahu saya korban memang baru kali ini mandi di Bengawan Solo itu meskipun dekat dengan rumahnya,” tambah Nuri.

Jenasah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi guna di otopsi untuk mengetahui penyebab kematianya. Setelah diyakini penyebab dari kematianya, jenasah korban langsung disemayamkan ke rumah duka untuk dimakamkan di TPU setempat.

Sementara Kapolsek Paron, AKP Sukisman, membenarkan kematian korban setelah tenggelam di Bengawan Solo saat mandi bersama ketiga temanya. “Karena korban ini tidak bisa berenang maka langsung tenggelam dan lokasinya saat korban mandi memang agak dalam,” tegas AKP Sukisman. (pr)

Sabtu, 14 April 2012

Terlilit hutang, bu RT nekat ngembat Motor

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Benar saja. Kadang niat jahat timbul karena hal yang sepele. seperti, wanita yang biasa disapa Bu Rt (42), karena suaminya sebagai Ketua Rukun Tetangga dilingkungannya, Nekat ngembat sepeda motor jenis Suzuki Spin (AE 6466 TT) dibilangan Jalan A. Yani Ngawi hanya lantaran terlilit hutang. Karuan, petugaspun kini meringkusnya.

Sementara pemilik sepeda motor, Galuh, 40 th, warga Dusun Balong, Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota mengaku pada saat terjadinya peristiwa, pelaku berpura-pura meminjam sepeda motornya miliknya.

“Saat saya sedang jalan-jalan di jalan Ahmad Yani ada seorang ibu meminjam motor dengan alasan ada kepentingan mendadak, meskipun sebelumnya saya belum kenal dengan pelaku karena untuk kepentingan, ya terpaksa saya serahkan,” terang Galuh, beberapa hari lalu.

Setelah berhasil mengelabui korban, Aminah, Nama asli Bu RT ini, langsung menggadaikan sepeda motor keseorang warga yang ada di Kecamatan Paron. Uang dari hasil gadaian tersebut oleh Aminah dipakai untuk plesir ke kampung halamanya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

‘’Setelah dapat uang dari gadaian itu saya langsung pulang ke Sumatera, kemudian uang tadi saya pakai untuk membayar hutang –hutang saya sebelumnya,” kata Aminah. Kemudian dirasa uang hasil kejahatanya habis, Aminah pulang ke rumah suaminya yang ada di Maospati. Karena sudah menjadi atensi pihak petugas, setelah sampai dirumah Aminah langsung ditangkap satuan reskrim Polres Ngawi.

Sementara Kasatreskrim Polres Ngawi,AKP Sukono, saat dikonfirmasi membenarkan aksi nekat yang dilakukan pelaku. Dengan demikian pelaku pencurian di ancam pidana penjara selama 7 th sesuai dengan dengan pasal 362 KUHP yakni pencurian di siang hari tidak hanya itu saja petugas juga mengamankan 3 orang penadah yang diantaranya Sundari warga asal Kebon , Arifin warga asal Mangge dan Eko warga asal Sendang kraton dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun lebih, sesuai dengan pasal 480 yakni penadah barang-barang kriminalitas. (pr)

Jumat, 13 April 2012

Ngawi BOROS, Kanang malah termotivasi dari temuan Fitra

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Kanang sapaan akrab dari Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono angkat bicara terkait temuan Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang mencatat daerah yang dipimpinya terboros dalam pengelolaan anggaran dengan peringkat ke-4 se-Indonesia dan peringkat pertama di Jawa Timur.

'' Kita tidak menyalahkan temuan Fitra itu justru menjadikan cambuk bagi kita untuk melakukan pembenahan berbagai sektor,'' terang Kanang. Sebagai langkah yang harus diambil untuk menekan terkurasnya anggaran pihaknya mengambil kebijakan dengan mengusulkan pensiun dini bagi kalangan PNS. Selain itu untuk tahun ini Kanang tidak bakal menerima rekrutmen CPNSD kemudian keberadaan tenaga honorer K1 yang sempat mencuat beberapa hari lalu, pihaknya masih mengevaluasi mendasar kebutuhan PNS.

Dilain sisi temuan Fitra selaku Bupati Ngawi memberikan nilai tersendiri untuk lebih memacu kinerjanya selama ini. Meskipun Kabupaten Ngawi terancam bakal dilikuidasi dan dimerger dengan daerah lain oleh Kemendagri, Kanang tetap berupaya melakukan penghematan anggaran yang ada.

Pihaknya mencotohkan dengan dilakukanya penghematan anggaran disatuan kerja lembaga eksekutifnya selain itu juga penghematan hasil deviden Bank dan yang lebih utama peningkatan PAD selama ini. ''Meskipun di Kabupaten Ngawi sempat devisit anggaran sesuai kenyataan yang ada mampu keluar dari permasalahan tersebut tanpa harus melakukan peminjaman kepada pihak lain untuk menutupi anggaran pada waktu itu,'' beber Kanang. Lanjut Bupati Ngawi, rencana yang dilakukan Kemendagri justru terlalu prematur dengan menilai terjadi pemborosan anggaran selama ini. ''Buktinya Kabupaten Ngawi masih bisa melakukan pembangunan sesuai rencana yang ada, misalkan perbaikan insfrastruktur jalan dan pemenuhan peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat,'' tambah Kanang.

Rasa optimis yang dilontarkan Bupati Ngawi yang masih sanggup melakukan pengelolaan anggaran sesuai posnya masing-masing setelah Fitra menilai 73 persen anggaranya dipakai untuk belanja PNS. Bila kondisi yang demikian ini dibiarkan dalam kurun waktu lima tahun mendasar survey Fitra, Kabupaten Ngawi terancam bangkrut.

Memang temuan Fitra selama ini bukan tanpa alasan, berbagai faktor yang cukup mempengaruhi pembekakan anggaran pemkab salah satunya untuk belanja terhadap PNS yang masih aktif sebanyak 13.841 orang. Sudah jelas jumlah PNS yang membludak tidak sesuai dengan standarisasi topografi wilayah Kabupaten Ngawi yang hanya berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa orang.

Dengan demikian tidak urung Kabupaten Ngawi harus merogoh kocek dalam-dalam senilai Rp 60 miliar setiap bulanya dan dalam satu tahunya sekitar Rp 720 miliar untuk menggaji pegawainya. Dari besarnya jumlah PNS yang berkutat dilingkup kedinasan Kabupaten Ngawi penyumbang terbesar dari Dinas Pendidikan dimana jumlah PNS yang ada sebanyak 8.354 orang dan disusul dari Dinas Kesehatan jumlah PNS nya tercatat 1.216 orang. (pr)

Kamis, 12 April 2012

Ternyata berteknologi dibutuhkan perilaku yang santun

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Apa jadinya bila teknologi digunakan dengan sembrono. Maka jadinya kini dunia pendidikan kembali digemparkan dengan beredarnya adegan seronok yang diduga sengaja direrekam dalam perangkat tenologi yang melibatkan seorang siswi berinisial S seorang pelajar disalahsatu SMK di Ngawi.

Dapat dikabarkan bahwa pihak Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Ngawi, Gunadi Ash Shidiq, membenarkan keberadaan adegan yang terbungkus format MP4 dengan durasi lebih dari 6 menit tersebut langsung dari pihak sekolahan tersebut.

“Pemanggilan orang tua siswi pada dasarnya hanya kroscek, lantaran wajahnya mirip dengan yang ada di video itu dan kenyataan yang ada siswi tersebut sudak mengakui kalau yang main itu memang dirinya,” urai Dikmen Dinas Pendidikan Ngawi, Gunadi Ash Shidiq.

Sementara dari jajaran Polrses Ngawi saat ini sudah mengetahui aksi yang dilakukan pelajar tersebut.

“Kita masih menyelidiki kebenaranya dan siapa yang mengedarkan video itu,” terang Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Sukono. (pr)

Rabu, 11 April 2012

Ditengarai pihak BKD sengaja bungkam terkait tercecernya ke 39 Honda

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Pupus sudah harapan ke-39 tenaga honorer daerah (Honda) kategori 1 (K1) Pemkab Ngawi. Selain kesannya disingkirkan dari daftar seleksi BKN kini harus legowo lantaran aduannya bakal kandas di tengah jalan. Terbukti, undangan dari komisi I DPRD Ngawi yang dilayangkan pada pihak BKD tanggal 9 lalu guna dimintai kejelasan system verivikasi tak digubrisnya.

“Seharusnya BKD segera membeberkan informasi yang ada kepada kita dari BKN yang katanya pada Jum’at kemarin sudah pulang dari Jakarta namun sampai hari ini nyatanya belum hadir, yang jelas kecewalah kita disini,” ungkap Maryoto, Ketua Komisi I DPRD Ngawi.

Kekecewaan yang dilontarkan Maryoto sudah jelas masuk akal, apalagi komisinya membidangi hokum dan pemerintahan telah didesak oleh puluhan tenaga honorer K1 yang tidak lolos pada minggu kemarin. Selain itu rencananya akan diadakan hearing secara terbuka terpaksa dibatalkan lantaran Djono tidak bisa dihubungi pihaknya.

“Beberapa nomor hand phonenya yang ada sudah kami hubungi nyatanya malah tidak aktif,” tambah Maryoto. Akhirnya pada waktu yang sama hearing hanya digunakan untuk menampung semua aspirasi yang disampaikan perwakilan tenaga honorer.

“Jadi percuma kalau hearing tanpa hadirnya BKD soalnya mereka cukup kompeten mengenai masalah ini ditingkat daerah, yang menjadi bahan pertanyaan kita kenapa 98 tenaga honorer K1 ini melakukan pemberkasan secara bersama akan tetapi yang lolos hanya 59 orang dan yang tersisa apakah ada faktor tertentu yang menyebabkan mereka gagal,”beber legislator dari PKS.

Dengan mokongnya BKD yang dianggap mengingkari janji, sejumlah anggota komisi I DPRD Kabupaten Ngawi dan perwakilan tenaga honorer K1 secara geregetan berencana berangkat ke Jakarta menemui pejabat BKN yang berwenang. Rasa pesimis juga dilontarkan Khoirul Anam, salah satu anggota komisi I.

Dirinya menegaskan, terlihat jelas carut marutnya sistem verifikasi tenaga honorer K1 merupakan ada indikasi kecurangan oleh pihak-pihak tertentu dengan mengambil keuntungan.

“Kalau BKD ada itikad baik dengan tenaga honorer pastinya mereka membukakan diri dengan memberikan pejelasan dan jangan seolah-olah membelokan alur dari mekanismenya demikian juga kronologi sebagai ketentuan BKN dimana tenaga honorer yang tercecer tersebut juga harus diberi tahu penyebabnya ketidak kelolosanya,” jlentreh Khoirul Anam. (pr)

Selasa, 10 April 2012

Ngaku anggota Badan Intelejen Negara, palak jutaan Rupiah di SPBU Ngawi

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Hanya berbekal kartu indentitas palsu dengan mengatasnamakan BIN langsung menggasak uang jutaan rupiah di SPBU Kecamatan Mantingan-Ngawi pada beberapa hari yang lalu, Kelima komplotan ini langsung mengatakan kepada seluruh operator SPBU bahwa pihaknya datang dari Polda Jawa Timur untuk mengawasi penjualan di setiap SPBU yang ada di wilayah Jawa Timur

Arie Candra salah satu pelaku dari lima komplotan yang beraksi sekitar pukul 05.00 WIB berhasil dibekuk oleh satuan reserse kriminal Polres Ngawi di salah satu hotel dikawasan Sragen sementara keempat rekanya hingga saat ini masih menjadi buron pihak berwajib.

Menurut Suroso salah satu operator SPBU Mantingan menjelaskan pada sore itu didatangi sekelompok orang dengan mengendarai dua mobil yakni jenis Avansa dan Terios, sementara hanya mobil Terios yang dikenali oleh saksi yang bernopol H 8971 PM.

“Mereka mengaku sebagai anggota yang ditugaskan dari Polda Jawa Timur yang saat itu mengawasi penjualan di setiap SPBU menjelang kenaikan BBM yang direncanakan oleh pemerintah pada awal bulan ini,” terang Suroso. Lanjut Suroso, untuk meyakinkan mereka dari Polda Jawa Timur, seluruh komplotan berpura-pura mengawasi secara detail penjualan BBM yang dilakukan oleh para operator SPBU Mantingan.

“Kebetulan saat yang bersamaan ada pembeli memakai beberapa jerigen dan dilayani oleh operator SPBU disini, terus kata mereka pihak SPBU telah menyalahi aturan maka kalau tidak bisa memberi sejumlah uang maka SPBU akan ditutup,” beber Suroso.

Akhirnya mereka untuk menutup kasus penjualan BBM bersubsidi yang katanya telah menyalahi peraturan, pihak SPBU harus menyediakan uang sekitar Rp 3 juta. “Waktu itu yang bisa diberikan oleh SPBU hanya Rp 1.5 juta saja,” tambah Suroso.

Sementara keterangan dari Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Sukono mengatakan, penangkapan terhadap salah satu tersangka atas nama Arie Candra yang merupakan warga Sumedang-Jawa Barat setelah ada laporan dari SPBU Mantingan setelah adanya aksi penipuan tersebut.

"Dimana ada laporan dari SPBU Mantingan baru saja didatangi sekelompok orang dengan melakukan pemerasan sejumlah uang, tidak berselang lama anggota kami langsung melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil mengamankan satu orang dari lima komplotan yang ada,” jelas AKP Sukono.

Tambah Kasatreskrim Polrse Ngawi, komplotan ini mengaku sebagai anggota BIN yang ditunjukkan melalui kartu identitas yang diduga buatan sendiri oleh tersangka untuk mengelabui para korbannya.

Kemudian mereka melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang kepada pengelola SPBU dengan alasan pihak SPBU telah melakukan pelanggaran penjualan BBM bersubsidi. (pr)

Senin, 09 April 2012

Seorang Remaja Putri Nekat Terjun Dari Atas Jembatan Mantingan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Ririn Mayasari, 16 th, warga Dusun Kalongan, Desa Cemeng, Kecamatan Sambung Macan-Sragen nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun dari atas jembatan Mantingan, Kecamatan Mantingan-Ngawi pada Minggu, (8/4), sekitar pukul 18.30 WIB.

Korban seketika itu langsung terseret arus Bengawan Solo hingga sampai saat ini jasadnya masih belum diketemukan oleh keluarganya. Ririn Mayasari yang juga seorang pelajar kelas X disalah satu SMEA PGRI di Sragen diketahui nekat melakukan perbuatan konyol setelah pihak keluarganya dihubungi dari Polsek Sambung Macan – Sragen pada malam itu setelah terjadinya peristiwa. Kedua orang tuanya Mugino dan Parmi mendengar kabar putri pertamanya bunuh diri langsung menangis histeris.

Menurut Samidi salah satu tetangganya menjelaskan kronologinya, dimana pada hari yang nahas tersebut sekitar pukul 08.00 WIB, Ririn Mayasari diajak pacar lamanya yang berinisial AJ, 17 th, warga Dusun Munggur, Desa Plumbon, Kecamatan Sambung Macan untuk jalan-jalan ke Sarangan setelah pulang pada sore bukanya pulang ke rumah melainkan menuju jembatan Mantingan yang menghubungkan ke Kecamatan Karanganyar-Ngawi.

“Kemungkinan dari Sarangan sudah terjadi perselisihan keduanya, setelah sampai diatas jembatan Mantingan itu terjadi percekcokan dan terjadilah peristiwa tersebut,” terang Samidi. Lanjut Samidi, sebelumnya ajakan AJ oleh korban ditolak mentah-mentah dengan alasan sudah tidak menjadi pacarnya.

AJ ternyata tidak kehilangan akal juga dengan penolakan mantan kekasihnya itu, tidak berselang lama AJ meminta bantuan terhadap teman perempuanya yakni DY, 16 th, yang menjadi sahabat karib korban sebelumnya untuk membujuk agar korban mau diajak AJ untuk jalan-jalan.

Namun ada kesaksian yang cukup tragis dari Lamin,35 th, warga sekitar jembatan Mantingan yang mengaku mengetahui persis terjadinya peristiwa yang cukup menggemparkan warga ini. Lamin yang tuna wicara ini dengan bahasa isyaratnya menunjukan bahwa ada seorang remaja putri jatuh dari jembatan Mantingan setelah ditendang oleh seorang lelaki muda saat dirinya naik sepeda onthel dekat lokasi kejadian.

Sambil menunjukan lokasi jatuhnya korban dari atas jembatan, Lamin menjelaskan setelah kejadian jatuhnya korban melihat lelaki muda langsung melarikan diri ke arah selatan dengan sepeda motornya. Tambah Lamin, dirinya langsung mengejar korban yang terseret arus deras Bengawan Solo dari pinggir hingga beberapa puluh meter jauhnya akan tetapi gagal juga usaha Lamin untuk menolong korban.

Sampai berita ini diturunkan ratusan warga dari Desa Cemeng, Kecamatan Sambung Macan-Sragen masih mencari keberadaan Ririn Mayasari yang kemungkinan sudah meninggal terbawa derasnya arus Bengawan Solo yang saat itu banjir tanpa bantuan tim SAR.

Dibeberapa titik sepanjang aliran Bengawan Solo seperti di jembatan Nglondan sampai jembatan Ngunengan Kecamatan Pitu-Ngawi para warga memantau bilamana jasad korban diketemukan tetapi sampai hari Senin, (9/4), sekitar pukul 16.00 WIB keberadaan korban masih misterius.

Terkait aksi yang dilakukan Ririn Mayasari dari atas jembatan Mantingan, Kapolsek Mantingan AKP Suroso menerangkan memang pada malam itu menerima laporan dari keluarga korban bahwa Ririn Mayasari telah jatuh dari atas jembatan Mantingan.

“Kita masih mengembangkan peristiwa yang terjadi semalam itu apakah benar korban ini meninggal jatuh dari atas jembatan ataukah ada unsur lain, yang jelas korban belum ditemukan sampai saat ini,” jelas AKP Suroso, Kapolsek Mantingan. (pr)

Minggu, 08 April 2012

Baru selesai dibangun, Tanggul Kali Madiun ambrol, rusak dua rumah warga

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Tanggul penahan banjir di Kali Madiun yang terbuat dari bronjong, jebol sepanjang 50 meter dengan kedalaman 10 meter, akibatnya dua rumah warga di Dusun Kramat, Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan langsung roboh terseret banjir, Jum’at (06/4).

Kejadian berawal saat hujan mengguyur cukup deras di wilayah tersebut sehingga banjir tidak terelakan, luapan air dari Kali Madiun menerjang puluhan meter bronjong penahan banjir dan saat itu juga langsung ambrol.

Sehingga rumah milik Kusmarwan (45 th) dan Udin (38 th) warga setempat yang jaraknya hanya 3 meter dari bibir Kali Madiun sekitar pukul 02.30 wib ikut ambrol terbawa arus banjir Kali Madiun.

Untungnya dari kejadian ini tidak hanya korban jiwa namun, kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta. “Dini hari tadi ada suara gemuruh begitu dilihat ternyata sumbernya dari terjangan air yang merobohkan rumah,” terang Udin.

Dengan kejadian tersebut kontan saja Udin dan Kusmarwan yang dibantu beberapa warga disekitarnya malam itu juga langsung menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa seperti perabotan rumah tangga dan sisa-sisa bangunan. “Kita tidak bisa berbuat banyak dengan kejadian semalam, meskipun setiap musim penghujanya kejadian serupa sering melanda daerah sekitar sini,” urainya lagi.

Menurut Udin, bronjong penahan banjir yang ada disamping rumahnya baru selesai dibangun sekitar akhir Februari 2012. Akan tetapi sesuai kenyataan yang ada keberadaan bronjong tidak mampu menahan hempasan banjir yang terus menggerus tanah disekitar areal perumahanya.

“Seharusnya bronjong itu masih kuat menahan beban tanah diatasnya serta hempasan banjir, tetapi baru selesai satu bulan lalu kok jebol kan aneh,” imbuh Udin. Jebolnya bronjong sepanjang puluhan meter itu selain merobohkan dua rumah juga mengancam puluhan rumah warga lainya yang rata-rata jaraknya sekitar 3 meter dari bibir Kali Madiun.

Sebelumnya, dampak ambrolnya bronjong juga merobohkan 5 rumah warga sekaligus. Peristiwa tersebut kata warga lainya, terjadi pada musim penghujan tahun lalu dimana rumah milik Saning, Sarinem, Sani, Waisah dan Gono terseret banjir setelah bronjong yang ada dibibir Kali Madiun ambrol akibat gerusan air dibawahnya.

“Kalau dilihat dari kultur tanah disini memang labil terhadap erosi kalau membangun bronjong hanya asal-asalan ya demikian ini akibatnya,” kata Tono.

Bahkan tingkat erosi Kali Madiun lanjut Tono, dalam dua tahun terakhir mencapai puluhan meter ke arah tanah serta pemukiman warga. “Dulunya jarak rumah warga dengan Kali Madiun puluhan meter dan tidak seperti saat ini yang kita lihat, dan aliran Kali Madiun saat ini justru pindah diatas tanah warga akibat erosi yang terus-terusan ,” ungkapnya.

Terkait ambrolnya bronjong penahan banjir Kali Madiun untuk saat ini para korban belum menerima bantuan dari pemerintah dalam ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi.

Pihak BPBD sendiri saat dikonfirmasi masih melakukan pendataan terhadap korban, namun berjanji dalam waktu singkat akan meluncurkan beberapa bantuan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sementara Suprapto anggota komisi I DPRD Ngawi yang juga sebagai warga Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan angkat bicara.

Menurutnya, dengan ambrolnya bronjong sepanjang 50 meter yang dibangun oleh pihak Pembangunan Perumahan dan Nindra Karya (PP dan NK) Jakarta yang Kerja Sama Operasional (KSO) dengan Balai Besar Bengawan Solo tidak perlu saling menyalahkan. Hanya saja dirinya menyayangkan kepada pihak PP dan NK saat pembangunan bronjong dimulai sudah memasuki musim penghujan.

“Yang jelas saat bronjong dibangun yang jumlahnya sembilan belas trap atau lapisan tidak sampai pada dasar sungai sehingga bisa saja air menggerus bagian bawah bronjong yang tanahnya masih labil,” terang Suprapto. (pr)

Sabtu, 07 April 2012

Hadiri Hajatan: pulahan warga keracunan, 1 tewas

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Puluhan warga di Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi mengalami keracunan makanan dan satu orang meninggal, Sabtu (7/4). Keracunan massal ini untuk sementara diduga akibat para warga makan soto dan makanan lainya saat menghadiri hajatan selamatan dirumah Sukardi sebagai Kepala Dusun Kenongorejo.

Sebanyak 18 orang diantaranya terpaksa dibawa Puskesmas Bringin untuk menjalani rawat inap dan 48 orang lainya oleh dokter puskesmas setempat dinyatakan rawat jalan.

Menurut salah satu petugas Puskesmas Bringin pada umumnya para pasien mengalami gejala muntah, mual, panas dan berak sehingga diperlukan penanganan medis secepatnya.

Dari data yang dihimpun dari Puskesmas Bringin menyebutkan, keracunan massal tersebut mulai dirasakan warga sekitar pukul 10.00 WIB pada Kamis malam (4/4). Saat itu Sati (30 th) warga Dusun Bareng, Desa Kenongo Rejo mengalami mual dan muntah secara terus menerus disusul diare. Setelah kondisi Sati terus memburuk pihak keluarga akhirnya malam itu membawanya ke UGD Puskesmas Bringin.

“Sebelumnya saya ini menghadiri hajatan di rumahnya Sukardi, Kepala Dusun Kenongorejo yang saat itu sedang ada acara selamatan cucunya yang baru berusia tiga bulan namun, selang dua jam kepala saya pusing dan mual-mual,” terang Sati. Tidak berselang lama warga lainya menyusul mengalami keluhan seperti yang dialamai Sati. Satu persatu warga yang ada di Dusun Pule dan Dusun Bareng dilarikan ke Puskesmas Bringin untuk mendapatkan pertolongan.

Dengan peristiwa tersebut mendasar informasi yang ada tim gerak cepat dari Puskesmas Bringin yang terdiri surveylence, P2P, perawat dan petugas sanitasi langsung meluncur ke Desa Kenongorejo.

Tim gerak cepat Puskesmas Bringin terbagi dua, sebagian petugas membuka Posko pelayanan kesehatan dirumah Kepala Dusun Kenongo Rejo, Sukardi, dan petugas lainya mengambil sample makanan dirumahnya Sukri untuk di uji dilaboratorium.

Akan tetapi sampai saat ini hasil dari pemeriksaan laboratorium dari Puskesmas Bringin terhadap sample makanan yang diambil dari rumah Sukri belum diketahui secara persis zat apa yang terkandung.

Sampai berita ini diturunkan pasien terus saja bertambah dengan gejala yang sama sehingga ruang rawat inap yang ada di puskesmas tersebut tidak mampu menampung pasien lainya dengan terpaksa ada beberapa pasien terlihat harus dirawat diruang administrasi Puskesmas Bringin.

Dari kejadian keracunan massal ini yang menyisakan duka cukup mendalam dari keluarga Sukri dari Dusun Bareng, selain kehilangan salah satu putrinya Siti Alfiah(13) yang meninggal pada Jum’at kemarin dan saat ini ditambah istrinya yakni Sariyem (45 th) dan kedua anaknya Sunarti (16 th) dan Mochamad Muklis (9 th) juga dilarikan ke Puskesmas Bringin dengan gejala yang sama yakni mual dan muntah disertai berak.

Sementara Sukardi Kepala Dusun Kenongo Rejo yang punya hajatan menjelaskan pihaknya tidak mengetahui secara persis penyebab warganya keracunan massal. (pr)

Jumat, 06 April 2012

Komisi IV DPRD Ngawi gregetan dengan Dana Bansos Rp 16.7 Miliar

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Mendasar adanya indikasi tidak tepat sasaran terhadap bantuan sosian (bansos) rehabilitasi di 84 Sekolah Dasar (SD), anggota komisi IV DPRD Ngawi, Rabu (3/4), akan terus memantau pengerjaan rehabilitasi ke sejumlah SD yang dikerjakan langsung oleh pihak sekolah atau swakelola.

“Kami akan terus melakukan sidak ke sekolah-sekolah yang menerima bantuan sosial tersebut,” kata Mahfud Rokhani, salah satu anggota komisi IV DPRD Ngawi.

Dengan demikian seperti yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini komisi IV DPRD Ngawi disibukan dengan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SD yang menerima bantuan sosial dana rehabilitasi yang dianggarkan melalui dana APBN 2012 senilai Rp 16.763 miliar. Dana puluhan miliar tersebut terbagi atas Rp 15.313 miliar untuk dana rehabilitasi dan Rp 1.450 miliar untuk pengadaan meubelair.

“Memang hasil sidak yang pernah kita lakukan selama ini kebanyakan mengecewakan padahal dana itu dipakai untuk rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan meubelair, tetapi kenyataan dilapangan ada yang dipakai untuk penambahan ruang baru ini kan jelas tidak bisa kita benarkan,” urai Mahfud Rokhani .

Lain itu lanjut Mahfud Rokhani saat ditemui diruang kerjanya setelah melakukan sidak disejumlah SD di Kecamatan Sine menerangkan, kekecewaan selaku wakil rakyat sudah dari awal mulai peluncuran program senilai miliaran tersebut.

Kata Mahfud (panggilan akrabnya-red), pihaknya selaku komisi IV DPRD dari awal sama sekali tidak diajak rembugan mengenai realisasi program bansos untuk rehabilitasi ruang kelas setingkat SD itu. “Bahkan yang paling mengecewakan sempat tersiar kabar dari oknum tertentu bahwa komisi IV DPRD Ngawi menerima pengondisian sebesar sepuluh persen dari total dana yang ada,” beber legislator dari PBR ini.

Selain itu pihak Dinas Pendidikan Ngawi dalam hal ini yang paling berkompeten adalah Drs Sakri selaku Kasi Pendidikan Dasar juga berperan sebagai pimpro program bantuan sosial rehabilitasi SD langsung membantah kalau dirinya main mata dengan pihak tim survey. Dalam hal ini Sakri membantah isu-isu yang selama ini dihembuskan oleh berbagai pihak.

Menurut Sakri, dana tersebut sudah sesuai dengan peruntukan dan telah melewati proses penyeleksian bukannya tebang pilih, diakuinya proses survey sendiri hanya memakan waktu 5 hari mulai pada tanggal 6 januari dan berakhir pada 11 januari sehingga tim survey harus bekerja ekstra keras untuk mengejar waktu yang mepet tersebut.(pr)

Kamis, 05 April 2012

Belasan desa di Ngawi lumpuh diterjang banjir

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Hujan yang mengguyur wilayah Ngawi selam 4 jam terus menerus pada Rabu malam (4/4), sempat membuat belasan desa tepatnya di Kec. Kwadungan dan Kec. Pangkur langsung terendam banjir akibat luapan sungai Madiun dengan kedalaman setinggi lutut orang dewasa.

Dua kecamatan yang terendam banjir kali ini Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Pangkur ketinggian air diberbagai titik rata-rata setinggi satu meter . Untuk Kecamatan Kwadungan sendiri ada 8 Desa yang terkena luapan Bengawan Madiun meliputi Desa Simo, Desa Purwosari, Desa Dinden, Desa Kendung, Desa Tirak, Desa Sumengko dan Desa Warukalong.

Banjir di beberapa desa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 wib dimana tanggul penahan banjir Bengawan Madiun sudah tidak mampu menahan debit air yang terus bertambah pada malam itu akibatnya genangan air merambah masuk ke perumahan warga. Sedangkan di Kecamatan Pangkur pada waktu yang bersamaan luapan Bengawan Madiun langsung menggenangi 4 Desa diantaranya Desa Plesed, Desa Waruk Tengah, Desa Ngompro dan Desa Gandri.

“Sebetulnya kita sudah antisipasi terjadinya banjir sejak awal, karena banjir kali ini datangnya begitu cepat para warga akhirnya sempat kalang kabut,” terang Setiono,Camat Kwadungan. Selain merendam rumah warga banjir juga memutus jalur alternative antara Ngawi-Kwadungan-Madiun, dimana akses jalan tersebut ketinggian air setinggi lutut orang dewasa bahkan di titik tertentu ada yang satu meter lebih genangan airnya.

Tragisnya, banjir bukan hanya merendam rumah warga tetapi ada puluhan Sekolah Dasar (SD) juga ikut terendam apalagi pada saat ini murid kelas VI sedang mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Seperti yang terlihat di SDN 1 Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur terpaksa para muridnya harus dievakuasi ke rumah warga sekitar yang tidak tergenang banjir untuk mengikuti hari terakhir pelaksanaan UAS.

“Kebetulan hari ini pas hari terakhir pelaksanaan UAS dengan pelajaran Bahasa Inggris dan Agama, meskipun sebanyak 14 murid kita pindahkan ke salah satu rumah warga yang kita anggap aman dari banjir,” jelas Kusmarwan, Kepala Sekolah SDN 1 Waruk Tengah.

Untuk dampak banjir kali ini jumlah kerugian sampai berita diturunkan belum diketahui berapa jumlah rumah warga yang terendam banjir dan berapa kerugian materi. Dari pengamatan dilokasi banjir, meski air sudah memasuki rumah, namun belum ada satupun warga yang mengungsi di posko bencana banjir. Hal ini banyak dimungkinkan karena warga menilai banjir sudah menjadi langganan setiap tahun di wilayahnya saat musim penghujan tiba.

Sementara pihak Badan Penanggulangan Banjir Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi sudah mengirimkan bantuan dua unit perahu karet dan ratusan makan siap saji seperti mie dan makanan kemasan lainya. “Selaku BPBD kita tetap siaga 24 jam dalam memantau banjir diwilayah itu dan sewaktu-waktu kita siap melaksanakan evakuasi warga bilamana banjir sudah mengancam keselamatan warga,” kata Eko Heru Tjahyono, Kepala BPBD Kabupaten Ngawi. (pr)

Rabu, 04 April 2012

Merasa dipecundangi, Puluhan Tenaga Honorer K1 datangi Dewan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Puluhan tenaga honorer kategori 1 (K1) resah. Pasalnya, namanya tak tercantum dalam pengumuman kelulusan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Ini dinilai sebuah keputusn sepihak dan mereka ramai-ramai mendatangi DPRD Ngawi guna mengadukan nasibnya yang kian tak jelas, Selasa (3/4).

Mereka langsung diterima komisi I DPRD Ngawi yang membidangi pengaduan masyarakat. Tepatnya dilantai II DPRD Ngawi para tenaga honorer KI ini ingin minta kejelasan terkait pengumuman kelulusan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dianggap suatu keputusan secara sepihak.

“Kemarin saya sudah menanyakan kenapa nama saya tidak dicantumkan pada pengumuman di BKD Ngawi namun, jawabanya tidak memuaskan,” terang salah satu tenaga honorer yang enggan disebut namanya.

Selain itu dirinya menanyakan pengumuman tenaga honorer KI yang dinyatakan lolos seleksi sejumlah 59 orang dari 98 tenaga honorer KI yang ada penuh kecurangan.

“Persyaratan yang kita lampirkan sudah sesuai mekanisme yang diajukan oleh BKN, selain itu mereka yang dinyatakan lolos juga tidak melalui uji kompetensi hanya mendasar persyaratan administrasi seperti kita,” terangnya.

Sedangkan menurut Umi yang sehari-harinya mengajar di Taman Kanak-Kanak (TK) di Ngawi dimana nasibnya juga nyantol dari pengumuman KI menjelaskan mekanisme yang dipakai oleh BKN sejauh ini sama sekali tidak jelas. “Padahal saya jadi tenaga honorer sejak 2002 sedangkan acuan persyaratan BKN untuk SK nya harus tertanggal per 31 Desember 2005 berati mulai mengabdikan jadi tenaga honorer harus terhitung per 1 Januari 2005, sedangkan yang masuk pertengahan tahun pada waktu itu kok lolos ini kan aneh,” jelas Umi. Nasib serupa juga dialami oleh Nina salah satu pengajar di SMPN 2 Ngawi mengaku kecewa lantaran dinyatakan tidak lolos seleksi KI padahal sebelumnya namanya sudah tertera.

Diapun mengungkapkan kekesalannya. Sebab kalau dilihat dari nama-nama yang ada sebagian honorer yang mengabdi setelahnya. Karena itu perlu ada kejelasan dari pemerintah setempat tentang hal ini."Kok bisa begini," kesalnya.

Rata-rata melihat ada indikasi penyimpangan dalam penetapan kelulusan honorer kategori K1 ini. Karena itu mereka minta agar pemerintah daerah segera memperjelas soal data kelulusan yang telah beredar dengan harapan agar persoalanya menjadi tuntas.

Dilain sisi mendasar pengakuan Nina akan tetap memperjuangkan sesuai haknya. “Kalau tanggapan dari BKD masih itu-itu aja maka minggu depan saya langsung ke BKN saja,” kilahnya lagi.

Kemudian Maryoto selaku ketua komisi I DPRD Ngawi membeberkan masalah tenaga honorer KI merupakan persoalan sensitive, dimana hasil validasi BKN yang mengumumkan tenaga honorer KI dari Ngawi secara total jumlahnya 98 orang kenyataan yang ada hanya 59 orang yang dinyatakan lolos merupakan suatu masalah tersendiri yang segera dituntaskan.

“Kita prinsipnya yang fair ajalah termasuk BKD dan BKN dalam melakukan pendataan, sedangkan yang tidak lolos ini kan sudah memenuhi kriteria persyaratan sebagaimana mereka yang dinyatakan lolos,” ujar Maryoto. Lanjutnya, pihak komisi I sudah meminta kejelasan dari BKD bagaimana nasib dari tenaga honorer KI yang terganjal.

“Tadi BKD berjanji akan secepatnya memberikan penjelasan kepada mereka dan hari ini mereka berangkat ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan BKN, katanya tadi besok jum’at sudah bisa kita dengarkan penjelasanya selain itu mendasar keterangan dari Menteri PAN bagi pihak-pihak yang ingin mengadu terkait KI ini diberi waktu enam belas hari terhitung awal bulan ini,” Imbuhya.

Maryoto menambahkan, hasil investigasi di lapangan rata-rata honorer yang telah memasukan data mengklaim mereka adalah tenaga honorer berkategori K1, sehingga ketika ada pengumuman kelulusan maka ratusan honorer yang merasa menjadi resah dan ingin segera mengetahui penjelasan resmi dari pemerintah. (pr)

Selasa, 03 April 2012

Aksi pencurian Minimarket: Satu beli dua nyelip dipaha

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Kini giliran gerombolan Aksi pencurian Minimarket yang dilakukan 3 wanita paruh baya menyatroni minimarket di wilayah Ngawi. Spesialis pengutil Susu bayi kemasan kardus ini dalam aksinya mempunyai tugas masing-masing. Dengan sedikit ketangkasan, maka bim-salabim, beberapa kardus susu bayi itupun pindah nyelip di sela pahanya.

Namun ulahnya kini harus berhenti ketika aksinya tertangkap kamera CCTV minimarket. Kini para tersangka diantaranya Wulan(51), warga Kabupaten Pasuruan, Alifah(46) dan Indah(42), warga Kabupaten Mojokerto serta M.Arifin (47), sang sopir warga Surabaya harus berurusan dengan pihak berwajib.

AKP Sungkono, Kasat reskrim Polres Ngawi memaparkan bahwa modus operandi ini tergolong baru.

Sementara barang bukti yang berhasil dista pihanya berupa beberapa buah Susu bayi kemasan kardus serta sebuah mobil jenis Suzuki APV yang bernopol L 305 SJ warna putih.

Dapat dipastikan, kini para tersangka bakalan terjerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (kun)

Senin, 02 April 2012

Harga Sembako kian menggila meski kenaikan BBM tertunda

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Stabilitas harga bahan pokok di masyarakat makin tak terkendali, Terbukti di beberapa titik pasar tradisional di Ngawi mengalami kenaikan cukup tajam dengan kisaran 20 hingga 35%. meskipun pemerintah akhirnya sempat menunda kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang pasar besar Ngawi, sudah satu minggu terakhir beberapa harga bahan pokok naik mulai beras, minyak goring curah, telur, bawang putih, bawang merah dan gula. “Pemerintah seharusnya memantau permainan harga ditingkat tengkulak paket besar,” ungkap Winarsih, pedagang besar Ngawi, Senin (2/4).

Menurutnya, meskipun dirinya pedagang akan tetapi juga merasakan dampak kenaikan sembako dipasaran secara jelas tingkat daya beli masyarakat menurun. Pengalaman yang demikian kata Winarsih biasanya terjadi menjelang hari raya.

Untuk kali ini BBM tidak urung naik malah harga sembako terkesan dimainkan oleh beberapa oknum. “Harga bahan pokok seringkali naik tidak hanya ditentukan oleh alur distribusi saja melainkanjuga mendasar mekanisme transaksi ekonomi semata, yang lebih krusial lagi juga kondisi psikologi dan sosial yang terjadi dimasyarakat,”terangnya.

Kemudian kritikan juga dilontarkan pengamat ekonomi Bambang Yulistio dari Paguyuban Ngawi Satu Hati (PNSH). ”Pemerintah seharusnya punya peran sentral sebagai pengontrol alur distribusi dan tata niaga bahan poko dan dilain sisi tingkat kepercayaan dari masyarakat terjaga,” kata Bambang Yulistio.

Ia menambahkan, Jika dibiarkan terus menerus akan banyak sekali yang memanfaatkan kondisi keresahan konsumen dengan menimbun pangan pokok untuk meraih keuntungan dan di sisi lain menaikan harga kepada konsumen.

Meskipun demikian pihaknya menilai, kenaikan harga bahan pokok di berbagai wilayah di Ngawi tak terkait spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun kalangan justru beranggapan lain, harga BBM tidak lama lagi bakal naik meskipun untuk saat ini pemerintah membatalkan kenaikan BBM.

“Sudah saya prediksi BBM ini akan naik dalam waktu dekat apabila DPR tidak mempersoalkan pasal 7 ayat 6A tentang APBN,” Jelas Budi Guna Dharma, warga Ngawi kota.

Kenaikan harga sembako untuk saat ini seperti dipasar besar Ngawi seperti gula yang biasanya seharga Rp 10 ribu per Kg menjadi Rp 11 ribu pe Kg. Minyak goreng curah pun ikut naik dari Rp 10 ribu jadi 11 ribu per Kg. Tak hanya gula dan minyak goreng saja yang sudah merangkak naik, tetapi kecap dan susu juga sudah mulai naik.

Bahkan kenaikan harga yang paling signifikan terjadi di cabe rawit yang biasanya Rp 12 ribu per Kg kini jadi Rp 30 ribu. Bawang putih juga naik dari Rp 7 ribu jadi Rp 15 ribu per Kg. Sementara di Pasar Jogorogo, Harga cabai mengalami kenaikan mencapai lebih dari 50%.

Selain itu harga bawang merah dan putih juga turut mengalami kenaikan. Harga bawang putih saat ini mencapai Rp20.000 per kilogram naik sekitar Rp4.000 dari dua minggu sebelumnya.(pr)

Minggu, 01 April 2012

Dewan Terhormat, Dewan Pengkhianat Rakyat

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | tentang |Memang gonjang-ganjingnya persolan ekonomi tidak lepas dari BBM, apalagi puncak aksi ketidak puasan rakyat terhadap rencana kenaikan BBM dari pemerintah ditangan sang wakil rakyat yang katanya “Dewan Terhormat” justru berakhir tragis. Dalam terjemahan suara rakyat atau biasa dikenal puncak aspirasi ada ditangan DPR, akan tetapi kenyataan yang ada apakah demikian ..?

Kita menyimak perjalanan politik dari awal terlebih dahulu. Kita sudah mengetahui semua bahwa Anggota DPR dipilih secara langsung oleh rakyat pada pemilu 2009. Sebagai wakil rakyat, seharusnya para Anggota DPR bisa menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Karena tanpa bantuan DPR, aspirasi rakyat sering dianggap remeh oleh pemerintah, dan tak jarang pula dikesampingkan dalam pengambilan keputusan.

Tapi sayangnya sebagai dewan terhormat, DPR hanyalah kumpulan Anggota DPP (Dewan Perwakilan Partai). Mengapa demikian..? dari fakta yang ada suara rakyat yang menjerit bahkan sampai habis air matanya meneriakan penolakan kenaikan BBM sama sekali tiada artinya. Cukup bukti, DPR RI Melalui Rapat Paripurna pada Sabtu (31/3) dini hari, akhirnya DPR memutuskan untuk mengibuli rakyat dimana “Seolah-olah” melarang kepada pemerintah untuk tidak menaikan BBM pada 1 April saat ini, dengan suara lantang alasan demi rakyat. Tetapi kenyataan yang ada, DPR justru telah memberikan kewenangan bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM di lain hari. Dalih murahan dari DPR yang mengatakan pemerintah bisa menaikan harga BBM dalam tanda kutip bila harga minyak mentah (ICP) naik sebesar 15% dari asumsi 120 dolar AS per barel yang tercantum dalam RAPBN-P 2012, mendasar munculnya yang katanya pasal siluman.

Maka tidak salahnya rakyat memberi penghargaan dengan nominasi keputuan aneh, setelah berhari-hari dampak rencana kenaikan BBM menyiksa rakyat, setelah DPR banyak bermain sandiwara dengan memainkan dengan lihainya Pasal 7 ayat 6 A Undang-undang APBN yang mengatakan ”dalam hal harga rata-rata ICP dalam kurun waktu berjalan selama enam bulan mengalami kenaikan atau penurunan lebih dari 15 persen, maka pemerintah diberikan kewenangan untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi dan kebijakan pendukungnya”. Maka keluarlah keputusan yang sangat menyakitkan rakyat, DPR dengan mudahnya melakukan voting paling ajaib 82 suara Menolak Kenaikan Harga BBM sementara 356 suara menolak sementara kenaikan harga BBM tetapi menyetujui kenaikan BBM kalau harga minyak dunia melebih 15% harga perhitungan minyak dalam APBN dalam 6 bulan terakhir.

Penambahan ayat ini menurut beberapa anggota dewan lainya menyebutkan sangat bertentangan dengan Pasal 7 Ayat 6 UU APBN 2012 yang menyebutkan harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Meski sidang pembahasan BBM sempat berlangsung tarik ulur namun sejumlah besar partai koalisi yang terdiri dari lima partai yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, dan PKB, dengan jumlah 356 suara menyatakan dukungannya terhadap penambahan pasal 7 ayat 6A. Disinilah tepatnya rakyat dikhianati DPR, disisi lain sebagai dewan terhormat hanya memetingkan arah mesin politiknya untuk pemilu yang akan datang daripada harus memeras otak untuk rakyat secara umum. Maka yang bisa dikatakan sekarang ini semua persoalan kembali pada rakyat apakah rakyat masih mempercayai DPR tersebut yang lebih bagusnya dinamakan panggung sandiwara.

Catatan Redaksi : Ditulis Purwanto